Seorang pemuda tengah meneguk cairan berwarna merah dengan santai, sesekali ia menoleh kesegala arah untuk menghilangkan rasa jenuhnya, tapi sayangnya, itu tak terobati dengan baik.
Karena sudah benar-benar bosan, ia beranjak dari meja bar dengan gelas berisi wine di tangannya. Berjalan dengan santai menuju tempat orang-orang menari bersama-sama.
Tubuh ramping pemuda itu meliuk-liuk, nampak sexy. Bibirnya tersenyum begitu menggoda, langkahnya menghampiri seorang pria yang juga tengah menari disana, "hai!" sapa pemuda itu seraya meraba dada bidang milik pihak lain.
"Hai juga manis. Sendiri?" balas pria itu seraya merengkuh pinggang rampingnya.
Senyum cabul tersungging dari bibir pria itu kala menelisik tubuh Cairo, pria itu mengecup pipi Cairo, "ingin bermalam bersama?" tanya pria itu dengan seringai licik di wajahnya.
Si kecil mengangguk dengan senyum menggoda, "boleh,"
.
Sesampainya di sebuah kamar yang memang disediakan oleh pemilik club untuk melakukan sex, mereka langsung saja saling berpelukan mesra.
Pria itu mencium serta melumat bibir mungil Cairo, tangan besarnya membelai punggungnya dengan nafsu yang telah membara. Dalam ciuman itu, Cairo tersenyum senang, ia juga membuka kancing kemeja pria itu perlahan hingga terlepas dari tubuhnya yang cukup kekar, ia juga memiliki 4 pack samar di perutnya.
Tubuh mereka telah terbebas dari pakaian yang tadi di kenakan, kini penis berukuran 19 cm dengan tebal 2 cm itu berusaha memasuki anus Cairo yang nampak sempit.
Desahan demi desahan keluar dari bibir mungilnya, tangannya mengalun apik di leher pria itu. Hentakan kasar dari penis itu menyerobot masuk hingga Menganai titik manis si pemuda kecil.
"Angh ... Tuan, ouh .... "
***
Setelah sesi bercinta telah selesai, Cairo beranjak dari tempat itu, bibirnya terus melayangkan keluhannya, "tcih, pria itu lemah sekali, baru 4 ronde saja sudah tepar, mana penisnya kecil banget lagi, sial! Aku benar-benar sial!" dengus Cairo seraya terus berjalan menghampiri mobil miliknya.
Ia memasuki mobil hitam itu, lalu duduk, dan mulai mengemudikan nya untuk pulang. Pemuda itu masih menggerutu, dia benar-benar tidak puas dengan sesi malam panasnya hari ini.
Sesampainya di rumah, ia langsung mandi, tak lupa membersihkan anusnya, meski menggunakan kondom tetap saja ia merasa jijik dengan penis pria itu, bagaimana ya, baunya agak pesing.
"Ugh ... Segarnya ... Saatnya tidur," pemuda itu merenggangkan tubuhnya, lalu merebahkan diri, dan tertidur dengan pulas.
.
Pagi telah tiba, Cairo terbangun dengan tubuh yang terasa pegal-pegal, "ugh! Kenapa tubuhku pegal-pegal? Dan, kenapa kepalaku agak pusing? Apa aku mabuk? Tapi tadi malam aku tidur cepat, dan tidak ke club .... "
TBC
Tebak, apa yang terjadi dengan Cairo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menari Di Bawah Hujan
RomanceTumbuh tanpa peran orangtua, ditinggalkan sendirian, dan trauma mendalam yang dirasakan Cairo membuatnya masuk ke dalam jurang ketidaktahuan. Semua yang ia lakukan adalah tombak kehancuran yang kapan saja bisa menghunusnya. Hingga pada saat tombak...