bab 8 bagin 2

98 15 0
                                    

Kamu merenung di kamarmu, suasana yang mendukung dengan rintik hujan yang begitu deras di luar membuatmu semakin tenggelam di dalam selimut dan tidak akan keluar meski sesekali batuk sialan ini harus membuatmu bangkit dan membuang bunga kutukan itu dari mulutmu.

Kamu tenggelam pada pikiranmu mengingat kata kata nya seakan terus menerus berputar bagaikan kaset musik, tentu nya kamu tidak percaya apa yang di ucapkan dia.

"Apa Xiao gila? Tidak ingin menikah setelah aku mati. Alah bullshit"

Kamu mematikan lampu meja di samping kasur mu dan bergegas pergi ke alam mimpimu.

Sementara di tempat lain... Xiao terus menghubungi albedo untuk membantu nya terlebih satu persatu bunga telah terkumpul terima kasih pada komaniya express yang mempermudah pengiriman, bunga khas mondo, khas liyue, khas inazuma, khas sumeru sudah terkumpul tinggal menunggu sisa nya dan dia akan mengirim kelopak ini pada albedo yang kebetulan ada di ritou tengah bertugas dengan orang-orang di sana.

Dia yakin gadis nya itu akan sembuh dan kembali pada pelukan Xiao, dan melanjutkan pernikahan mereka yang tertunda. Mengingat pihak keluarga gadis nya menyetujui mereka maka pernikahan akan di atur setelah (y/n) sembuh.

Dia juga sudah menyiapkan barang barang lain nya, inti nya ramuan ini harus berhasil. Supaya dia bisa kembali ke pelukan gadis nya.














"Ini pasti berhasil, aku yakin"


















                           ✧༺♥༻✧












3 bulan kemudian... Waktu tidak terasa begitu cepat, sangat cepat bagi nya tinggal menunggu keberhasilan albedo meracik obat itu di bawah bimbingan kokomi ahli medis dan ahli strategi militer.

Dia hanya perlu menunggu

... Menunggu obat itu selesai.

Daun semerah jingga itu berjatuhan dari pohon, memperingati musim gugur akan datang musim yang dimana angin semakin dingin tetapi pemandangan yang sangat indah.

Lampu taman bersinar memperlihatkan indah nya malam musim gugur, meski daun yang bergugur ini tidak berarti apa apa tapi iris mata (c/e) menatap takjub.

Mata nya berkaca kaca tanpa alasan, ah tidak bukan tanpa alasan tapi dia mengingat surat diagnosis nya dari dokter memberitahu penyakit nya semakin akut dan umur nya tak akan lama lagi.

Apa dia harus mengucapkan selamat tinggal sekarang, pada dunia kecil nya,  pada teman temannya? Pada keluarganya? Dia tidak tahu.

"Kak (y/n)" Seseorang berhasil mengalihkan lamunan (y/n).

Dia menoleh melihat siapa itu, ternyata yunjin yang membawa dua minuman j.Co rasa strawberry yogurt frappe dan iced chocolate.

"Aku membeli di toko di seberang sana, kakak mau rasa apa" Tawar yunjin memberikan dua cup berisi minuman itu.

"Iced chocolate" Dia mengambil minuman itu dari tanya yunjin.

Hening tanpa berbicara menikmati kesunyian bersama sambil meminuman minuman mereka, entah mengapa momen ini sangat begitu hangat bagi (y/n) dan yunjin. Mereka saling tersenyum tanpa bertanya apa apa, seakan saling mengerti apa yang tengah mereka tatap tanpa berbicara.

"Oh iya. Aku akan pentas di inazuma, kak (y/n) menonton ku kan?"

Tidak yakin, dia sebenarnya tidak boleh terkena angin malam mengetahui penyakit hanahaki nya membuat sekujur tubuh nya bergetar hebat untungnya penyakit itu tidak kumat sekarang.

"Aku tidak janji" Kata (y/n), wajah yunjin begitu lesu mendengar tutur kata (y/n). "Hmm, ba-bagaimana gantinya keluargaku yang menonton pentas mu, aku akan meminta mereka membawakan kamera untuk merekam mu" Tanya (y/n) ragu.

Yunjin menyeruput minuman nya lagi, lalu mengangguk penuh semangat mendengar apa yang di katakan (y/n). Dia memeluk kakak ipar nya itu, dia tidak salah mendukung kakak nya untuk mendapatkan (y/n).









"Boleh aku panggil kakak, kakak ipar?"

.
.
.

Ok, satu lagi ya. Baru masuk ke chapter 9 hehe. See you next time

HANAHAKI -XIAO X READER-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang