Kakak Ipar 2

132K 463 22
                                    

"buka mulutmu Rima" aku membuka mulutku dan dimasukkannya penis besernya. Reflek ku jepit dengan bibirku kuhisap bagai lolipop. Mata kami saling. bertatapan." Kamu cantik sekali kalau lagi hisap punya mas" kulihat wajahnya keenakan dan semakin kuat ku hisap penisnya."ahhh Rim, mulutmu nikmat"semakin dalam penisnya masuk mulutku membuat aku tersedak. Buah zakarnya beradu dengan daguku. Ku remas pantat mas Seto. Ku lihat dia tersenyum, menggenggam rambutku mengayunkan kepalaku lebih cepat sampai kurasa penisnya membesar dan meledak di mulutku. Kutelan semua cairan spermanya sebagian menetes ke dagu serta payudaraku." Ahh ahhhhhhh Rima, hisapan mulutmu sangat nikmat, apalagi lubangmu. Aku jadi tidak sabar."

Digendongnya aku seperti anak bayi menuju kamar Mas Seto, dibaringkannya aku di pinggir ranjang, ditekuk kakiku dan digesekkan kepala kejantananntan dilubang vagina ku.
"Masss, ahhh emmh apa itu bisa masuk" aku mendesah keenakan.
"Bisa Rima sayang, mau coba? Mas masukin ya." Kepala kejantanannya mulai masuk sedikit demi sediki. Aku mulai merasa perih. Milik suami ku dulu tak sebesar ini."Rim, lubangmu sempit sekali, burung mas terjepit" kulihat wajah mas Seto keenakan.
"Maasss ahhh masss emhhh sakit ahh ouchh" kuremas sprei dengan kuat. Seperti aku kembali diperawani." Mas akhh pelan mah akhh ahh".
"Tahan Rim, lubangmu sempit sekalii, mas suka." Dimaju mundurkan perlahan lahan penisnya, Tangannya mulai meremas payudaraku dan menggesekkan kapal kecil ku. Aku mulai terangsang hebat dan sekali hentakan dimasukkannya semua bagian kejantanannya.
"Ouhh akhhh sakit masss ahh" aku meringis
"Rim, nikmat ahh akhh " Mas Seto mulai menggeranggkan pinggulnya.

Aku semakin membuka lebar pahaku dan menggerakkan tubuhku belawanan dengan arah mas Seto. Payudaraku bergerak tak teratur. Tubuh kami berguncang saat kakak iparku menyodok kuat lubang vaginaku. Sangkin nikmat kurasa mataku merem melek. Ini lebih nikmat dari pada ketika aku bersetubuh dengan suamiku.
"Ahhh ahhh Mass, ouhhcc hmmm" aku mendesah tak karuan.
"Rim, suka?" Dipercepat sodokannya semakin dalam kurasa " luarr ahhh biasa akhh ahhh ahhh"
"Sukhaa ahhh, mas penuh bangethhakhhh" kuremas seprei semakin kuat "mhassss akkhh aku mau keluarhhhahh, yes ahahh ahhh akhhhh" kurasa cairan ku mengalir deras membasahi penis kakak iparku dan merembes keluar mengenai seprei.

Kakak iparku makin ganas memaju mundurkan kejantanannya , aku mendesah kuat, tak lama kejantanannya makin membesar dan crooottt crooottt crooottt kakak ipar ku menyemburkan spermanya dengan kuat rasa hangat menjalari rahim dan vaginaku bersamaan dengan orgasme ku yang kesekian kalinya
"Ahhh masssh"
"Ahhhkkk Rimm, heheheh, luar biasa lubang surgamu sayang" dinikmatinya klimaksnya sambil menatapku yang terbaring lemah dan puas dan ditariknya kejantanannya. Setelah itu berbaring di sampingku. Hujan diluar masih sangat lebat dan tak terasa kami terlelap tidur karena kelelahan.

Aku terbangun saat merasa nikmat dan geli di area selangkangan ku, kulihat ke dalam selimut ternyata Mas Seto sedang menjilat kewanitaan ku dengan rakus
"Ahhk mass, apa yang mas lakukan? Akhh" aku menekan kakiku lebih keras diranjang." Ahkhh masss ouhhccx ahh ahhhh" lagi lagi aku klimaks karena mulut Mas Seto.
"Udah bangun kamu Rim. Mas lagi manjain lubang surgamu. Enakkan ?" Mas Seto merangkak menindin tubuhku yang terkulai akibat klimaks tadi.
"Hemm, enak mas" jawabku malu malu. Diciumnya bibirku, turun ke leherku menuju payudaraku. Dihisapnya kuat dan digigit puncaknya. "Akhhh mass hemm ahhh" ku mainkan rambutnya dan kutekan kepalanya dipayudaraku. Lalu dia menyingkir dari tubuhku dan duduk bersandar di kepala ranjang.
"Sini Rim, duduk di atas mas" aku melihat senyum mesumnya.

Dengan malu malu aku bangkit dan duduk mengangkangi Mas Seto, di arahkannya kejantanannya yang sudah berdiri tegak itu ke lubang vaginaku. Aku turun perlahan melahap kejantanan yang gemuk dan panjang itu hingga amblas.
"Akhh Mas Seto"
"Ouhhc Rima"
Kami saling berhadapan diciumnya bibir ku dan dielus nya pingguku naik turun.
"Kamu masih ketat sekali Rim" mas Seto melihat burungnya yang masuk lubangku. "Jarang dipakai ya sama suami mu dulu" katanya sambil terkekeh.
"Punya mas yang kegedean, sampe sampe lubangku perih" jawabku malu
"Berarti punya suami mu kecil ya, lebih enak mana? Punya mas atau suamimu dulu" di gerakkannya maju mundur pinggulku
"Ahh ahhh emmm" aku mendesah keenakan.
"Jawab Rim, enakan mana?"
"Ahhh enakan punya mass, besarrr , penuh banget dilubangku akhhhh" aku semakin terangsang karena mas seto semakin menaju mundurkan pinggulku.
"Hehehe, kalau gitu puasin lubang kamu pake burung mas, bergeraklah" Mas Seto menghisap payudaraku dengan gemas.

Aku menaiki burung Mas Seto menuju puncak gerakan ku semakin cepat, mas Seto terkekeh melihat aku seperti wanita binal.
"Terus sayanggg akhhh yeahh, puaskanlah dirimu Rima"
"Mass, akhh massss mhhhhh aku sampehhhahhh" aku mengejan ketika cairan cintaku keluar nafas ku terputus putus sanking nikmatnya klimaks ku . Mas Seto mengangkatku dan menurunkan ku didepan jendela menghadap ke halaman, aku berpengan pada besi jendela saat mas Seto menyodokku dengan kuat dari belakang.
"Massss akhhh sakit mass akhh ahahaha ahhs emss ahhh ahh" disodok dari belakang membuat penis itu semakin besar.
"Rim, ahhh ahhh ahhh, Rimaaa akkhhhh" tubuk kami berguncang keras, payudaraku perih karena remasan yang kuat , lalu tiba tiba diangkat sebelah kakiku dan sodokannya makin cepatt.
"Mass ohh ahhh ahhh ahh yeaa mass terus mass sodok terusss ahhh ahh" aku hampir mencapai puncak ku.

Ditariknya aku kembali ke ranjang, melebarkan pahaku dan dimasukkan burungnya dengan kuat dan cepat, kurasa vagina ku akan lecet
"Rim, ahhh ahh lubangmu milikk ku , akan ku setubuhi kamu sampe lemas."kurasa burung mas Seto membengkak.
"Mas terus masshhh ahhh ahh, setubuhi aku masahh ahhh ahhh " dan aku klimaks dengan hebat dan mas Seto menyusul
"Croottt crrooottt crooooottt ahhhha hhh Rim, rimaa, akhhh" mas seto berguling di sampingku , kulihat burungnya sudah mengecil. Sepertinya mas seto tidur. Dengan sisa tenaga, aku kembali ke kamarku dan membayangkan kenikmatan yang kurasakan tadi. Aku tersenyum, perasaan ku sangat puas meski setitik rasa bersalah pada kak Santi. Kulihat jam sudah pukul 4 sore. Astaga berapa lama kami bersetubuh. Aku segera mandi dan berpikir untuk memasak makan siang berserta makan malam.

Di Puaskan Kakak Ipar.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang