Sebulan berlalu.....
Lama mengurung diri di dalam kamar, akhirnya hari ini aku keluar. Mengikuti Mpls di sekolah baruku.
Sebenernya aku tidak siap, takut. Aku sendiri disini, tidak ada teman Untuk aku berkomunikasi nanti.
Aku sudah siap dengan baju olahraga, entah kenapa harus memakai baju olahraga. Padahal hari ini hari jumat.
Melusuri jalan dengan motor dan melihat-lihat sekitar, akhirnya aku sampai di sekolah. Di parkiran sudah banyak orang-orang berkumpul.
Melihat saja rasanya aku ingin pulang, banyak orang-orang sepertiku yang juga akan mengikuti Mpls.
Rata-rata baju olahraga mereka terlihat sama, warna merah hitam. Sedangkan aku abu biru. Benar-benar terlihat menonjol.
Seminggu lalu, aku mendaftar aku tidak yakin akan diterima di sekolah ini. Karena banyak siswa tahun ini, sekitar 300 lebih orang yang mendaftar. Tapi ajaibnya aku diterima, meskipun banyak proses-proses yang harus di urus.
Rata-rata dari mereka memang asli dari kota sini, yang aku lihat jalur mutasi hanya 6 orang. Semoga saja aku bertemu salah-satunya, agar aku bisa ada teman untuk mengobrol.
Lama melamun di parkiran, aku memberanikan diri menuju pintu masuk. Sebab di parkiran kebanyak di huni oleh laki-laki.
Aku berdiri di belakang sekumpul perempuan yang sedang mengobrol, kemungkinan dari sekolah yang sama walaupun mereka hanya menggunakan Jersey bukan baju olahraga dari sekolah.
Seorang perempuan datang, kulihat dia menggunakan baju bebas juga. Aku memilih memainkan hp saja, terlalu canggung untuk melihat-lihat.
Kebetulan perempuan itu disampingku, jadi aku bisa mendengar apa yang dia ucapkan. Ternyata dia hanya bertanya apakah sudah masuk atau belum. Biar kutebak, dia bukan teman dari kumpulan di depanku.
Penasaran, aku melirik kesamping. Terkejut, dia nampaknya sedang melirikku juga. Malu rasanya.
"Temen kamu?" Ucapnya sembari menunjuk pada kumpulan di depanku.
Aku hanya menggeleng, malas berbicara.
"Oh, kamu orang sini?"
Aku mengangguk.
"Pindahan?"
Aku mengangguk lagi.
"Oh sama dong, aku juga pindahan"
"Kirain asli sini" Akhirnya aku berani berbicara.
"Bukan, aku pindahan baru-baru ini"
Aku hanya mengangguk sekilas dan menjutkan bermain hp.
"Eh duduk yu, pegel rasanya. Kayanya ini masih lama deh" Ucap orang itu.
Memastikan ajakan itu untukku aku meliriknya lalu mengangguk, memang benar kakiku pegal rasanya terus berdiri.
Kami memutuskan duduk di belakang sepanduk yang entah apa itu.
"Kamu pindahan dari mana?" Tanya orang itu.
Sebentar, biar kutebak. Aku yakin orang ini pasti sangat humoris dan penuh dengan kepercayaan diri, dan sangat berani.
"Bandung" jawabku. Dia mengangguk.
"Nama kamu siapa?" Dia bertanya lagi.
"Panggil saja Aqila" dia mengangguk. Aku malas menanyakan balik dirinya.
"Kalo kamu dari mana?" Ah, sepertinya dia akan menjadi teman pertamaku disini. Mungkin, jadi ayo
kita berusaha."Sumatera" jawabnya.
"Oh" Aduh, ternyata aku tidak bisa banyak bicara.
Setelah lama duduk, akhirnya pengumuman dari dalam terdengar. Yang aku dengar, kelas sudah di bagikan. Kami pada calon siswa tinggal mencari di mana kelas selama Mpls ini.
"Nyari kelasnya sama aku yu" beruntung dia mengajakku, jadi aku ada teman.
"Ayo"
Semoga saja aku dan dia sekelas, aku malas mencari teman lagi.
Bandung, Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
NOOR
RomanceManusia yang tidak mau menampakkan diri pada lingkungan luar. Seorang dengan pribadi yang pemalu dan enggan untuk berbicara bila hal itu tidak penting menurutnya. Dirinya terpaksa harus menjadi manusia yang banyak bertanya. Sebab, lingkungan luar ti...