Bab 32 - caper

973 115 13
                                    

Hari yang ditunggu ayen telah tiba. Jadi, sebenernya dia tuh pengen ngikut keluargnya yang pergi kerumah nenek diluar provinsi, tapi gak diijinin soalnya udah memasuki musim ujian, orangtua ayen takut ayen kecapean.

Ayen duduk didepan tv dengan senyum secerah mentari dengan memeluk ranselnya.

"Seneng banget yang mau liburan." Ucap chan duduk disamping ayen.

"Iyalah bang, mama sih, gak ngijinin gue ikut kerumah nenek, ya jadinya pengen piknik sendiri lah gue." Ayen sangat excited.

"Tinggal nunggu yang lain aja ini. Udah gak sabar?"

Ayen mengangguk excited.
"Iya bang! Gue harus makasih ama bang abin inii."

"Iyalahh, gue juga mau makasih ama dia. Akhirnya bisa refreshing."

Tak lama, terdengar suara mobil dari luar. Ayen dan chan keluar buat ngeliat.

"Gilaa! Mobilnya keren banget. Pasti mahal nih!" Icap ayen.

Abin dan hyunjin keluar dari mobil itu.

"Ready gess." Ucap abin dengan senyum miringnya.

"Gas gessss.!!!" Ucap han excited turun dari tangga.

"Stop!" Ucap umin.

"Apa?" Han berhenti.

"Panggil bang minho sekalian."

"Gue udah sampe bawah." Han berlari turun. "Lo aja."

"Gak! Lo aja!" Umin ngedorong tubuh han buat naik lagi.

"Tega banget sih lo. Kalo gue kecapean gimana?" Han memelas.

"Gak usah protes. Buruan panggil bang minho."

Mau tak mau, han naik lagi buat manggil minho.

"Bang! Yang lain udah siap. Buruan." Han berencana buat turun lagi, tapi dia tunda karena gak ada pergerakan dari dalam kamar minho.

"Bang! Buruan." Han nggedor pingu minho.

Karena kesabarannya menipis. Akhirnya han membuka pintu kamar minho.

"Bang!" Han disuguhi pemandangan minho yang lagi mainan hp dan rebahan dikasur.

"Apa?" Minho nengok ke han tanpa rasa bersalah.

"Sianying! Udah ditungguin, buruan!"

"Kan gue udah bilang, gue males."

Han memutar matanya malas dan berjalan mendekati minho.
"Males tapi udah prepare. Buruan." Han menarik lengan minho.

"Males."

"Buruan!"

Han jengah.

"Gue jadi penasaran. Semanja apa sih lo?"

Minho langsung menatap han tajam.

"Kata siapa gue manja? Gue tuh anak penurut, bukan manja asal lo tau." Ucap nya tak terima.

"Oh ya? Terus kenapa semua harus dipaksa dulu lo baru mau? Gak ada nurut-nurutnya tuh."

"Gue? Nurut sama lo? Emang lo siapa?" Minho mendudukkan dirinya.

"Gue gak nyuruh lo nurut ama gue. Tapi setidaknya lo gak bikin yang lain nungguin lo bisa kan?!" Suara han sedikit meninggi.

"Gue kadang heran, kenapa yang manggil gue selalu lo. Padahal kalo yang manggil gue seungmin ato ayen gue bakal langsung nurut."

"Gue gak bakal maksa lo lagi. Mulai besok gue bakal nolak buat manggil lo." Ucap han datar. Dia ninggalin minho yang heran sama han.

Minho menatap kepergian han. Minho menghela nafas kasar dan mengambil ranselnya dan menyusul han turun.

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang