Raibaru Dōshi No Ai

1. Ai No Shisen (Tatapan Cinta)

"Uhh Nii-chan! Tunggu aku!" teriak Conan di depan pintu mansion sambil mengikat tali sepatutnya yang lepas. "Tck. Ayo cepat Otouto. Sebelum kita terlambat!" gerutu Shinichi di depan gerbang mansion.

Kemudian Conan berlari ke arah Shinichi dan mereka bersiap-siap untuk pergi ke taman kota untuk bertemu dengan Ran dan yang lainnya.

Mereka berdua adalah sepasang detektif yang terkenal. Dikarenakan kecerdasan mereka berdua dalam memecahkan kasus, mereka sering sekali mendapatkan beberapa jenis kasus dalam satu hari. Tetapi mereka berdua memiliki jenis kasus. Untuk Shinichi, dia sangat menyukai kasus pembunuhan. Sementara Conan menyukai kasus hilangnya suatu barang. Khususnya jika dia sudah berurusan dengan pencuri rembulan terkenal, Kaitou KID.

♠♠♠♠♠

Sementara di dekat jalan menuju taman kota. Terdapat sepasang kakak adik yang sedang bertengkar...

"Ayolah Nii-san, kan kemarin aku tidak sengaja 😥" yang ternyata adalah Kuroba Kaito. "Hah? Kau bilang tidak sengaja? Kau itu sudah hampir mengacaukan waktu dimana Nii-san ingin berduaan dengan dia tau! Kau tahu, Nii-san sudah lama menunggu momen itu terjadi!" Adalah Kuroba Kid, abang dari Kuroba Kaito yang sekarang sedang memarahi adiknya karena kejadian kemarin."Yah maaf..." sampai akhirnya mereka baikan dan mengobrol mengenai topik lain.

Mereka adalah saudara kembar dan juga sepasang pesulap terkenal yang meneruskan pekerjaan ayahnya itu, Kuroba Toichi. Dan salah satu dari mereka, Kuroba Kid juga adalah seorang pencuri terkenal, Kaitou KID. Kaito tahu kalau abangnya yang hanya beda 4 menit waktu kelahirannya itu akan mewariskan pekerjaan rahasia ayahnya itu. Kid juga dibantu oleh pelayan pribadinya, Konosuke Jii yang juga dulu pernah berkerja untuk ayahnya.

Secara tidak sengaja, kedua kakak adik bermarga Kuroba itu berpapasan dengan kedua detektif itu yang juga sedang mengobrol. Tapi kedua pesulap tidak itu menyadarinya. "Hei, bagaimana hubungan kau dengan dia? Apakah kau sudah berhasil mendapatkannya?" tanya Kid sambil menggoda Kaito. "Tentu saja belum Nii-san, dia itu adalah tipe orang yang sangat tidak mudah untuk-..." Kaito tidak melanjutkan perkataannya itu karena sekarang dia melihat seorang pemuda di sampingnya. Dan dia mengetahui kalau pemuda itu adalah incaran nya.

"Oi Otouto! Kenapa kau berhenti berbicara? Kau sedang melihat apa sih sebenarnya?" kemudian Kid juga melihat seseorang yang berada disamping Kaito. "Ohh~. Jadi itu yang membuat terdiam~." tiba-tiba Kid melihat seorang anak kecil disamping pemuda itu... Dan, Kid juga ikutan terdiam setelah melihat anak itu... 'Ahh... Kenapa Tantei-kun ada disini?!' teriak Kid dalam hatinya. 'Shin-chan?! Dia ada disini?! Wahh, akhirnya bisa bertemu dengannya!!!' senang Kaito dalam hati.

"Huhh?!" Shinichi baru sadar kalau ada seseorang yang dia benci berada di sampingnya. "K-Kaito? Kenapa kau ada disini?!" kejut Shinichi sampai mereka berempat berhenti melangkah.

"

Nee Shin-chan~. Padahal aku juga akan bertanya seperti itu padamu~." jawab Kaito sambil memegang dagu Shinichi ditambah Shinichi tersipu parah melihat perlakuan Kaito padanya. 'Lah, Nii-chan kenapa tiba-tiba diam? (melihat seseorang yang berada di samping Nii-chan) Oh jadi dia yang selalu mengganggu Nii-chan?' seketika itu juga Conan menendang bola dengan tendangan andalannya ke arah wajah Kaito sampai-sampai bikin Kaito jatuh dan merasa kesakitan di wajahnya. "Makanya Otouto, jangan sembarangan kau menggoda seseorang. Kena batunya kan?" nasihat Kid kepada Kaito sambil dirinya membantu Kaito untuk berdiri kembali walaupun dalam hati Kid sangat senang karena adiknya mendapatkan karma atas kelakuan nya yang terjadi kemarin.

"Astaga Conan. Kau jangan menendang bola sembarangan. Apalagi jika Itu mengenai orang lain..." peringatan Shinichi kepada Conan. "Heh, oke Nii-chan..." lalu Conan melihat abang dari Kaito yang sedang membantunya berdiri. Saat Conan melihat wajah Kid yang sedang menggunakan kacamata, Conan terkejut melihat wajah Kid sangat mirip dengan wajah dari rivalnya, Kaitou KID. Tiba-tiba Conan mengingat kejadian kemarin yang membuatnya tidak bisa tidur kemarin dan juga membuat dirinya selalu tersipu saat mengingatnya. Kid sadar kalau Conan memandangnya dan pasti sedang memikirkan dirinya yang menjadi Kaitou KID. Wajah tersipu merah membuat Kid semakin ingin sekali melihatnya setiap hari.

"Maaf yah dengan kelakuan adik saya, Kudo-san." permintaan maaf Kid kepada Shinichi. "Ohh... Ehh iya tidak apa-apa. Dan panggil saja saya Shinichi. Anda pasti adalah Kuroba Kid, abang dari Kaito. Iyakan?" sambil Shinichi memegang tangan Conan yang sudah kembali normal.

"Iya. Maaf atas kejadian yang tadi, saya akan pastikan adik saya tidak akan berulah seperti itu." lalu dengan diam-diam, Kid mengembalikan handphonenya ke saku nya. "Ohh, baiklah. Ehh maaf saya dan adik saya harus pergi. Mungkin lain kali kita bisa berbicara lagi. Sampai jumpa lagi, Kid-san..." kemudian Shinichi berjalan bersama Conan yang pikiran masih berada di dunia lain menuju taman kota.

"Huhh, kau bisa-bisanya mendapatkan waktu untuk mengobrol dengan Shin-chan aku Nii-san?!" kesal Kaito. "Heh, siapa suruh kau mengganggunya Otouto?" melihat foto yang berada di handphonenya. "Tunggu... (mengintip isi foto Nii-san) ohh... Jadi Nii-san memanfaatkan obrolan kalian supaya Nii-san mendapat foto anak ini~?" goda Kaito yang melihat foto Conan yang sedang tersipu. "Hmm, sudahlah Otouto... (menyimpan kembali handphoneku ke saku celana) ayo kita pergi sekarang..." kemudian mereka berdua juga pergi ke taman kota dan Kid sekarang tersenyum senang mendapatkan foto dari detektif kecil imutnya.

'Pasti Nii-san akan menaruh foto itu di album foto favoritnya itu...'

T.B.C

Ngeliat dua foto ini keinget lagu 'Kawaikute Gomme'

Kid dan Kaito : Thor, boleh kami bawa pulang ngak?

Author : Boleh, tapi nyawa kalian ngak bakal ikut pulang ama kalian... (bawa sapu lidi andalan para emak)

Shinichi dan Conan : GASKEUN THOR!!! (nyiapin camilan dan duduk nyantai sambil nonton adegan paling seru)

Author : See you soon guys😘 (RIP Kid dan Kaito yang sudah ingin dijadiin mainan oleh author)