The Last Luna

606 45 5
                                    

Awas ada typo.























Keadaan berjalan seperti semula, namun yang beda hanyalah sikap Justin dan Sangwon. Keduanya terlihat semakin lengket saja setiap hari, atau hanya Sangwon saja yang lengket ke Justin?

"Hentikan! Ada banyak orang disini, jangan memelukku terus!" Justin menutupi wajahnya yang memerah, mereka tengah menjadi tontonan anak-anak lain di kafetaria sekolah.

Sangwon tak peduli, masa bodoh dengan tatapan orang-orang padanya. Ini Justinnya, terserah kalau dia ingin memeluknya sekarang atau nanti.

"Apa peduliku, memangnya mereka punya wewenang apa atas dirimu selain aku?"

Sialan memang Lee Sangwon ini.

"Lepaskan atau aku akan balapan terus menerus"

Sangwon melepaskan pelukannya, wajah berubah menjadi cemberut, Justin tidak peduli. Biarkan saja anak besar ini.

"Kenapa pakai ancaman?" Keluhnya.

"Terserah, jangan peluk aku ketika berada di lingkungan sekolah"

Sangwon meletakkan kepalanya di meja, menghadap ke arah Justin yang sibuk main ponsel sambil mengunyah roti. Netranya terpejam begitu Justin menyadari tingkahnya. Aneh memang, tapi itulah sisi lain dari Sangwon.

Sangwon melirik sedikit dan kembali memejamkan matanya ketika sudah tertangkap basah oleh Justin.

"Strange human"

Sedetik kemudian, Sangwon merasakan usapan lembut di rambutnya. Usapan itu turun yang awalnya berada di rambutnya, turun hingga ke pipinya.

Usapan lembut yang mengingatkan Sangwon pada mamanya dulu.

Plak

"Aww, kenapa dipukul?" Sangwon protes, padahal dia baru saja ingin tidur.

"Jangan keenakan, ini masih di kafetaria. Kalau ingin tidur di rumah saja"

Justin melangkah pergi meninggalkan Sangwon, menghadapi anak bocah ternyata lebih susah daripada Yorch dan Woochan.

Sangwon menatap ke arah punggung Justin yang semakin menjauh, terlalu lama memandangi Justin yang sudah menghilang dari pandangannya, sampai-sampai Sangwon tidak menyadari keberadaan Yorch dan Woochan.

"Woy!"

Sangwon terperanjat ketika Woochan berteriak di telinganya.

"Ngeliatin siapa lu?"

"Pasti Justin, ya" tebak Yorch.

Sangwon memilih abai dan pergi menjauh dari dua sejoli tadi.

"Anjir, kita ditinggal"

"Biasalah, orang bucin"

"Ngaca bangsat! Lu juga bucin sama Jihoon!" Umpat Woochan.

"Oh iya, ehh, sekarang waktunya gue ngapel ke kelas Jihoon. Bye jomblo"

Yorch pergi meninggalkan Woochan yang bersiap mengeluarkan berbagai macam sumpah serapah untuknya.

"Sialan! Bangsat! Tidak berguna! Bajingan!!"

Ya, begitulah kehidupan Woochan yang penuh dengan umpatan dan sebagai seorang jomblo.

Dilain sisi, Sangwon tengah berjalan menuju ke kelasnya, sebelum ia terhenti di depan kelas Justin. Ia mengamati seisi kelas dan menemukan sang terkasih tengah mendengarkan lagu dari ponselnya.

Sangwon tersenyum, bahkan hanya dengan menatap Justin saja sudah membuatnya begitu bahagia.

"Jangan melamun tengah jalan. Ketabrak mampus lu" Yorch berlalu begitu saja setelah menegur Sangwon yang terlihat seperti orang gila di depan kelas Justin.

The Last LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang