Kaka kelas itu Suamiku

Part 3

Akupun sampai dirumah dan segera ke kamar untuk berganti pakaian, karena papa dan mama ternyata sudah dari tadi menunggu kepulangan anak gadisnya yang cantik ini wkwk.

  "Rahma sayang, sini sayang. Mama dan papa sudah menunggumu dari tadi." Ucap mama ketika aku turun dari tangga.

  "Ada apasih mah, kayaknya serius amat mukanya?" Tanyaku pada mama.

  "Papa ingin menyampaikan bahwa sewaktu kamu kecil dulu, papa sudah menjodohkan mu dengan anak teman papa namanya om Rais."

  "Apaaaa? Aku tidak mau pah, aku masih mau sekolah dan melanjutkan pendidikan ku." Tolakku mentah-mentah pada papa.

  "Sayang ini demi kebaikanmu juga dan kalau kamu menikah dengan anak teman papah, perusahaan kita akan makmur." Jelas mama.

  "Tapi mah, aku kan masih muda dan masih sekolah. Apa kata teman-teman ku nanti kalo mereka tau aku dijodohkan dan menikah muda?" Kesalku pada kedua orang tuaku.

  "Rahma itu sudah keputusan papah dan kamu tidak boleh menolaknya!!" Bentak papa dengan nada suara yang mulai meninggi.

  "Baiklah, aku akan terima perjodohan ini tapi dengan siapa pah mah? Aku tidak mau berjodoh dengan lelaki yang sudah tua!"

  "Tentu tidak sayang, kamu kenal kok sama orang yang akan kami jodohkan denganmu." Mama dan papa tampak tersenyum. Namun dalam hatiku kira-kira siapa yah pria yang akan dijodohkan denganku? Gumamku.

  Setelah pembicaraan tadi selesai, mama dan papa akan mengundang temannya om Rais yang anaknya akan dijodohkan denganku malam nanti. Sekaligus bertemu dengan lelaki pilihan papa.

Akhirnya malam pun tiba, beberapa menit kemudian keluarga om Rais datang dengan istri dan anaknya. Mereka langsung disambut oleh mama dan papa serta menuju ke ruang makan.

Akupun bersiap-siap untuk turun karena mama memintaku untuk sedikit berdandan agar calon besannya itu menyukaiku.

  Akupun turun berjalan dengan elegan ke ruang makan. Sesampainya disana, aku terkejut bukan kepalang. Ternyata laki-laki yang dijodohkan denganku adalah wildahnu.
Next?