~006~

81 19 0
                                    

Chapter 6:

Melihat tomat ceri yang baru ditransplantasikan, Sejun juga melihat pohon tomat ceri lainnya dengan rasa ingin tahu, bertanya-tanya apakah mereka berbeda..

“Hehehe, itu mereka.”

Ruang tersebut sekarang ditempati oleh lima buah tomat ceri. Sejun merasa senang, memikirkan lebih banyak lagi tomat ceri yang akan tumbuh di masa depan.

Dia tertawa kegirangan, membayangkan tomat ceri memenuhi seluruh ladang. Suasana hatinya terlalu bagus untuk hal sekecil itu.

Sore hari, bagian dalam gua menjadi ramai.

Mengintip!

Mengintip!

Pasangan kelinci itu mulai memblokir pintu masuk ke liang mereka. Sejun menyadari bahwa Blue Moon akan segera dimulai dengan memperhatikan tingkah laku kelinci.

Sejun buru-buru pindah juga. Untuk mempersiapkan monster yang akan datang, dia memadamkan api, mengubur atau memindahkan apapun yang berbau, dan mencoba yang terbaik untuk menghapus baunya.

Dan beberapa jam kemudian.

Sinar matahari membiru, dan Sejun menghadapi Blue Moon ketiganya.

Mengaum!

Pekikan!

Raungan monster bisa terdengar.

'Tidak peduli berapa kali aku mendengarnya, aku tidak bisa terbiasa.'

Setiap kali dia mendengar raungan, jantungnya berdenyut, dan bulu kuduk merinding di sekujur tubuhnya.

Dia pikir Blue Moon ini akan berlalu tanpa masalah.

Namun,

Gedebuk. Gedebuk.

Satu monster mulai berkeliaran di atas gua tempat Sejun berada.

Dan

Mengendus! Mengendus!

Monster berbulu merah itu mulai dengan serius mengendus aroma ke arah lubang di tanah.

'Oh tidak! Apakah dia menyadari sesuatu?’

Sejun tanpa sadar menahan nafasnya dan hanya berharap monster itu pergi.

Tetapi

Mengendus! Mengendus!

Monster itu terus mengendus. Sudah berapa lama mengendus?

Pekikan!

Saat raungan monster terdengar dari jauh,

Raaawrr!

Brak!brak!

Monster berbulu merah itu meraung dan berlari ke arah suara itu.

*****

Plak!plaaak!

Sejun terbangun karna tamparan dari suami kelinci.

Kelinci suami menatap Sejun dengan ekspresi khawatir.

“Uhm… kapan aku tertidur?”

Apakah dia pingsan?

Dia telah mendengar bahwa ada kasus pingsan ketika mendengar raungan monster yang kuat.

Brr..brrr..

“Ugh… kenapa dingin sekali?”

Tubuhnya tegang saat pingsan. Apalagi suhu di ujung gua jauh lebih rendah. Setelah tidur di tempat seperti itu, tubuhnya tidak akan dalam kondisi yang baik. Sepertinya dia masuk angin.

Bercocok Tanam Mandiri Di Dalam MenaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang