My Parents?

157 16 3
                                    

Fort meremat dadanya pelan saat rasa sakit itu kembali datang, tidak terlalu parah namun mampu membuat Fort merasakan perasaan yang tidak nyaman.

Di kamar rawatnya ada Peat dan Noeul yang kini tengah sibuk mengobrol tentang masalah pekerjaan yang tidak Fort pahami sampai-sampai tidak memperhatikan Fort yang sedang menahan sakit.

"P'"panggil Fort setelah menetralkan napasnya, sakitnya tidak hilang namun Fort sudah terlalu terbiasa untuk menahannya.

Peat dan Noeul menoleh bersamaan saat Fort memanggil.

"Kenapa? Kamu butuh apa?"tanya Peat seraya berjalan mendekati Fort.

"P' Boss kapan pulang?"tanya Fort sambil merengut. Ia ingin Boss segera kembali, Fort tahu kok kalau seharusnya jadwal Boss sudah selesai sekarang.

Peat cemberut mendengar pertanyaan Fort.

"Disini ada kita loh masa kamu nyariin P' Boss terus"kata Peat.

Sementara Noeul tanpa banyak bicara langsung mengirim pesan kepada Boss agar cepat pulang karena Fort mencarinya.

"Kalian aja dari tadi sibuk sendiri"gumam Fort sambil menundukkan kepalanya membuat Peat dan Noeul yang ikut bergabung merasa bersalah. Benar, seharusnya mereka menemani Fort disaat-saat seperti ini bukannya sibuk mengurusi pekerjaan.

"Maaf Fort"ucap Peat sambil memeluk Fort diikuti oleh Noeul.

Fort hanya diam saat jantungnya berdetak kencang dan rasanya semakin sakit, Fort tidak bisa menahannya kali ini. Rasa sakit ini berbeda dari yang pernah ia rasakan sebelumnya.

Fort mencengkeram tangan Peat yang kebetulan memeluk tubuh bagian atasnya dengan kuat membuat Peat meringis sakit.

"Fort! Kamu kenapa?"tanya Peat panik saat melihat Fort yang kesakitan masih dengan mencengkeram tangannya.

Sakit ditangannya pasti tidak sebanding dengan yang Adiknya rasakan kali ini.

***

"Boss"sebuah suara menginterupsinya membuat Boss berbalik. Hahh apalagi kali ini, Boss harus segera pulang, Fort telah menantinya juga rasa mual dan sakit di tubuhnya ini semakin menyiksanya saat ia berdiri terlalu lama.

Di depannya kini ada 2 orang yang asing yang sedang tersenyum padanya.

"Maaf, kalian siapa?"senyum yang tadinya mengembang kini pudar setelah pertanyaan tadi dilontarkan.

"Kami orang tuamu"jawab perempuan paruh baya itu.

"Maaf tapi Saya tidak mengenal kalian"Boss hendak pergi dari sana namun pria di samping perempuan tadi menarik lengannya kuat dan langsung memeluknya.

"Maaf, maafkan kami yang dulu terlalu sibuk dengan urusan kami sampai-sampai kami melupakanmu sungguh kami menyesal, Tuan Sengngai pasti merawatmu dengan baik nak"

Perempuan tadi mendekat dan ikut memeluk Boss.

"Maafkan Papa dan Mama yang tidak menjagamu dengan benar sayang, kami akan menebus semu...Boss!"

Boss menjatuhkan tubuhnya ke pelukan pria itu saat kesadarannya mulai menghilang, Boss mendengar semuanya apa yang dikatakan dua orang asing tersebut. Namun, Boss tidak bisa menahan rasa sakit ditubuhnya.

Yang Boss inginkan jika dia bisa kembali bangun hanyalah satu yaitu melihat Fort bisa sembuh.

SEE YOU NEXT CHAPTER

Little Brother || LITA[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang