Worst Day

788 78 9
                                    

Ting....

Nunew keluar dari lift begitu pintunya terbuka, masih dengan tanktop putih dan hotpants yang ia kenakan semalam. Dengan percaya diri Nunew melenggangkan kakinya di lobi menuju ke arah meja resepsionis untuk menitipkan amplop putih berisi uang untuk James.

"Hai" Nunew menyapa pegawai yang sedang bertugas di meja resepsionis.

"Halo tuan, ada yang bisa saya bantu?" ujar pegawai itu sopan.

"Aku ingin menitipkan ini untuk James Supamongkon, dia akan mengambilnya nanti" Ujar Nunew sambil mengulurkan amplop putih kepada pegawai itu.

"Baiklah tuan" pegawai itu menerima amplop yang Nunew serahkan.

"Jangan dibuka" Nunew menahan tangan pegawai itu, mengira ia akan membukanya.

"Tidak tuan, saya hanya memberi catatan" jelasnya.

"Oh. maaf aku kira kau mau membukanya hihi" Nunew nyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tidak apa-apa tuan" ucap pegawai itu dengan senyuman yang tak luntur dibibirnya begitu sopan.

"Kalau begitu terimakasih, aku permisi dulu, sampai jumpa lagi" Nunew ikut melemparkan senyumnya, menganggukkan kepalanya tanda berterima kasih.

"Sampai jumpa tuan" pegawai itupun ikut mangganggukan kepalanya sopan.

Setelah itu Nunew dengan cepat berjalan kearah pintu utama tanpa memperdulikan tatapan orang disekitarnya.

Seorang pegawai lelaki berpakaian rapih sedari tadi mengawasi Nunew sejak ia keluar dari lift. Kemudian pegawai itu mendekati pegawai yang ada di meja resepsionis setelah Nunew sudah keluar dari hotel.

"Patty, apakah kau mengenal lelaki yang tadi berbicara denganmu?" Tanya lelaki itu dengan nada sedikit berbisik.

Patty melihat kearah pintu utama kemudian kembali menatap ke arah lelaki itu. "Tidak. Tuan Poppy, saya belum pernah melihat lelaki iti sebelumnya. Dia meminta saya untuk memyimpan sebuah amplop" Jelasnya.

"hmm. baiklah, kau bisa kembali bekerja patty"

"Baik tuan Poppy"

Lelaki itu adalah Poppy Ratchapong, seorang kepala manager di hotel itu. Setelah bertanya ke pegawai resepsionis, ia mengatupkan bibir dan menyipitkan matanya memperhatikan Nunew yang saat ini masih berdiri tepat diluar hotel, terlihat seperti sedang memutuskan akan pergi ke arah kanan atau kiri. Setelah Nunew benar-benar pergi menjauh dari hotel, Poppy pun kembali menyapa para tamu hotel yang berada di lobi.

. . .

Nunew berjalan melintasi jalanan yang begitu padat, ditemani dengan teriknya matahari membasuh kulitnya yang putih. Nunew terus menyunggingkan seyumnya sepanjang ia melangkah, perasaan sebahagia ini belum pernah ia rasakan selama bertahun-tahun. Bahkan yang biasanya Nunew tidak menyukai berada ditengah kerumunan orang, tapi untuk kali ini ia sama sekali tidak keberatan dengan banyak orang disekitarnya. Nunew terus melangkahkan kakinya menuju ke Siam Paragon.

Setelah sampai di Siam Paragon, Nunew langsung masuk dan menilik setiap toko didalamnya. Nunew mengintip dari jendela toko, terkagum dengan barisan pakaian yang dilihatnya. Nunew merasa sedikit gugup melihat barang-barang yang begitu mewah dan mahal, jadi ia memutuskan untuk berkeliling sebentar untuk menenangkan dirinya.

Kira-kira lima belas menit sudah Nunew berkeliling, kini ia merasa lebih tenang. Nunew melihat ke salah satu toko yang sebagian terliat kosong, hanya ada beberapa pengunjung dan setidaknya ada dua orang karyawan yang tengah melayaninya. Nunew menarik napasnya dalam, lalu meyakinkan diri masuk kedalam toko tersebut.

Pretty Man | zeenunew vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang