THE REAL LOVE 2

493 33 4
                                    

Gracia berlari, saat sampai di depan rumah ia tidak melihat apapun dibelakang, namun tangan seseorang menghampiri dan menyentuh bahu Gracia.

"Ba!"

"Aaa! Cishani mah, aku kira dia!"

"Dia siapa coba? Orang yang ada sama kamu ya cuma aku." Tanya Shani.

"Nih ci, udah ah aku mau tidur mumpung besok libur." Gracia memberikan kresek ke tangan Shani.

Hari ini Gracia terbangun sangat pagi, pukul 04.00 dini hari. Ia terbangun untuk mempersiapkan kejutan untuk Gion.

Gracia lalu mulai duduk di meja makan yang dekat dengan kamar. Ia kemudian mengambil air mineral lalu menegak nya beberapa sampai ia rasa cukup.

Dia melamun, dia terfokus dalam 1 pandangan, ia bingung apa yang ia lihat benar-benar dia yang telah kembali. Namun mengapa dia malah seperti ingin membunuh Gracia.

"Ah ini pikiran apaan sih, mana mungkin Zeran mau bunuh aku. Ini pasti cuma pikiran buruk dan karena aku terlalu kangen sama dia." Gumam Gracia membuyarkan semua.

Gracia memutuskan untuk men-scroll tiktok untuk mengisi kekosongan dia.

Gracia kemudian beralih melihat galeri-galeri photo dia bersama Zeran, membuat Gracia menangis sesegukan melihat kenangan ini.

Hal paling sakit untuk Gracia adalah, selama bertahun-tahun ini dia tidak pernah tau bagaimana keadaan Zeran, apakah dia masih hidup atau sudah bersama Tuhan.

Jika dia sudah mati, kemana jasad nya, dan bila dia masih hidup dimana dia sekarang.

Pagi hari tiba, dimana Gion telah kembali lagi. Dan Gracia sudah memaafkan semua kesalahan Gion.

"Welcome back home papah!!"

"Terimakasih cinta papah.." Gion memeluk Gracia.

"Mantebb nih om, Gracia dari kemaren-kemaren merindukan pelukan seorang ayah." Nata bersuara.

"Nataaa kamu jangan ngomong mulu, awas aja chat nanti ya!" Ancam Marsha.

Semua tertawa, menertawakan pasangan aneh ini.

"Maafin Gracia pah kalo Gracia udah bilang hal yang seharusnya aku gabilang sama papah." ucap Gracia dalam pelukan.

"Nak.. Semua hal itu wajar, pada saat itu kamu juga masih dalam keadaan shock, marah sama papah. Semua wajar nak, papah maafin kamu kok dan papah pun minta maaf ya." ucap Gion melepaskan pelukan dan menangkup wajah Gracia.

"Setelah semua kejadian ini papah sadar, dan papah mau memulai dengan baik kembali. Dan soal kasus Zeran, papah akan ikut mencari dengan om Samudra." ucap Gion.

"Makasih pah.." Gracia menitihkan air mata.

"No! Gaada nangis-nangis gini, cukup papah yang bikin kamu nangis." Gion mengecup kening Gracia.

Semua terharu dengan ucapan Gion dan kembali nya kasih sayang ayah dan anak.

Hari demi hari mereka lewati, dengan keganjalan dimana Gracia yang selalu diikuti seorang laki-laki yang ia sangat kenal namun ia ragu.

Gracia sempat bercerita pada Gion dan Gion percaya, namun dia masih menunggu momentum.

Saat ini di sebuah rumah besar, seorang pria dewasa sedang menyulut ujung rokok lalu mengisap dan membuang asap tebal dengan hidup dan mulut.

"Pah, kenapa aku harus incer cewe itu, kan padahal gaada urusan apa-apa."

"Zeran... papah mau kamu menghancurkan siapapun yang dekat dengan musuh papah, Samudra, dia yang sudah membuat kehidupan papah hancur dan menderita." ucap Tino.

THE REAL LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang