Berapa minggu kemudian, William dan Alfaro berduaan. "Astaga, uncle Alfaro Pizzaro. Apakah aku mengganggu?" tanya William sambil mendekat. "Tidak, kakak William baik. Rasanya aku ingin tidur" jawab Alfaro sambil merasa lunglai. "Baiklah, uncle Alfaro. Bagaimana jika aku temani?" tanya William sambil berbisik. "Tidak, kakak William baik. Sepertinya kau sibuk" jawab Alfaro sambil menolak halus. "Tidak, uncle Alfaro tampan. Biarkan aku menemanimu" kata William sambil memeluk. Seketika itu juga, Alfaro pasrah.
Sementara itu di atas gazebo, Denny melihat William pergi. "Astaga, uncle Alfaro Gonzales. Apakah aku mengganggu?" tanya William sambil mendekat. "Tidak, kakak William baik. Rasanya aku ingin tidur" jawab Alfaro sambil merasa lunglai. "Baiklah, uncle Alfaro. Bagaimana jika aku temani?" tanya William sambil berbisik. "Tidak, kakak William baik. Sepertinya kau sibuk" jawab Alfaro sambil menolak halus. "Tidak, uncle Alfaro tampan. Biarkan aku menemanimu" kata William sambil memeluk. Seketika itu juga, Denny sedih.
Sementara itu sebuah kedai, Victoria dan TJ sedang berbicara. "Baiklah, mama tersayang. Rasanya aku puas" kata TJ. "Baiklah, TJ anakku sayang. Rasanya aku ikut puas" kata Victoria sambil tersenyum. "Benar sekali, mama tersayang. Opa Denny bisa bebas dari kakak William" kata TJ sambil makan. "Baiklah,TJ anakku sayang. Apakah kau sudah selesai?" tanya Victoria sambil tersenyum. "Tidak, mama tersayang. Rasanya aku masih lapar" jawab TJ sambil menggeleng kepalanya. Seketika itu juga, mereka berdiam diri sebentar saja.
Sementara itu di dalam rumah, William sedang tersenyum lebar. "Baiklah, uncle Alfaro tersayang. Sekarang aku akan membuat diri kita bersatu" kata William. "Astaga, kakak William. Darimana kau memiliki tali-tali itu?" tanya Alfaro terkejut. "Tenang saja, uncle Alfaro. Tunggulah beberapa saat" jawab William sambil tersenyum lebar. "Baiklah, kakak William sayang. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alfaro sambil terkejut. "Tenanglah, uncle Alfaro. Sekarang aku melepas seluruh celana uncle Alfaro" jawab William sambil merangkak. Seketika itu juga, Alfaro mulai merasa kepalanya sedikit pusing.
Sementara itu di ruang tengah, Alexander sedang menyapu. "Hai, Edward. Apakah kau ingin kopi?" tanya Alexander. "Baiklah, Alexander. Aku tidak keberatan" jawab Edward. "Baiklah, Edward. Aku akan membuatkan" kata Alexander. "Hai, Alexander. Apakah yang TJ sedang bersama teman-temannya?" tanya Edward sambil merokok. "Bukan, Edward Simanjuntak. Victoria dan TJ sedang berbelanja" jawab Alexander. "Baiklah, Alexander. Sekarang dimana Brandy dan Wishky?" tanya Edward sambil merokok. "Tenang, Edward Simanjuntak. Mereka sedang dalam kamarku" jawab Alexander sekali lagi. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di sebuah kedai, Victoria dan TJ sedang berbicara.
"Baiklah,mama tersayang. Sekarang saatnya kita pulang" kata TJ sambil tersenyum lebar. "Baiklah,TJ anakku. Sekarang saatnya kita pulang" kata Victoria sambil tersenyum lebar. "Baiklah, mama tersayang. Sepertinya tuan Alfaro sedang bersama kakak William" kata TJ. "Tentu saja, TJ. Sepertinya tuan Alfaro sedang bersama kakak William" kata Victoria sambil berdiri membelakangi TJ. Seketika itu juga, mereka berdua terdiam sambil terus berjalan.Sementara itu di sebuah kamar, William sedang tersenyum lebar. "Astaga, kakak William baik. Hentikan perbuatanmu" kata Alfaro sambil meronta-ronta. "Tidak, uncle Alfaro tersayang. Aku tidak akan berhenti" kata William sambil tersenyum. "Astaga, kakak William baik. Apakah yang kau inginkan?" tanya Alfaro sambil mendesah. "Tidak, uncle Alfaro tersayang. Nanti akan aku jelaskan" jawab William sambil melepas celana. "Astaga, William Simanjuntak. Kenapa kau melepas celanaku?" tanya Alfaro sambil terkejut. "Tenang saja, uncle Alfaro. Nanti akan aku jelaskan" jawab William sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, Alfaro telanjang bulat di atas ranjang.
Sementara itu di sebuah kedai, Victoria sedang asyik bercerita. "Baiklah, TJ anakku sayang. Sekarang saatnya pulang" kata Victoria sambil tersenyum lebar. "Baiklah, mama tersayang. Sekarang saatnya pulang" kata TJ sambil tersenyum lebar. "Baiklah,TJ anakku sayang. Sekarang saatnya pulang" kata Victoria sambil menutup bagasi. "Baiklah, mama tersayang. Biarkan aku yang menyetir mobil" kata TJ sambil usul. Seketika itu juga, mereka berdua segera pulang ke rumahnya.
Sementara itu di ruang lainnya, Alexander sedang duduk sendiri. "Woof... Woof... Woof..." kata Chiko sambil terus menyalak. "Astaga, Chiko. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alexander. "Woof... Woof... Woof..." jawab Chiko sambil terus menyalak. "Stop, Chiko. Jangan berisik!" kata Alexander sambil melarang. Seketika itu juga, Chiko pergi menjauh dari kusen pintu.
Sementara itu di sebuah kamar, Alfaro sedang banjir keringat. "Astaga, William Simanjuntak. Aku tidak tahan lagi" kata Alfaro. "Tidak, uncle Alfaro tersayang. Nanti akan aku turuti" kata William sambil tersenyum lebar. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alfaro sambil mengerang. "Baiklah, uncle Alfaro tersayang. Saatnya aku keluarkan" jawab William sambil mengocok. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alfaro sambil menangis. "Baiklah, uncle Alfaro tersayang. Keluarkan saja spermamu" jawab William sambil tertawa. "Baiklah, William Simanjuntak. Aku akan menuruti perintahmu" kata Alfaro sambil orgasme. Seketika itu juga, mereka tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Grandmother Cousin
General FictionCerita wattpad imajinasi tentang adik sepupunya almarhumah omaku