Nunew terbangun dari tidurnya saat suara cicitan burung menggema dari sudut jendela kamar, tubuhnya yang polos menggeliat dibawah selimut melemaskan otot dan sendinya. Matanya masih terpejam menahan kantuk yang masih tersisa. Nunew mendengar derap langkah kaki mendekat ke arahnya, ia juga mencium aroma parfum yang selama dua hari ini selalu menyapa inderanya. Perlahan Nunew merasakan tempat tidurnya bergerak turun, dan saat sebuah tangan membelai pipinya lembut Nunew mulai mengerjapkan matanya.
"Selamat pagi"
Kalimat pertama yang Nunew dengar saat membuka matanya.
"Selamat pagi Zee" Nunew tersenyum melihat Zee duduk di tepi ranjang dengan pakaian yang sudah rapih.
Saat Nunew melihat mata Zee bergerak dari atas ke bawah mengamatinya, ia tersadar bahwa tubuhnya kini sedang polos. Nunew pun reflek menarik selimut menutupi dadanya yang terekspos. Zee menyeringai, diam-diam ia suka melihat saat Nunew malu seperti ini.
"Eghm.. Maaf Zee aku tertidur seperti mayat sampai tak menyadari kau sudah serapih ini" Ujar Nunew sedikit berdeham.
"Tidak masalah" Zee tersenyum kecil melihat raut wajah Nunew yang begitu menggemaskan saat bangun tidur terlihat seperti bayi.
"Ayo bangun, sekarang waktunya belanja" Zee menyerahkan sebuah kartu kredit kepada Nunew.
Nunew mendudukan diri menerima kartu kredit yang Zee berikan.
"Belanja lagi?"
"Aku heran kemarin kau hanya membeli satu pakaian baru"
Mendengar perkataan Zee seketika membuat raut wajah Nunew berubah, ia teringat kejadian kemarin yang kurang mengenakan hatinya. Zee yang melihat perubahan Nunew pun mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya ada apa.
"Belanja tidak menyenangkan seperti yang kukira" Ujar Nunew jujur.
"Kenapa tidak, bukankah kebanyakan orang suka belanja?" Zee sedikit heran namun ia menunggu penjelasan Nunew lebih lanjut.
"Mereka jahat padaku" Suara Nunew lirih menjawab pertanyaan Zee.
"Jahat padamu?" Ulang Zee memastikan.
Nunew pun menganggukan kepalanya seperti anak kecil mengiyakan. Zee menggelengkan kepalanya tidak percaya, bagaimana bisa ada orang yang begitu kejam terhadap Nunew. Zee benar-benar tidak habis pikir, Seketika Zee mengambil ponsel disaku celananya kemudian mendial nomor menelpon seseorang.
"Max, hari ini aku akan sedikit terlambat ke kantor. Aku ada sedikit urusan. Jika aku membutuhkan sesuatu, aku akan menelponmu" tuttt.... Zee menutup telponnya sepihak sebelum memberi orang diujung sana kesempatan untuk merespon.
Zee kembali fokus kepada Nunew, meraih tangannya lembut, lalu berkata "Ayo mandi dan pakai bajumu. Aku akan menemanimu belanja hari ini"
Nunew pun tersenyum dan menganggukan kepalanya mendengar Zee akan menemaninya belanja, kemudian Nunew beranjak dari ranjang menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
Sepuluh menit kemudian Nunew keluar dari kamar mandi menghampiri Zee di ruang tamu dengan kembali memakai pakaiannya dari dua hari yang lalu.
"Ayo Zee, aku sudah siap"
Zee menoleh ke arah Nunew, melihatnya masih memakai pakaian yang sama Zee pun beranjak dari duduknya menuju ke kamarnya, "Sebentar"
Nunew memasang wajah bingung saat Zee meninggalkannya, tapi ia tetap menunggu Zee kembali.
"Pakai ini" Zee menyerahkan satu setel pakaian kepada Nunew begitu kembali dari kamar menyuruhnya untuk berganti.
"Tapi aku sudah memakai pakaianku Zee"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Man | zeenunew vers.
FanfictionAdaptasi Movie Pretty Woman 1990 Zee seorang pengusaha kaya raya yang selalu gagal dalam masalah percintaan. Menyewa Nunew seorang pekerja prostitusi yang ia temui dalam perjalanan bisnis untuk menjadi pendampingnya mengikuti event sosial bersama k...