Jangan lupa tinggalkan vote dan komenya.
Selamat membaca
Dikantor Leo, terlihat suasana yang sedikit tegang. Beberapa karyawan pun berkerumun melihat apa yang terjadi, sembari mencoba menenangkan seorang pria yang sedang mengamuk saat ini.
"Gimana? Apa Pak Leo akan kemari?" tanya salah satu karyawan di sana.
"Iya, beliau bilang tahan dulu... dia akan segera kesini," ujar Luna.
"Lepaskan... aku harus bertemu dengannya. Jangan menghalangiku!" ucap seorang pria berbadan mungil saat dirinya ditahan oleh dua orang karyawan di sana.
"Pak, tolong kerja samanya. Jika tidak ada janji maka anda tak bisa masuk," ujar karyawan yang satunya, semakin mengeratkan genggamannya, supaya pria mungil itu tak bisa berontak.
"Aku Rayhan. Tak membutuhkan janji, cepat panggil bos kalian!" bentaknya, bak orang kesetanan.
Empat puluh menit kemudian, terlihat Leo yang baru saja sampai, dan ia sedikit terkejut melihat keadaan kantor yang kacau.
"Cik. Sialan...." Leo derdecak kesal dan bergegas pergi ke tempat kejadian. Dan benar saja saat ia sampai di sana, orang yang membuat keributan itu adalah Rayhan, orang yang ia kenal.
Leo menghela napasnya perlahan, mencoba menetralkan amarahnya, kemudian berjalan menghampiri Rayhan.
"Sudah cukup! Lepaskan dia...." ujar Leo dari arah belakang, dan tentu saja dua karyawan yang mendengar perintah Leo pun segera melepaskan Rayhan.
"Dasar menyebalkan... lihat ini, kau melukaiku." omelnya, sembari memegangi tangannya yang sedikit memerah akibat gengaman yang sangat kuat.
Leo menatapnya tajam, kemudian menarik Rayhan dan membawanya ke ruangannya.
"Ikut denganku."
Leo menghempaskan tubuh Rayhan ke sofa dan menatapnya dengan sinis.
Brukk!
"Ahgk...!! Kenapa kau sangat kasar," omelnya.
"Kenapa kau kemari?!" tanya Leo sembari menarik kerah baju Rayhan dengan kuat.
"Tentu saja karena merindukanmu," ucapnya dengan sensual.
"Tidak tahu malu! Kita sudah tak ada hubungan apa-apa, berhenti menggangguku!!" bentak Leo, namun malah mendapat senyuman dari Rayhan, dan itu membuat Leo semakin marah.
"Ayolah... sayang, aku tahu kau masih mencintaiku, dan kau menikah dengan wanita itu hanya karena perjodohan." ujar Rayhan sembari mencoba menbelai wajah Leo, namun Leo menepisnya.
"Apa maumu?"
"Kembalilah bersamaku," ujar Rayhan dengan tatapan dinginnya.
Leo mengertakkan giginya kesal. Sehingga tanpa disadari kini tangannya sudah terangkat dan hendak memukul Rayhan di hadapannya.
"Apa kau ingin memukulku? Pukul saja, aku tidak takut, tapi ingat ini, meski kau bersikap kasar padaku, aku tidak akan menyerahuntuk mendapatkanmu."
"Sialan! Berhentikah bermimpi dan pergi dari sini!!" usir Leo sembari menarik tangan Rayhan dan menghempaskannya ke lantai.
Brukk!
"Apa kau mengusirku?," ucapnya, sembari bangkit berdiri.
"Haiss... sepertinya kau mulai mencintai orang lain sekarang," sambungnya lagi.
"Itu bukan urusanmu! dan ingat ini, urusan kita sudah selesai dan aku tak akan pernah kembali bersama jalang sepertimu!" jelasnya.
"Huh, lihat saja nanti, kau akan menyesali perkataanmu itu," ujarnya lalu melenggang pergi.
Selang beberapa menit kepergian Rayhan, Leo terlihat frustasi. Ia mengacak-ngacak ruangannya sendiri sehingga tak berbentuk lagi.
"Agh ...! Sialan, kenapa si bajingan itu kembali?" teriaknya, sembari menjambak rambutnya sendiri bak orang gila.
Flashback on
"Leo, Mama mau menjodohkanmu dengan seorang wanita, anak dari teman mama, dan minggu depan kamu akan menikah dengannya," ucap sang mama.
"Apa...? Kenapa tiba-tiba? Aku tidak mau... lagian aku sudah punya pacar," tolak Leo.
"Leo, mama mohon... pikirkanlah baik-baik ini demi perusahaan kita. Jika kamu mau menikah dengannya, maka mereka bersedia membantu perusahaan kita yang hampir bangkrut ini," jelas sang mama.
"Aku tidak mau, jangan memaksaku," ujarnya, lalu ia pun melenggang pergi. Sedangkan di luar kini sedang hujan lebat. Namun ia tak peduli dan menerobos derasnya hujan, ia benar-benar sangat gelisah sehingga ia memutuskan untuk pergi ke apartemen Rayhan.
Dengan keadaan basah kuyup, Leo masuk ke dalam apartemen seraya mencari keberadaan kekasihnya. Namun pada saat ia mendekati pintu kamar Rayhan, terdengar suara desahan dari dalam kamar, dan tentu saja itu membuat Leo curiga. Ia membuka pintu perlahan, dan betapa terkejutnya saat ia menemukan kekasihnya yang kini sedang berhubungan seks dengan pria lain.
"Sttt ahhk! Sayang, kau sangat nikmat," ujar pria itu.
"Ha ahhk... Kau juga. Lebih dalam. Ahghk..." desah Rayhan.
Cup!
"Aku mencintaimu," ujar Rayhan.
"Benarkah? Lalu bagaimana dengan Leo?"
"Maksudmu si dompet berjalan? Tentu saja aku tak mencintainya, aku pacaran dengannya hanya karena dia sangat kaya, namun sepertinya tidak lagi. Karena perusahaannya hampir bangkrut saat ini," jelas Rayhan.
Degh!
Dibalik pintu Leo yang melihat kejadian itu pun kini sudah tertunduk lesu, ia benar-benar tak menyangka bahwa kekasihnya melakukan hal seperti itu di belakangnya. Terlebih lagi, ia tak tulus mencintainya dan hanya memanfaatkannya sebagai dompet berjalan. Dan tentu saja, Leo yang mendengarnya merasa kecewa.
Dia kembali ke rumahnya dengan keadaan putus asa dan tanpa pikir panjang, ia menemui kedua orangtuanya, kemudian menerima perjodohan tersebut.
Dan dari situlah Leo memutuskan hubungannya dengan Rayhan.
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Pemuas Nafsu Papa Angkatku [ bxb ]
RandomAlvin Saputra atau kerap disapa Alvin, seorang remaja putra yang menjadi anak adopsi dari pasutri muda Amel & Leo di karenakan Amel sang istri yang dinyatakan mandul, hingga pada suatu hari mereka memutuskan untuk mengadopsi seorang anak y...