Hal yang aku benci dari keberangkatanku ke Hogwarts adalah aku bertemu sepupuku kembali yaitu Savaro Black. Bukan tanpa alasan, dia ini sangat jail, annoying , berisik.
Dulu, Savaro pernah menjahili Javier. Savaro membujuk Javier untuk ke Diagon Alley malam-malam. Sesampainya di Diagon Alley, ternyata Savaro tidak datang.
Kasihan kembaranku. Akhirnya orang tuaku memarahi dia. Orang tuanya malah tidak terima Savaro dimarahi oleh orang tuaku. Alhasil tidaklah akur kedua keluarga ini.
Itulah awal aku tidak suka dengan Savaro. Untungnya aku tidakpernah sekalipun dijahilin berlebihan sama Savaro. Savaro dan Cornellis mirip sifatnya bak anak kembar, yang satu jahil tidak bisa diam, yang satu berisik melengking suaranya. Kalau Leo hanya bagian tertawa saja.
Pada perjalanan menuju hogwarts, kami bertujuh berkenalan satu sama lain. Tidak perlu waktu yang lama untuk saling akrab satu sama lain. Akhirnya aku tidak perlu merasa canggung dengan orang baru. Ternyata kami memiliki kesamaan yaitu sama-sama suka permainan "Werewolf". Jadi permainan itu sejenis permainan mafia yang saling menuduh siapa musuh sebenarnya. Di awali dengan Alex sebagai moderator dalam permainan ini membagikan kertas berisikan role kami. Ah aku dapat Villager! Siap-siap deh dimakan sama werewolfnya.
"Kepada semua warga desa ini , Mohon menutup mata" ucap Alex
"Kepada werewolf buka mata dan pilih salah satu untuk dimakan"
Savaro dan Cornellis menunjuk Javier dan Alex untuk dimakan. Pada akhirnya Javier dan Alex keluar dari permainan dan saatnya untuk menentukan siapa werewolfnya.
Rei dan aku curiga kalau Savaro dan Cornellis lah Werewolfnya. Tapi mereka terus mengelak malah menuduh aku dan Leo.
"Aku tadi ngerasa kalau kamu diskusi sama Cornellis. Ngaku aja deh" Ucap Leo disebelah Savaro
"Iya kamu tadi makan aku kan? Ngaku kamu!" Ucap Javier menuduh Cornellis (sambil menunjuk Savaro)
"Engga ya, tuh si Rei Werewolfnya! Noh liat aja mukanya mencurigakan kan?" Saut Savaro dengan ngotot (sambil menunjuk aku dengan melotot matanya)
"Apa sih! Dari tadi diem lo aku, Sumpah deh demi. Aku itu Villager!" Ucap Rei sambil ngegas.
Bayangkan orang yang sabarnya setipis tisu dibagi 2 bertemu dengan orang ngegasan. Auto berisik dah tu satu gerbong.
"Aku bukan Werewolf kok. Percaya deh aku itu Seer!" Ucap Cornellis dengan memasang wajah meyakinkan.
"Udah fix sih si Rei atau Jasver Werewolfnya" Ucap Savaro lagi dengan ngotot
"Aku itu Villager ya guys! Mau lihat ta kartunya? Nih lihat aja sendiri" Ucapku sambil membuka Rolecardnya.
"Boong itu dituker tadi sama si Jasver. Biar dia menang. Ah curang ah! gak suka deh" Ucap Savaro.
"Udah-udah gimana kalau langsung vote aja deh. Daripada berantem" Ujar Leo menegahi.
(Voting dimulai)
Savaro,Leo memilih aku untuk disingkirkan. Cornellis memilih Rei untuk disingkirkan. Rei memilih Savaro untuk disingkirkan. Yah, aku out dari game ini.
"Malam hari sudah tiba,kepada semua warga desa ini, Mohon menutup mata" ucap Alex
"Sekarang Para Werewolf mohon buka mata"
(Savaro dan Cornellis membuka mata)
"Pilih satu orang yang akan menjadi makan malam kamu"
(Savaro dan Cornellis menunjuk Rei)
"Oke sekarang angel pilih salah satu untuk kamu selamatkan malam ini"
(Leo menunjuk Rei)
(Alex mencatat siapa saja yang selamat pada babak ini)
"Selamat pagi semuanya! Silahkan buka matanya"
(Leo,Savaro,Cornellis,Rei membuka mata)
"Sekarang waktunya voting, silahkan para villager pilih salah satu untuk disingkirkan"
"FIX REI WEREWOLFNYA!" teriak Savaro menunjuk Rei
"ENAK AJA! Daritadi nuduh aja kamu! Jangan-jangan kamu Werewolfnya" ujar Rei menunjuk kembali si Savaro.
Tiba-tiba berantem mereka wkwwkkw. Alex sudah tidak bisa menengahi mereka berdua.
Akhirnya Leo menengahi. "Udah! Sekarang mulai vote aja deh daripada berantem" (Leo memisahkan Savaro dan Rei)
Seiring berjalannya waktu permainan ini, ternyata sudah kuduga kalau Savaro dan Cornellis lah Werewolfnya.
Ternyata licik juga ya mereka. Fix mereka berdua bakal masuk Asrama Slytherin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate.
Fanfic𝚃𝚑𝚎 𝙵𝚊𝚝𝚎 "𝖊𝖛𝖊𝖗𝖞 𝖉𝖊𝖈𝖆𝖉𝖊𝖘, 𝖒𝖞 𝖍𝖊𝖆𝖗𝖙 𝖘𝖙𝖎𝖑𝖑 𝖕𝖔𝖚𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌 𝖎𝖓 𝖙𝖍𝖊 𝖘𝖆𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖆𝖙 𝖋𝖔𝖗 𝖞𝖔𝖚" Jasver Black namanya. Ia berasal dari Black Family yang merupakan Pureblood Supremacy. Ia memiliki kekuatan dapat me...