Hadiah impian untuk ulang tahunku 3

95 25 22
                                    

Suatu pagi di kota Sidoarjo, Alfaro sedang tertidur pulas. "Bangunlah, tuan Alfaro. Saatnya untuk sarapan pagi" kata William sambil tersenyum dengan selebar-lebarnya. "Jangan, William. Biarkan aku tidur sebentar lagi" kata Alfaro sambil menolak halus. "Bangunlah, tuan Alfaro. Sekarang aku membawa sebuah berita penting" kata William sambil mencium dengan mesra. "Baiklah, William. Aku akan mendengarnya" kata Alfaro sambil duduk di ranjangnya. "Tenanglah, tuan Alfaro. Aku membawa berita tentang pekerjaan" kata William sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, William Simanjuntak. Tolong bacakan berita tersebut kepadaku" kata Alfaro sambil memulai sarapan paginya itu. Tidak lama kemudian, Alfaro tersedak karena berita William.

Sementara di ruang tengah, Denny bertemu dengan Edward. "Halo, Denny. Apakah kabarmu?" tanya Edward. "Tenang, Edward Simanjuntak. Aku sedang mencari William" jawab Denny sambil duduk. "Baiklah, Denny. Sekarang William sedang bersama Alfaro" jawab Edward sambil merokok. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Aku ingin dia memijat punggungku" kata Denny. "Baiklah, Denny. Sebaiknya aku saja yang memijatmu" kata Edward sambil tersenyum. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Apakah kau yakin?" tanya Denny sambil merasa heran. "Tenanglah saja, Denny. Sebaiknya aku saja yang memijatmu" kata Edward. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Terima kasih atas tawaranmu" kata Denny sambil tersenyum. Seketika itu juga, Edward mulai memijat seluruh tubuh Denny.

Sementara itu di lantai atas, Alexander sedang mendengar. "Halo, Denny. Apakah kabarmu?" tanya Edward. "Tenang, Edward Simanjuntak. Aku sedang mencari William" jawab Denny sambil duduk. "Baiklah, Denny. Sekarang William sedang bersama Alfaro" jawab Edward sambil merokok. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Aku ingin dia memijat punggungku" kata Denny. "Baiklah, Denny. Sebaiknya aku saja yang memijatmu" kata Edward sambil tersenyum. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Apakah kau yakin?" tanya Denny sambil merasa heran. "Tenanglah saja, Denny. Sebaiknya aku saja yang memijatmu" kata Edward. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Terima kasih atas tawaranmu" kata Denny sambil tersenyum. Seketika itu juga, Alexander pergi mencuci motornya.

Sementara itu di sebuah kedai, TJ dan Victoria sedang berada. "Baiklah, TJ. Akhirnya kau datang kemari" kata Victoria. "Tenang saja, mama tersayang. Aku tadi terkejut saat melihat papa Alex pulang" kata TJ. "Baiklah, TJ. Apakah kau ingin membeli sesuatu?" tanya Victoria sambil tersenyum. "Baiklah, mama tersayang. Rasanya aku ingin membeli kentang goreng" kata TJ. "Baiklah, TJ. Aku akan menuruti permintaanmu" kata Victoria. Seketika itu juga, mereka berdua makan siang bersama-sama.

Sementara itu di rumahnya, Alfaro sedang terkulai lemas. "Baiklah, tuan Alfaro. Aku senang sekali" kata William. "Baiklah, kakak William. Berbaring saja dekat diriku" kata Denny sambil tersenyum lebar. "Baiklah, tuan Alfaro Pizarro. Aku akan menuruti permintaanmu" kata William sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, William membelai dada dan perut Alfaro.

Sementara itu di ruang tengah, Edward sedang asyik memijat. "Tunggu dulu, Denny. Ada yang tidak enak" kata Edward sambil memundurkan tubuhnya. "Baiklah, Edward. Apakah ada yang salah?" tanya Denny sambil menolehkan kepalanya ke arah wajahku. "Maaf, Denny. Aku tidak nyaman dengan baju yang kau pakai" jawab Edward sambil menatap wajah dan juga rambutnya yang memutih. "Tetapi, Edward. Apakah kamu tidak jadi memijat?" tanya Denny sambil tersenyum. "Tidak, Denny. Tolong lepaskan bajunya" jawab Edward sambil terus merokok dengan santainya. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Bukalah kemejaku ini" kata Denny sambil tersenyum. "Baiklah, Denny Dinga Dawa. Aku teringat akan masa lalu" kata Edward sambil berbisik. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Sekarang saatnya kau memijat punggungku lagi" kata Denny. Seketika itu juga, Edward mulai memijat punggung Denny.

TAMAT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Hot Grandmother CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang