03. Jangan berharap!!

12 0 0
                                    

"Jangan nangis Kiara" gumam Davin.

Kiara tak menyahut, ia terdiam sambil terus memandangi luar jendela mobil, ia begitu menyukai hujan, pantai dan sunset, baginya hal seperti itu bisa mengubah mood nya seketika, Kiara ingin sekali pergi ke pantai dan menikmati sunset bersama Davin, bahkan ia sudah menyusun strategi untuk pergi ke pantai bersama Davin dari dulu, namun itu hanya menjadi mimpi bagi seorang Kiara.

Tak lama mobil itu sampai di halaman rumah Kiara.

"Tunggu di sini dulu" pinta Davin, lalu mengambil jaketnya di tangan Kiara.

Davin keluar dari mobil, lalu membuka pintu mobil untuk Kiara, Davin juga menutupi kepala Kiara dengan jaketnya agar air hujan tidak membasahi kepala Kiara.

Davin dan Kiara pun masuk ke dalam rumah sambil Davin mengusap rambutnya yang terkena air hujan.

"Kak Davin nanti sakit" gumam Kiara sambil mengusap kepala Davin menggunakan jaket itu.

Davin tersenyum kecil, lalu menurunkan tangan Kiara dari kepalanya.

"Kak Davin mau langsung pulang?" Tanya Kiara sambil mendongak menatap Davin yang jauh lebih tinggi darinya.

"Iya" jawab Davin sambil mengetikkan sesuatu di handphonenya.

"Kak Davin minta jemput siapa?" Tanya Kiara kepo.

"Bunga" jawab Davin sambil mengusap wajahnya.

Kiara terdiam sejenak, ia kesal melihat tingkah Davin yang selalu cuek, tapi Kiara tidak bisa kesal karena melihat wajah Davin yang tampan ini, bahkan Davin terlihat sangat tampan di saat diam seperti itu.

"Yaudah duduk dulu kak, sambil nunggu kak Bunga" ujar Kiara sambil pergi ke arah dapur.

Davin pun duduk di sofa sambil memandang Kiara yang sedang membuat teh, padahal Davin tidak memintanya.

"Gak usah repot-repot Ra" gumam Davin saat Kiara menghampiri Davin sambil membawa segelas teh panas.

"Ini punya aku kak" jawab Kiara tanpa dosa, sedangkan Davin hanya menghela napas berat.

"Haha enggak dong, ini buat kak Davin, di minum ya kak, ini gak ada racun nya kok tenang aja" ujar Kiara sambil menaruh gelas teh itu di meja depan sofa.

"Kak Davin, Dinda marah sama aku karena aku gak bilang kalo kak Davin nganter aku pulang" gumam Kiara sambil duduk di samping Davin, Kiara duduk dengan manis dan sopan padahal ini rumahnya sendiri, tapi ia seperti tamu.

"Biarin aja gak usah di ladeni" jawab Davin sambil menyeruput teh buatan Kiara.

"Kak Davin, kakak sama Dinda sering ngabisin waktu sama gak?" Tanya Kiara tiba-tiba.

"Sering, kenapa?"

"Emm seru pasti ya?"

"Seru lah."

"Oh, kalo aku sering me time sendirian aja" jawab Kiara.

"Yaudah hari Minggu kita main bareng, biar gue jemput" jawab Davin sambil tersenyum kecil, ia sedikit iba mendengar ucapan Kiara.

"Kita main ke pantai?" Tanya Kiara.

"Ke gunung" jawab Davin.

"Gak mau takut, aku mau ke pantai" jawab Kiara lagi.

"Gunung nya gak serem kok, lo bakal suka" gumam Davin.

"Yaudah deh, jadi gak sabar" jawab Kiara, lalu Davin tersenyum.

"Yaudah gue balik dulu, Bunga udah di depan." Davin beranjak dari duduknya, lalu berjalan menuju pintu utama.

Kiara pun mengikuti Davin dari belakang, dan terlihat Bunga di depan gerbang.

Go Home || without you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang