Bercocok Tanam Mandiri Di Dalam Menara

~004~

Chapter 4:

Sejun dengan cepat merasakan suasana merah muda yang mengalir di antara keduanya.

"Apakah kalian berdua pasangan?"

Tciiciii!

Ciiiciiiciii!

Mereka berdua mengangguk bersamaan.

'Berengsek!'

Terjebak di antara sepasang kelinci…

Dia pernah tidak punya teman dengan waktu luang yang cocok di perguruan tinggi, jadi dia harus makan dengan pasangan. Itu canggung, tapi dia tidak bisa makan sendirian selama satu semester penuh, jadi dia bergabung dengan mereka.

Suatu hari saat makan bersama, ketegangan tiba-tiba muncul di antara pasangan tersebut, yang menyebabkan pertengkaran sengit.  Sejun merasa sangat tidak nyaman saat terjebak di antara mereka.

Dan kemudian saya memperoleh keterampilan untuk makan sendiri.

Setelah itu, dia bersumpah tidak akan pernah makan bersama pasangan lagi…

Tciiciiicii,ciiciiciii.

Merasakan suasana hati Sejun yang aneh, suami kelinci mengusapkan wajahnya ke tangan Sejun, berusaha mati-matian untuk mendapatkan persetujuannya untuk tetap tinggal. Itu adalah sikap putus asa untuk melindungi rumah mereka.

‘Bekerja sangat keras untuk melindungi keluarga mereka …’

Hati Sejun melunak. Dia merasa malu karena masih terjebak di masa lalu.

'Itu benar. Mereka adalah pasangan, dan keduanya adalah pasangan yang sudah menikah.’

Sejun tidak tahu dunia yang mendalam dari pasangan yang sudah menikah.

"Baiklah. Anda bisa tinggal di sini. Tapi itu tidak gratis.”

Dia tidak mengharapkan imbalan apa pun.

tciciiiciiit!

Ciciiiciii!

Atas persetujuan Sejun, pasangan kelinci itu mengangguk dengan penuh semangat dan berlari ke sudut gua, menggali lubang untuk membuat tempat tinggal mereka sendiri.

"Sebuah liang?"

Melihat kelinci menggali liang, Sejun tiba-tiba mendapat ide. Dia bertanya-tanya apakah mereka bisa menggali liang untuk keluar dari sini.

'Bodohnya aku! Saya hanya memikirkan lubang di atas karena ada di sana!’

"Kelinci!"

tciiiciii?

Kelinci suami, sibuk menggali tanah, mengintip panggilan Sejun.

"Bisakah kamu menggali terowongan untuk keluar dari sini?"

Tciiciii…

Kelinci itu berpikir sejenak dan menggelengkan kepalanya.

"TIDAK?"

Kelinci mulai menggambar di tanah. Itu menarik gua tempat Sejun berada dan mulai menggali jauh di bawahnya.

Kemudian,

Suara mendesing.

Itu menuangkan air dari kaleng penyiraman ke dalam lubang galian. Bagian bawah gua Sejun dipenuhi air.

"Ah. Bagian bawahnya semua air.

Mencicit!

Kelinci itu mengangguk.

"Oke. Terus lakukan apa yang Anda lakukan.”

Mencicit!

Kelinci kembali menggali liangnya.