*Gasss lanjut ceritanya :)
Di kampus Universitas Raya Jakarta, Al memilih menggambil jurusan manajemen sesuai keinginan sang ayah, berbeda dengan anggota geng The King lainnya dimana mereka semua menggambil jurusan teknik. Al bukanlah mahasiswa yang populer, dia benar-benar hanya mahasiswa standar yang tak mendapat sorotan apapun. Tapi yang membuat Al selalu bersemangat ke kampus adalah karena adanya seorang gadis di fakultasnya yang mampu menggetarkan hatinya. Gadis yang sederhana namun cukup populer karena kecantikannya. Sayang, karena kecantikan itu sang gadis tak ayal sering mendapat perundungan dari mahasiswi lain yang memang iri padanya.
Dia adalah Pevita, yang sering di panggil Vita. Gadis cantik yang bisa mengenyam bangku kuliah berkat beasiswa yang dia peroleh, karena keadaan Vita yang tidak sama dengan mahasiswa yang lain. Bisa dikatakan dia adalah gadis dari kalangan kelas ekonomi ke bawah.
Al sering menyaksikan perundungan yang dialami Vita didepan mata kepalanya sendiri, namun apa daya. Al sendiri adalah mahasiswa yang tak memiliki power apa-apa untuk membelanya meskipun boleh dibilang dia termasuk dari kalangan orang berada.***
Dengan rasa putus asa, Vita berjalan tergesa menuju gedung fakultas teknik. Tujuan nya hanya satu, ia ingin menemui ketua geng The King yang namanya sudah tersohor di lingkungan kampus dan sekitarnya.
"Apa ada yang melihat Jeffry?" Tanya Vita pada sekelompok mahasiswa yang sedang berkumpul di lorong gedung fakultas tehnik.
"Ada apa mencariku?" Tanya Jeffry dingin yang tiba-tiba sudah berada di sana menarik atensi Vita seketika itu. Dengan memantapkan hati dan keyakinan, Vita menatap mata Jeffry yang menyorot padanya dengan tajam.
"Aku ingin menjadi pacarmu" jawab Vita penuh percaya diri membuat Jeffry yang mendengarnya hanya tersenyum miring.
"Wah, lumayan tuh bos. Body nya boleh juga" ujar Varrel dengan terkekeh mendengar ada gadis secara terang-terangan mengajukan diri ingin menjadi pacar Jeffry.
"Kau tau aku ini seperti apa kan?" Tanya Jeffry masih setia dengan senyum miringnya.
"Aku tau dan tidak masalah bagiku, asalkan cukup semua orang tau kalau aku adalah pacarmu" jelas Vita mantap.
"Cih, dia memanfaatkanmu saja. Bilang saja kau butuh perlindungan. Dasar jalang" sudah dipastikan itu adalah ucapan Nazar yang memang selalu terdengar ketus dan pedas.
"Tapi kita akan sama-sama saling menguntungkan. Ku jamin itu" lanjut Vita memberikan penawaran terakhir dalam keputus asaan.
Sedikit berfikir, Jeffry melihat Vita dari ujung kaki hingga kepala gadis itu. Tak di pungkiri, Vita memiliki wajah cantik dengan tubuh yang ideal dan kulit putih nan mulus. Boleh juga, batin Jeffry.
"Ok, setelah mata kuliah selesai temui aku di tempat parkir" putus Jeffry sambil berlalu santai meninggalkan Vita yang mematung disana, bersama ke dua anak buahnya masuk ke kelas.
Sesuai janjinya, setelah mata kuliahnya selesai Vita menemui sang ketua geng The King di parkiran.
"Ayo ikut ke markas" ajak Jeffry bergegas membawa Vita ke markas beserta anggota geng The King.
Varrel dan Nazar akhirnya hanya mengikuti bosnya tanpa ada protes sedikitpun.
Tak butuh waktu lama, Jeffry dan anak buahnya beserta Vita telah sampai ke markas mereka. Tak menunggu waktu lama, sang ketua langsung membawa Vita ke kamar. Membuat kedua anak buahnya mendengus pelan, sudah bisa ditebak.
Setelah menutup pintu kamarnya, Jeffry langsung mendorong Vita ke tempat tidur.
Sudah tau apa yang di inginkan pria itu, Vita yang cukup berdebar berusaha tenang menyikapi maksut Jeffry.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING ( ALKI )
FanfictionMature 21+ Kehidupan yang keras para remaja dalam pencarian jati diri.