3. Bungsu kesayangan

371 26 0
                                    

Third page
-Bungsu Kesayangan-

Sae berjalan menaiki anak tangga, berjalan ke arah kamarnya, dan berniat untuk segera tidur. Tapi dirinya sedang merasa aneh, hatinya gelisah, otaknya tidak bisa berpikir jernih.

Saat dia sampai di anak tangga terakhir, ada satu suara yang memanggil namanya. "Abang!" Itu Rin, dia berlari menaiki tangga dan berdiri disamping sang abang. "Tadi kakek ngomongin apa? Beliau gak ngomong yang aneh-aneh sama Abang kan?"

Hening, Sae hanya menatap Rin dengan datar. Rin refleks bergidik ngeri, aura yang dipancarkan abangnya sedang sangat tidak ramah.

"Bukan apa-apa, bukan urusanmu, gak usah kepo." Pemuda itu kembali berjalan, membuka kenop pintu kamarnya, masuk, dan menutup pintu begitu saja.

Rin merasa aneh, tidak biasanya abangnya memperlakukan dirinya seperti ini, abangnya menjadi lebih cuek. Apalagi tadi Rin bertanya baik-baik, kenapa sang abang malah acuh seperti itu?

•••

Kediaman Itoshi, 06.34

Pagi hari tiba dengan begitu cepat, orang-orang yang tinggal di kediaman Itoshi lantas bangun dan bersiap untuk memulai kegiatan sibuk mereka masing-masing.

Sekarang waktunya sarapan bersama, setidaknya setiap hari sebelum anak-anak berangkat sekolah, pasti akan diusahakan untuk sarapan bersama.

Tapi berbeda untuk hari ini, sepertinya Akito sangat sibuk, dia berangkat lebih pagi dari biasanya, jadi dia tidak ikut kegiatan sarapan bersama.

Para pelayan membantu Kazumi menyiapkan sarapan, menu sarapan kali ini memang tidak seribet biasanya, karena si bos besar tidak ikut.

Rin menuruni anak tangga sambil sedikit berlari, tangannya menyeret tas sekolah miliknya, sedangkan tangan yang lain berusaha membenarkan dasi sekolahnya.

Bocah itu melempar tasnya ke kursi di ruang tamu, kemudian berlari ke ruang makan dan mencari-cari sang mama. "Mama! Mama! Mama!"

Kazumi yang menyadari putra bungsunya sudah turun lantas langsung menghampirinya. Kazumi tertawa kecil kemudian jongkok dan mulai membenarkan dasi sekolah milik Rin. "Kenapa Rin? Kenapa pagi-pagi begini kamu begitu heboh? Ada apakah gerangan?"

Rin duduk di kursi, dirinya sudah siap menyantap sarapan pagi ini. "Hari ini papa tidak ikut sarapan? Abang juga?"

Kazumi mengambil nampan berisi dua gelas susu, kemudian membawanya ke meja makan dan menaruhnya disana. Dia langsung duduk di samping Rin, "papa memang tidak ikut sarapan, tapi abang mu seharusnya iya... Dimana Sae sekarang?"

Rin mengambil sendok, lalu langsung menyantap sarapan yang sudah dimasak sang mama. "Aku bwaru mwau tanya swama mama," jawab Rin dalam posisi mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Telan dulu makanannya, baru bicara." Kazumi mengelus rambut si bungsu dengan gemas, dia semakin tidak rela cimol nya ini nanti tumbuh dewasa. "Abang mu biar mama saja yang cek langsung, kamu lanjut sarapannya ya."

Bohong kalau Kazumi tak khawatir dengan Sae, biasanya jam segini si sulung sudah duduk manis di meja makan sambil memakan sarapannya. Tapi kenapa hari ini berbeda?

MI FAMILIA • Itoshi Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang