Zoom.

2.3K 129 27
                                    

E
N
J
O
Y

>🔞<

Seorang pria bernama zhongli sedang bersiap siap karena akan mengikuti kelas di zoom dengan teman sekelas dan guru. Dia sudah duduk singgah di kursi meja belajar dia dengan laptop yang menyala. Sebenarnya dia sudah memasuki zoom, hanya saja dia menonaktifkan camera dan suara, sampai guru tiba baru dia akan aktifkan semua.

"Berapa lama kamu akan mengadakan kelas?" Tanya seorang pria bernama childe sembari berbaring di atas kasurnya.

"Hmn.. mungkin 2 jam?" Jawab zhongli.

"Oh ayolah Lili.. itu lama sekali.. aku tidak bisa jika tak bersama mu selama itu.." balas Childe.

"Jangan panggil aku Lili terus! Lagian cuma 2 jam doang..." Zhongli kembali fokus pada laptopnya. Dan tepat sekali guru telah memasuki room zoom. "Chil jangan bertingkah aneh ya!" Teriak Zhongli kemudian mengaktifkan suara dan camera nya.

.
.
.
.
.

Sial ini sudah 1 jam, Childe sangat kesal karena sudah menunggu lama, tetapi dia kecewa saat melihat ke arah jam dinding, baru 1 jam berlalu. Dia tidak tahan lagi. Dia segera bangkit, kemudian mendekati Zhongli, tanpa aba aba segera duduk di belakang Zhongli. Kemudian Childe mengangkat tubuh Zhongli dan membuat zhongli agar duduk di pangkuannya.

"Chil?!" Teriak Zhongli kaget.

"Lili-ku, habisnya kau lama sekali." Jawab Childe sambil memeluk pinggang Zhongli dengan erat dan menyenderkan kepalanya ke bahu Zhongli. Childe segera menatap ke arah camera, dimana semuanya menatap adengan ini secara langsung.

"Chil! Jangan gini! Sudah ku bilang jangan bertingkah aneh!"

Zhongli marah, dan dia benar benar malu. Teman temannya serta guru nya pasti juga melihat wajahnya yang sangat merona sekarang, dia sangat malu!

"Yah sudah terlanjur gini, dan mereka sudah melihat semuanya. mau gimana lagi kan? Lili Chan?~" berbisik.

Sial! Zhongli di buat makin merona wajahnya. Dan firasat Zhongli juga tidak enak!

"Permisi Bu guru yang cantik, saya pinjam salah satu murid ibu dulu ya." Childe bangkit sambil menggendong Zhongli. Sebelum terangkat Zhongli sempat mematikan camera.. tapi.. dia tidak sempat menekan tombol untuk mute! Gawat!

Childe membanting Zhongli ke kasur dan segera menindihnya. "Chil! Suaranya belum di— mnhh!" Childe langsung melumat bibir Zhongli dengan kasar. "Mnhh! Nghh!.. Chil..hnm!" Zhongli mencoba mendorong tubuh Childe agar menjauh, namun usaha nya nihil. Childe lebih dominan.

"Hah!!" Childe melepaskan ciuman nya karena Zhongli memukul punggungnya berkali kali, menandakan bahwa Zhongli hampir kehabisan nafas. "Hah..Childe sial.." Childe terkekeh. Dia sangat suka saat di bentak oleh kekasihnya ini. Karna wajah Zhongli yang sedang marah terlihat sangat imut di mata rindou.

"Can we continue, baby?~"

"Not..not now Chil..!"

Zhongli benar benar malu sekali. Namun Childe tidak menerima penolakan. Dia segera membuka baju Zhongli dan memainkan nipple pink nya. Mencubit, menekan, bahkan menjilatinya sesekali. Zhongli menahan desahannya, dia ingat jika dia belum mute aplikasi zoom nya.

"Nggh..Chil.." desah Zhongli. Zhongli segera menutup mulutnya. Dia melihat ke arah laptopnya, dimana semua murid tidak berbicara, dan malah fokus mendengarkan adengan antara Childe dengan dirinya. Guru pun bahkan berhenti berbicara dan ikut mendengarkan nya juga.

Childe sudah puas bermain dengan nipple milik Zhongli. Ia segera membuat Zhongli bertelanjang tanpa sehelai pakaian. Zhongli di buat malu dengannya. Childe melihat milik Zhongli nya sudah menegang.

"Wah apa ini Lili? "Not now, Chil" ?  Tapi lihatlah, kau malah tegang begini. Akui saja jika kau menikmati semua ini Lili~ ini harus di keluarkan dulu~" Childe menyeringai.

Zhongli melihat semua yang ada di laptop, mereka mulai memakai headset, ada juga yang mendekat kan telinga mereka kepada layar laptopnya. Mau di taro dimana wajah Zhongli nanti.

"Ahh! Chil!— mnh! Ahh..nghh!" Zhongli mendesah kencang. Karena Childe memompa batang milik Zhongli dengan sangat cepat dan teratur.

"Chil..y..yahh..ahh!.. a..aku mau.. keluarhhh!"

"Keluarkan saja, Lili..~"

SLRUPPPTTT!

Perut Zhongli, wajah Childe, pakaian Childe telah di penuhi cairan kental putih yang dikeluarkan oleh Zhongli. Childe terkekeh, dan ia segera melepaskan semua pakaikan miliknya juga.

"next round, baby~"

"Chil.. ahh!!"

Tanpa pemanasan Childe langsung memasukan miliknya dalam satu hentakkan ke dalam hole Zhongli. Itu Membuat Zhongli menangis, berteriak, kesakitan, dan mendesah. Semua yang Zhongli rasakan menjadi satu.

Childe mendiamkan miliknya di dalam hole nya Zhongli untuk beberapa saat. Sampai Kesakitan yang Zhongli rasakan telah reda, barulah Childe mulai memaju mundurkan miliknya di dalam hole Zhonglo.

"Ngh..Chil.. ahh.."

"Mendesahlah dengan menyebut kan namaku yang benar, sayang."

"Chil..childe..nghh.."

Childe memaju mundurkan nya dengan sangat laju. Zhongli hanya mendesah di bawah sana, dia ingin menahannya, namun tidak bisa. Hentakan yang Childe berikan sangatlah nikmat walau ada campuran rasa perih juga dibawah sana. Zhongli tidak bisa menahan desahannya yang di berikan oleh kekasihnya.

"Chil! Aku..ahh..inginhh..keluar! Nghh!"

"Keluarkan saja babe~ tunggu—" Childe berhenti. Sebuah ide muncul di benak Nya. Childe menatap Zhongli, dan menyeringai nya.

Zhongli mengerti kenapa Childe menghentikan nya.

"Chil.. aku mohon, bantu aku keluar.. tolong..nghh..lanjutkan.. aku ingin.. kamu lanjutin ini Chil..ahh.. jangan .. berhentihhh..mnghn.."

Childe sangat senang mendengar permintaan manja Zhongli.

"Alright love, with pleasure.~" -Childe.

Childe menghentak kan penis nya dengan kencang. Zhongli hanya bisa mendesah saja.

"Keluar bersama sama , sayang." -Childe

Zhongli mengangguk, mengiyakan yang Childe mau.

"aku akan keluar skrng! Ah! Ngh!"

"Aku juga sayang."

SLRUPPPTTT!

Mereka keluar secara bersamaan.

"Ahh.. aku sangat lelah, hiks.." bokong Zhongli terasa sakit sekarang. Childe menciumi nya dengan lembut sambil meminta maaf, dan terkekeh.

"I'm sorry love~"

_____________________

Waktu kelas tersisa 10 menit lagi. Zhongli sudah memakaikan pakaianya kembali, dan merapikan rambutnya. Dia segera duduk dan mengaktifkan kameranya lagi. Dia melihat semua nya, dan sesuai dugaan Zhongli, mereka akan ber-ekspresi seperti itu. Ada 1 hal yang membuat bulu kuduk Zhongli merinding secara tiba tiba.

"Kakak.." ucap Zhongli gugup ketika melihat kakak perempuan nya, Guizhong. (Disini aku bikin Guizhong kakak perempuan Zhongli ya;3)

Guizhong baru tiba saat setelah Zhongli menonaktifkan camera nya, Zhongli tidak sadar akan kedatangan Guizhong di zoom. Posisi Guizhong sekarang berada di rumah nya bersama kekasihnya. Sedangkan Zhongli berada di rumah Childe. Karena mereka ingin menghabiskan waktu bersama kekasihnya masing masing. Jadi nya mereka berpisah sementara.

"Zhongli, aku mendengar semuanya loh~" Guizhong tersenyum ramah, namun senyumannya semakin melebar, urat nya mulai terlihat, bahkan auranya mulai terasa di sekeliling Zhongli walau jarak mereka sekarang ini sedang jauh.

"Ha..habislah aku.." lirih Zhongli.

E

N

D

Hwaaa frist time bikin Cerita Tartali / Chili heheheh 😭🙏🏻

Zoom [Tartali / ChiLi] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang