06. Sinyal

92 14 3
                                    

Kuroo menatap handphonenya dengan malas kemudian dia menghela nafas dan mengalihkan pandangannya. Menatap sekelilingnya yang hanya ada pepohonan dan beberapa semak-semak.

Kuroo menghela nafasnya dan ketika dia baru saja ingin mulai mengeluh dan meratapi nasib tiba-tiba saja handphonenya bunyi.

Dia segera merongoh handphone yang ada di dalam saku celananya dan mengangkat satu alisnya heran ketika menyaksikan nama Oikawa tertera di sana.

"Kenapa nih anak?" gumamnya dan menggeser keatas icon bewarna hijau itu.

"Kenapa?" tanya Kuroo sambil menempelkan handphonenya ke daun telinga.

"Tolongin gua...."

Kuroo mengernyit heran ketika mendengar suara Oikawa yang tampak panik itu. "Tolongin? Kenapa emangnya lo?"

"Sesat...."

Kuroo menghela nafas malas mendengar itu. "Ogeb, udah gua bilang jangan jauh-jauh." dia bangkit dari duduknya kemudian berjalan menjauh dari tenda.

"Info lokasi coba."

"Banyak pohon."

"Yang lebih detail!" Kuroo refleks meninggikan suaranya dan kesal pada Oikawa.

"Ada—"

Panggilan itu terputus, hal ini membuat Kuroo menjauhkan handphone dari daun telinganya dan menatapnya dengan heran. "Ada apa lagi yang dia maksud?" tanyanya dengan kesal dan memasukkan handphone itu kembali ke kantong celananya.

Ck, Oikawa ini. Nambah kerjaan aja.

Mana ngasih info lokasi gak spesifik lagi.

Kuroo terus menggerutu dalam hatinya, meskipun begitu dia tetap berjalan untuk mencari Oikawa.

Tetapi ketika dia baru berjarak beberapa meter dari tenda dia menyaksikan Oikawa yang sedang berjalan kearahnya sambil membawa setumpuk ranting kayu di tangannya.

Kuroo sontak berhenti melangkah menyaksikan itu.

Tunggu.....

APA MAKSUDNYA INI?!

JANGAN BILANG KALO KUROO KENA PRANK?!

Kuroo mengernyit memikirkan itu dan berdecak kesal. "Kok lo di sini sih?!"

Oikawa yang kini sudah berada di hadapannya malah menatap Kuroo tidak percaya.

KENAPA DIA MENGATAKAN ITU?!

Oikawa baru pergi sebentar loh, gak ada satu jam. Terus kenapa balik-balik dia malah kena usir kayak gini?!

Oikawa ikut berdecak kesal. "Maksud lo?! Gue gak boleh ke sini lagi, gitu?!" dia mendengus dan berjalan kearah tenda lebih dulu dari Kuroo.

"Ck, gak tau di untung. Padahal gue udah kerja banting tulang buat ngumpulin nih ranting, eh lo malah ngusir gue. Cukup tau." dusta Oikawa. Karena kenyataannya dia hanya perlu merongoh kocek tiga puluh ribu demi mendapatkan banyak ranting itu.

Gak ada tuh yang namanya kerja keras banting tulang yang dia omongin.

Kuroo mengerjap mendengar itu dan segera mengejarnya. "Hah? Apaan sih?! Bukannya lo tadi kesesat?!"

Oikawa yang merasa diejek sontak menginjak kaki Kuroo dengan cukup kuat dan berhasil membuat Kuroo meringis.

"Gue bukan bocah!! Gak mungkin gua kesesat di sini!!" kesal Oikawa. Padahal itu kemungkinan paling besar yang bisa terjadi.

"Terus lo tadi ngapain nelpon gue dan bilang lo kesesat monyet?!" geram Kuroo sambil sedikit merintih. Ini Oikawa nginjeknya sambil ngeluarin semua dendam yang ia pendam kayaknya.

"Ngelantur lo, orang di sini aja gak ada sinyal."

Tiba-tiba saja Kuroo berhenti merintih dan berhenti melangkah ketika mendengar itu.

Tunggu....

"Hah?" hanya kata itu yang berhasil Kuroo ucapkan dengan pelan.

"Lagian juga gue gak bawa HP tadi." setibanya di dekat tenda Oikawa segera mengaruh ranting kayu itu dan mengambil handphonenya yang ia letakkan di atas batu cukup besar yang ada di sana. "Untung kaga ilang nih HP!" Oikawa berkata dengan senang dan segera memasukkan handphonenya kedalam saku.

Sementara Kuroo malah melotot tak percaya melihat itu.

Tidak tidak.

Ada yang salah di sini!

Kuroo menerima telepon dari Oikawa! Dan itu adalah suara Oikawa! Kuroo sangat yakin!

Kuroo perlahan mendekat pada Oikawa dan menatapnya tak percaya. "Kok HP lo bisa di sini?! Terus tadi lo nelpon gue dari mana?!"

Oikawa menatapnya dengan heran mendengar itu. "Gue gak ada nelpon lo dari tadi anjir! Lagian ini HP ketinggalan! Gue juga lupa bawa!!"

Kuroo menggeleng mendengar itu. "Gak gak, tapi tadi lo nelpon gue!" Kuroo segera mengeluarkan handphonenya dan melihat riwayat teleponnya.

Ketika dia melihat itu matanya membulat sempurna.

Dia tidak melakukan panggilan dengan siapapun hari ini!

"Wa... KOK GAK MASUK KE RIWAYAT?!" Kuroo menunjukkan handphonenya pada Oikawa, masih dengan raut wajah heran dan tak percaya.

Oikawa menatap handphone Kuroo dan memutar bola matanya malas. "Ya karena gue emang gak nelpon lo!"

Kuroo kembali menatap handphonenya, masih tidak percaya. Dia juga segera melihat sinyal handphonenya.

Dan ada gambar silang kecil di diagram sinyalnya yang menandakan....

Handphonenya tidak mendapatkan sinyal.

Hutan Adem SejahteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang