Like a Bitch

06 - 10

6. Memeluk tongkat daging berbentuk angsa pacar sepupu dengan lubang bunga (h)

Pada saat itu, ekspresi Lin Chen benar-benar sangat menarik yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Dengan wajah dingin, dia akan segera mendorong Gu Xingyan pergi.

"Jangan mendorong~ jika kamu mendorong, aku hanya akan berteriak, biarkan Xiaoye melihat, bagaimana pacar yang disukainya, meniduri sepupu tersayangnya dengan penis besar~ Dewa laki-laki Lin Chen, juga memiliki saat-saat mesum seperti itu, wah, seru sekali memikirkannya!"

Drama menyentuh porselen versi daging.

Pada saat ini, Gu Xingyan seperti ratu ganas yang meniduri pangeran milik Putri Salju, dia tersenyum jahat, dan gigi taring kecil yang tidak biasa terlihat di sudut mulutnya, benar-benar terlihat seperti vixen.

Keduanya sombong dan bangga.

Jari-jari Lin Chen terkepal erat, dadanya naik-turun dengan keras, mata yang selalu dingin dan acuh tak acuh itu menatapnya dengan tajam saat ini.

"Ya Tuhan, ketika kamu marah, tongkat itu akan bergetar ... keren sekali!"

Kalimat ini bukan karena Gu Xingyan ingin membuatnya marah, itu adalah perasaannya yang sebenarnya.

Tongkat daging besar berbentuk angsa sesuai dengan reputasinya, hanya dimasukkan kurang dari 1/3, Gu Xingyan ingin bersenandung dengan nyaman, kelenjar besar dengan paksa membuka lubang bunga, semburan perasaan asam dari kepenuhan mengalir langsung ke hidungnya, bahkan karena terlalu tebal dan keras, Gu Xingyan tidak berani menghisapnya sama sekali, tetapi hanya berani menggoyangkan pantatnya dengan ringan, seolah-olah dia sedang memegang batang besi panas terbesar di mulutnya.

Sangat disayangkan bahwa dalam postur ini, untuk mendekati selangkangan pria itu, dia menginjak sepatu hak tinggi dan berjinjit, merasa seperti putri duyung yang kesakitan karena menginjak ujung pisau.

Untuk mengubah situasi ini, Gu Xingyan mengaitkan tubuh Lin Chen dengan satu kaki, memutar, dan menggunakan gerakan awal dalam tarian tiang, melingkarkan kakinya di sekitar tubuh pria itu, digantung seperti koala.

Lubang bunga berputar di sekitar batang daging besar untuk sementara waktu, kelenjar api menabrak dinding bunga yang gatal tak terkendali, arus listrik halus ditransmisikan, dan kesenangan datang, membuatnya sedikit menggigil, beberapa cairan berkilau merembes keluar dari bukaan bunga, mengalir ke sepanjang akar berdaging pria yang berurat dan menonjol, dan menyelinap turun ke dalam celana yang tertutup.

Batang daging tersedot dari bawah ke atas, meskipun masih dengan kepenuhan yang sama, tetapi tidak memiliki ilusi tercabut dari akarnya.

Gu Xingyan menghela nafas dengan nyaman, beberapa butir keringat bocor dari ujung hidung kecilnya di bawah topeng, lehernya yang ramping sedikit terangkat, dan dia dengan sengaja merangsang pria itu:

"Sangat nyaman, penis besar sangat kuat, sungguh memuaskan tidak bergerak seperti ini ... Bagaimana denganmu, apakah kamu bahagia?"

Wajah Lin Chen memerah, ada keringat halus di dahinya, terlihat dari ekspresi wajahnya bahwa gigi geraham belakangnya terkatup rapat, ototnya semakin kaku, efek afrodisiak semakin kuat dan kuat, tidak peduli berapa banyak dia menolak, reaksi tubuh tidak akan bisa menipu orang.

Daging lembut di lubang bunga menjadi terbiasa, mulai menghisapnya dalam suapan kecil, terbungkus dalam lapisan daging lunak, kenyamanan yang dibawanya tak terbayangkan, jakun Lin Chen berguling dua kali, dan suara serak sepertinya datang dari sela-sela giginya:

"Pelacur!"

Ini mungkin kosakata paling dibesar-besarkan yang bisa dipikirkan Lin Chen, tapi Gu Xingyan tidak peduli sama sekali, dia mengayunkan pinggulnya dan menarik napas, mencoba merilekskan tubuhnya dan duduk. Lubang bunga putih yang disangga sulit menelan 2/3 bagiannya, dan kelenjarnya telah mencapai pintu masuk leher rahim yang sempit, selama ada sedikit kekuatan, itu benar-benar harus dipahat terbuka.