( 𝟑 ) 𝘥𝘢𝘺 1. - 𝘨𝘶𝘯𝘫𝘪𝘯

762 62 9
                                    

♡ 𝘥𝘢𝘺1.
pair; dom!gunwook, sub!yujin
cautions // fluff, slice of life, school life au. please ignore typos. some ideas inspired by frozen's anna and hans relationship. lowercase. written in bahasa indonesia. kindly reminder, please stop scrolling if some of the tags bothering you.

⚠ any plagiarism or re-upload in another platforms without my consents and permission is not and never be allowed.

...

sorak sorai banyak manusia terdengar bising dari balik pintu ruangan osis. usut punya usut, mereka sedang merayakan hasil pemilihan ketua osis baru— yang jabatannya kini jatuh kepada gunwook. remaja lelaki jangkung bertubuh tegap itu berbincang ria dengan teman teman yang memberi selamat, senyum bangga senantiasa terpantri pada wajahnya. tak lupa juga ia mengobrol dengan kandidat calon ketua lain yang tidak terpilih, mengajak bekerjasama dengan baik untuk kelangsungan organisasi kedepannya.

"widih! selamat bro, traktir kita-kita rice bowl depan sabi laah", ujar gyuvin, ia yang baru saja datang, iseng memiting leher gunwook main main, dibalas tawa ramai anggota lain.

gunwook sedikit berjengit kaget, menepuk nepuk pitingan sesak gyuvin dari belakang minta dilepas, menoleh sedikit lalu memberi senyum lebar. "makasih banyaak, bang. ah lu mah minta traktir tapi nyekek. nanti dah semua gue jajanin", lagi lagi ramai anggota tertawa asik.

gyuvin dan gunwook memang cukup dekat, yang lebih tua sebagai mantan ketua osis yang menjabat angkatan sebelumnya pun memang sudah memberi tanda kalau gunwook pasti akan jadi yang selanjutnya.

yang lebih tua tertawa lepas, mengacak rambut gunwook antusias setelah melepas pitingan dari leher si empu.

"anjaay siplah kalau gitu"

hidup gunwook yang memang dari awal tidak pernah monoton semakin banyak berubah. menurutnya, pilihannya untuk ikut berorganisasi tidak pernah salah. kini senyumnya yang lebar terus terpantri apik di wajahnya.

detik demi detik arus waktu terus dijalani hingga jarum jam dinding di atas rak data siswa menunjukkan pukul 15:46. merasakan sekiranya tidak ada lagi yang perlu dilakukan, salah satu persatu rekan organisasinya pamit pulang lebih dahulu dengan alasan takut sampai terlalu malam.

karena ia yang menjadi pemegang kunci ruangan untuk hari ini, terpaksa gunwook harus menunggu menjadi orang yang pulang paling akhir dibanding teman temannya. lima belas menit berlalu, melihat ruangan organisasi yang sudah kosong melompong, pemuda itu pun mulai bersiap pulang.

jaket kulit hitam pemberian ulang tahun dari ibunya ia pakai. tas gendong hitam besar miliknya yang berisi berbagai buku modul ia pakai hanya sebelah. ponselnya ia simpan di saku jaket sekalian meraih kunci ruangan. merasa ruangan organisasi sudah terkunci dua kali, kunci kembali ia tarik dan disisipkan di saku celana.

sebelum pergi ke parkiran, ia tak lupa menjemput kembali helm miliknya yang seringkali ia dititipkan ke loker penyimpanan barang siswa dekat ruangan keuangan setiap pagi. matanya bertemu singkat dengan bu sejeong selaku staff keuangan. sambil berjalan, ia tersenyum ramah lalu membungkukkan badan, kemudian dibalas senyuman kembali oleh bu sejeong.

belum sepersekian detik setelah ia kembali menengakkan tubuh, dikejutkan oleh seruan dari bu sejeong staff disitu, "nak gunwook, ibu lihat barusan ada yang buka pintu lokermu. saya nggak lihat dia ngapain, soalnya tadi lagi ada yang setor. coba nak gunwook periksa dulu lokernya!"

tubuhnya sedikit menegang, dengan nada panik ia bertanya, "tapi helm saya dibawa nggak, bu?"

"waduh kalau itu saya kurang tahu, saya barusan sambil layanin wali murid bayar spp. coba cek dulu aja,nak gunwook"

eat my love, ft. zerobaseoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang