Bab 3 (Kecewa yang tidak Seharusnya)

6 1 4
                                    

Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan 🙏 saya masih pemula ☺️

"Aneh kamu Ris"  gerutu  Salwa. Aku hanya diam, entah kenapa aku enggan bertemu dengan Adrian. Entah karena malu atau ragu.

" Eh Ris dia kearah sini, pasti mau ketemu kamu Ris" Sorak Salwa girang. Aku tetap diam sambil terus menutupi wajahku dengan sebuah buku. Namun semua itu hanya khayalan semata, raut wajah Salwa yang tadinya girang kini berubah menjadi ekspresi yang membingungkan. Aku menatap Salwa serius, kenapa raut wajahnya tiba-tiba berubah jadi bingung? Matanya terus menatap keseseorang. Kutolehkan pandanganku kearah pandangan Salwa ternyata itu Adrian. Dia tidak menghampiriku entah karena dia tidak melihat ku atau bagaimana tapi tidak mungkin dia tidak melihat Salwa. Dia hanya melewati kami tanpa menyapa. Tidak ada senyuman atau sepatah kata yang keluar dari mulutnya. Dia terus berjalan tanpa menatap kearah kami. Kenapa? Apa dia udah lupa? Apa dia masih Adrian yang aku kenal dulu?

    Aku terus memandang Adrian dengan seribu pertanyaan yang berputar dikepalaku. Tak lama kulihat seorang wanita seumuran kami menghampirinya. Dia terlihat sangat cantik. Tinggi nya sebahu Adrian, rambutnya panjang sebahu. Gadis itu berbicara dengan Adrian, entah apa yang mereka bicarakan tapi sepertinya sangat serius. Aku terus menatap mereka, bibirku diam terkunci seakan enggan untuk berbicara. Pertanyaan-pertanyaan aneh terus bermunculan dikepala seakan tak ada jawabannya.

   Sekitar 5 menit berlalu, mereka masih berbicara. Tak lama kemudian gadis itu memegang tangan Adrian terlihat seperti memohon pada Adrian. Adrian berbicara kepada gadis itu dan sepertinya menerima permohonan nya. Mereka pun pergi keluar bersamaan.

"Ris, itu bener Adrian kan? Tapi kok dia gak nyapa kita?" Ucap Salwa

" Iya Sal, itu Adrian. Kan udah aku bilang Sal semua udah beda sekarang."

"Trus cewek tadi itu siapa? Ah jadi kepo aku"

" Udah ah Sal gak usah bahas mereka, mending kita bahas yang lain aja"

           ✿✿✿⁠ 

Sepulang dari Coffee Shop, aku masih memikirkan kejadian tadi. Sebenarnya apa salah kami sampai dia gak mau menyapa? Atau karena dia memang benar-benar gak ngeliat kami? Trus siapa cewek itu? Apa hubungannya dengan Adrian? Satu sisi aku penasaran dengan semua itu tapi disisi lain aku sadar bahwa aku gak boleh mencampuri kehidupan orang lain.

"Drrrtttttt...." Ponselku bergetar ada pesan masuk. Kubuka kunci Ponsel ku lalu kulihat pesan dari siapa itu.

"Jlebbbb" jantungku langsung berdetak kencang tertulis nama Adrian disitu. Ternyata dia tidak pernah mengganti nomornya.

"Ris maaf ya tadi aku gak nyapa kamu sama Salwa aku tadi ada urusan darurat." Tulis Adrian dipesan Wa

" Urusan darurat? Sedarurat itukah?"Fikirku.

   Aku hanya memegangi ponselku tanpa membalas pesan dari Adrian. Rasanya aku sudah terlanjur kecewa dengan sikapnya tadi. Entah kenapa aku harus kecewa? Padahal wajar saja mungkin dia memang ada urusan mendadak toh dia juga udah minta maaf. Tapi hati kecilku tetap tidak menerima.

  "Iya" kubalas dengan singkat pesan dari Adrian.

"Kamu apa kabar Ris?" Balas Adrian lagi. Kali ini belum kubuka, hanya kulihat dari notifikasi saja. Kumatikan ponselku tanpa membalas pesan dari Adrian. Rasanya campur aduk antara senang, marah dan kecewa. Kurebahkan tubuhku dikasur sambil menyetel musik slow. Keadaan kamarku hening, hanya terdengar suara musik saja. Suasananya sangat mendukung untuk merasakan dilema.

    
     Bayang-bayang Adrian masih melekat difikiranku. Kenapa disaat aku sudah mulai lupa dengan masa laluku dia datang kembali? Sebenarnya apa yang ingin ditunjukkan Allah padaku? Padahal butuh waktu yang lama untuk menghilang kannya dari fikiranku tapi secepat itu dia datang dan menghantui fikiranku lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unknown Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang