KANTIN

3 1 0
                                    

***

"Cucu kakek belajar baik-baik ya," Kakek yang mempunyai sedikit kumis itu mengusap kepala Viola.

Viola tersenyum manis kepada kakeknya kemudian masuk ke sekolah.

🌫

"Good morning class," Tanya 'bu guru sembari masuk ke dalam kelas, yang dijawab "morning" juga oleh anak-anak kelasnya.

"Today we got a new students from ....?" 'bu guru menatap Viola sembari mengangkat keningnya.

Viola pun peka dengan apa yang dilakukan oleh 'bu guru itu, "Australia."

"Yup, Australia," 'bu guru melanjutkan.

"Tapi kok dia kek ga ada bule-bulenya kek aku bu?" Potong seorang anak lelaki; berteriak dari bangku paling belakang bagian tengah.

"Edward!" Tegur 'bu guru.

"Nanya doang padahal," Ucap Edward kemudian disambut tepukan di bahu dari teman disebelah kirinya.

Ibu guru menggeleng-gelengkan kepala sambil menatap Edward, kemudian menatap Viola dan mempersilahkannya untuk memperkenalkan diri.

"Halo semua, nama saya Viola. Semoga kita bisa jadi rekan sekelas yang baik ya," Ucap Viola dengan lantang namun anggun.

Edward sedikit kaget, "Wah bisa ngomong Indo, bule gadungan nih." Ucapnya pelan.

"I hope all of you in this class can be a good friends with Viola okay, any question?" Tanya 'bu guru sambil melihat ke arah anak-anak muridnya.

"Saya bu," Seorang lelaki yang duduk di bangku paling belakang bagian tengah mengangkat tangannya.

'Bu guru memasang muka masam, "Apalagi kali ini Edward?"

"Viola, min satu ngga?" Tanya Edward yang langsung disambut tawa kecil oleh teman-teman sekelasnya.

Viola memasang wajah bingung, namun sebenarnya ia sudah mengerti apa maksud Edward.

"maksud gue butuh lovers ngga?" Tanya Edward lagi.

"Edward.." 'bu guru menghela nafas, "stand up."

Edward pun berdiri dari tempat duduknya.

"berdiri di depan pintu, sekarang," ucap 'bu guru dengan tegas namun tetap menjaga emosinya agar tidak naik.

"Mampus," Ledek teman disebelah kiri Edward.

"Caper sih lo," Teman Edward yang disebelah kanan pun ikut meledeknya.

Edward menunjuk ke arah teman sebelah kiri dan kanannya, "Sama Rocky sama Januar bisa ngga bu?"

"Edward!" Teriak marah 'bu guru sebab tak dapat menahan emosinya lagi.

Edward menahan tawanya. Ia pun berjalan pergi ke depan pintu kelas dan berdiri disana.

Bukannya takut dan malu sebab dihukum, ia malah melambaikan tangannya dan menyapa anak-anak kelas lain yang lewat di kelasnya.

Lagi-lagi 'bu guru hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah murid satunya itu.

"Oke Viola, you can sit there, di depan tempatnya Edward," 'Bu guru menunjuk ke arah tempat yang dimaksud.

"Iya bu, makasih," Viola pun berjalan menuju tempatnya; kemudian menaruh tasnya; dan mengeluarkan bukunya.

"Okay, lets turn to page forty nine," Ucap 'bu guru, tanda bahwa kegiatan belajar mengajar sudah dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNREQUITED?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang