6

1.2K 79 0
                                    


Kembali ke kamar yang sangat dia rindukan. Hyunsuk tidak menyentuh kasurnya selama seminggu. Ulah papa Mino yang meminta Hyunsuk untuk di rawat selama itu agar luka fisiknya juga membaik.

Jihoon senantiasa menemani Hyunsuk. Tidak, ia tidak jijik bahkan dia rela pulang sekolah tanpa mengganti seragam langsung menuju rumah sakit untuk bertemu kesayangan nya itu.

Hyunsuk dan Jihoon sudah resmi sekarang. Perlu di ingat, Jihoon itu tau semua tentang Hyunsuk termasuk perlakuan mama Jennie terhadap Hyunsuk.

Hyunsuk selalu curhat pada Jihoon bahkan dari mereka kecil. Ah, senang sekali bisa berbagi cerita ke orang yang kita taksir.

"Okeyy, sekarang kesayangan aku harus banyak istirahat" Jihoon yang menghantarkan Hyunsuk menuju kamarnya.

Menduduk kan kesayangan nya itu di kasur empuk. Tidak ada lagi noda darah, sudah bersih.

"kamu langsung pulang ga ji?" ada tatapan memohon di sana.

Jihoon tau, manusia super peka. Maka dari itu Hyunsuk sudah naksir Jihoon dari kecil.

"No no, aku bakal nemenin kesayangan aku sampe bobok" Jihoon mengusap rambut Hyunsuk.

"Oke, baiklah cintaku" jawab Hyunsuk dengan senyum yang dapat merobek tepian bibirnya.

Tanpa sadar di ambang pintu ada Mashiho yang sedikit tak suka melihat kedekatan mereka. Walaupun sudah damai dengan kakak tirinya itu, Mashiho tetaplah dirinya.

Tentu saja Mashiho tau mereka sudah mengikat satu sama lain.

Mashiho sengaja masuk untuk merusak suasana pastinya.

"Kak ji, temenin aku nyari bakso yuk yang biasa jualan ga lewat ka, pengen bakso dehh" cicit Mashiho sambil mem-pout kan bibirnya.

Hyunsuk dan Jihoon yang tengah mengobrol seketika hening. Terkejut dengan kedatangan Mashiho.

Jihoon melirik Hyunsuk.

Hyunsuk ingin egois, setidaknya hanya malam ini.

"Cio, Jihoon nya lagi nemenin kakak, kamu cari aja sama mama dek atau sama papa." Hyunsuk dengan tatapan datarnya yang di sadari Jihoon.

"Kak ji"

"Cio kakak kamu baru aja pulang, kakak harus jagain dia dulu ya." Jihoon berusaha memberikan kalimat penolakan secara halus.

Seperti Jihoon di bagi dua.

Hyunsuk tidak suka hal itu.

"Oh okedeh, lain kali ya kak Ji" Mashiho pergi dari ruangan yang di huni manusia tengah kasmaran.

Jihoon sadar perubahan mood Hyunsuk, karena itulah sekarang posisinya menjadi memeluk kesayangannya.

"Kesayangan aku ga boleh ngambek, masa cemburu sama adek sendiri." ejek Jihoon.

"Ji, kamu tau kan gimana Cio sama aku? Aku takut kamu di ambil." raut kekhawatiran terpampang jelas di muka Hyunsuk.

"Aww siapa yang berani ambil aku dari Sukkie? Heunggg no no gada yang boleh, kalian jauh-jauh dari aku nanti Sukkie marahin kalian baru tau rasa" cicit Jihoon mengedarkan pandangan nya pada sudut ruangan seolah ada segerombolan orang yang ingin memisahkan mereka.

Berkali-kali. Selalu saja Jihoon membuat Hyunsuk jatuh padanya. Manusia paling lembut, mengerti kondisi, dan tentu saja mengerti Hyunsuk.

"Kalian jauh-jauh jangan berani deketin cinta aku, nanti aku gebukin ya kalian pake sapu" Hyunsuk si posesif semakin mengeratkan pelukannya pada Jihoon.

Tentu saja kalian tidak tau.

Sebenarnya Jihoon dan Hyunsuk mereka berdua clingy.

Bahkan dari mereka kecil, takdir yang selalu membuat mereka satu kelas juga duduk berdua.

Betapa bahagianya Hyunsuk memiliki crush seperti Jihoon.

.

.

"Jihoon masih di kamar Hyunsuk?" tanya mama Jennie ke Mashiho.

"Masih ma, sampai kak Ji gamau nemenin aku beli bakso" adu Mashiho pada sang mama.

"Bener-bener si Hyunsuk ini" Jennie memutar bola matanya.

Siapa teman curhat Mashiho? Tentu saja sang mama.

Dia selalu bercerita tentang kesehariannya di sekolah, bagaimana dia bertemu Jihoon yang selalu menempel pada Hyunsuk.

"Kamu suka sama Jihoon dek?"

"enggak lah ma, tapi aku suka kalo bareng sama ka Jihoon" yakin Mashiho.

"ya itu namanya kamu suka dek, kalo suka kamu harus ambil sampai dapat"

Ajaran Jennie yang seperti ini kadang membuat Mashiho semakin tidak suka pada Hyunsuk.

Padahal Hyunsuk dari kecil selalu mengalah. Rela di tuduh dan di hukum karena aduan Mashiho pada mama nya. Padahal itu bukan kesalahan Hyunsuk.

Damai? Ah, sepertinya kata itu tak cocok untuk saudara tak sedarah ini.

Mashiho tetaplah Mashiho.

Berdoa saja agar Hyunsuk selalu damai bersama cintanya.




***

Can I be happy? [HOONSUK] // HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang