1️⃣2️⃣❤️

714 84 7
                                    

"Kamu menyukainya?"

Rasa penasarannya sudah cukup melonjak hingga tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, bagaimana tak penasaran jika sang pujaan selalu menatap wanita yang sama dgn tatapan yang sangat berbeda, tatapan yang begitu dalam penuh arti bahkan tatapan itupun tak pernah ia dapatkan dari sang pujaan. Cemburu, tentu saja bagaimana tidak cemburu jika orang yang dia cintai menatap wanita lain dgn penuh cinta.

Wanita itu makhluk yang peka bukan bahkan feelingnya tidak pernah salah.

"Siapa?." Tanya sang empu yang seolah-olah tidak mengerti, tentu pertanyaan itu mendapatkan senyuman mengejek.

"Kamu tau jelas maksudku Victor." Victor mematikan api rokoknya kemudian menoleh ke arah yerin dgn tatapan tajam hingga membuat yerin yang melihatnya seketika menciut,merasa takut. Kilatan mata itu sangat amat yerin kenal, dia paham betul bahwa saat ini Victor sedang marah.

"Dan kamu tau jelas bahwa aku tidak suka orang lain mencampuri urusanku." Balas victor dgn dingin membuat yerin yang mendengarnya tak trima.

"Aku tunangan mu jika kamu lupa Victor."

Victor tersenyum miring mendengarnya.

Apa wanita itu mulai gila, pikirnya.

"Kamu lupa kesepakatan kita?, Bukankah pertunangan ini hanya diatas kertas karena perusahaanmu yang hendak bangkrut karena skandal kriminalmu?."

Ucapan Victor membuat yerin tak bisa berkata-kata lagi, Yerin tidak bisa menyangkal karena memang benar adanya.

Pertunangan ini hanyanya tipuan semata untuk menutupi sebuah kasus yang sedang ia alami.

"Dan kamu ingat bahwa di perjanjian itu kita tidak boleh memiliki perasaan satu sama lain bahkan ikut campur urusan satu sama lain."

Benar, tapi sepertinya yerin melanggar itu semua, perasaan sudah muncul saat mereka berada di kampus yang sama, bertahun-tahun bertemu bahkan menjadi teman dekat menghabiskan waktu bersama-sama, munafik rasanya jika tidak memiliki rasa suka.

"Jangan menyukaiku, sudah ku ingatkan berulang kali bukan."

"Kenapa?." Tanya yerin dgn lesu, rasanya tidak adil kenapa harus dilarang padahal ia sendiripun tidak ingin itu terjadi,namun sayangnya takdir berkata lain.

"Karena aku mencintai orang lain rin." Tatapan Victor berubah menjadi sendu, yerin bisa melihat itu dgn jelas.

Apakah itu dia?.

Yerin sungguh ingin bertanya demikian namun ia takut, takut akan pertanyaan itu benar adanya. Lebih baik tidak tau dari pada harus sakit mengetahuinya.

.
.
.

"Gua mau nanya sesuatu, jawab jujur ya Jee." Jesicca hanya bergumam seraya meneruskan kesibukkannya dgn kertas-kertas diatas meja.

Cindy menatap Jesicca dgn diam, ia bimbang haruskah bertanya atau tidak namun rasa penasarannya begitu kuat untuk mengetahui kebenarannya walaupun sebenarnya dia udah tau tapi entah kenapa jika belum keluar dari mulut sahabatnya sendiri rasanya kurang afdol.

"Lu pernah berhubungan dgn Victor Jee." Pertanyaan itu tentu membuat jesicca yang mendengarkan cukup terkejut namun sebisa mungkin dirinya terlihat biasa saja.

"Gak pernah." Suara nya terdengar berat seperti enggan mengqtakannya, Gelagat itu membuat cindy menyadari bahwa Jesicca tengah berbohong.

"Gua tau semuanya Jee, kenapa lu harus bohong sama gua." Ujar cindy yang membuat Jesicca menghentikan kesibukannya dan menoleh.

"Apa yang Lu tau?." Tanya Jesicca yang ingin mendengar sejauh mana Cindy mengetahui masa lalunya karena dirinya tak ingin menceritakan masalalu yang sudah dikubur dalam-dalam.

"Semuanya, hubungan kalian yg sembunyi-sembunyi sampai akhirnya Victor pergi karena bokapnya."

"Kenapa lu gak cerita ke gua, guakan sabahat lu Jee, gua juga bisa jaga rahasia dan bisa bantuin kalian berdua." Ujar Cindy menggebu-gebu, Jesicca tersenyum tipis melihatnya, ia tau Cindy akan melindunginya namun dirinya tidak ingin membuat Cindy dalam bahaya.

"Itu sudah berlalu Cin dan gua udah ngelupain itu, lagi pula Lu udah tau dari dia kan jadi lu pasti paham keadaannya." Ucapan Jesicca memang benar, saat mengetahui bahwa saudaranya pernah memiliki hubungan spesial dgn sahabatnya sendiri rasanya Cindy ingin menghabisi Victor saat itu juga, bagaimana tidak, bisa-bisanya dirinya tidak diberitahu akan itu dan setelah mendengarkannya dia paham bahwa keluarga merekalah yang membuat mereka berdua bungkam akhirnya ia memakluminya namun saat mendengarkan cerita selanjutnya bahwa saudaranya meninggalkan sahabatnya begitu saja membuat Cindy naik pita dgn cepat, tangannya dgn reflek memukuli tubuh Victor dgn bebas, ia geram jadi sakitnya Jesicca dulu penyebabnya adalah saudaranya sendiri, sungguh Cindy merasa bersalah.

"Maafin gua ya Jee, gua belum bisa jadi sahabat yang sempurna buat lu." Sesal Cindy yang begitu dalam, ia paham betul bagaimana dulu jesicca yang gila karena suatu masalah yang dirinya saja tidak tau apa penyebabnya, dirinya bahkan terpukul melihat kondisi jesicca yang begitu menyedihkan.

"Lupain karena itu udah berlalu Cin dan gua harap kedepannya jangan ungkit masalah itu." Cindy mengangguk mengiyahkan permintaan jesicca dgn kedua mata yang saling bertatapan, Cindy berjanji dalam dirinya jika tidak akan mengungkit masalalu yang membuat sahabatnya terluka kembali.

"Permisi, apa aku mengganggu?." Keduanya tersentak kemudian menoleh arah sumber suara.

Cindy berdesis kesal melihat siapa yang datang dan mengganggu acaranya.

"Lu ganggu deh Raav." Ujarnya seraya berdiri dari tempat duduknya, Jesicca dan Araav yang melihatnya hanya bisa tersenyum melihat kelakukan Cindy.

"Gua balik aja dari pada jadi obat nyamuk."




Trimakasih

Jgn lupa Vote dan komen.

Janda [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang