_36. lalu?_

3 1 0
                                    

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore dan El belum juga menjemputnya. Sedangkan vila sudah pulang beberapa menit yang lalu.

"Ell angkat dongg.." jazainta terus menelfon El namun nomornya tidak aktif.

Tiba tiba terdengar suara deru motor dari arah timur, dan berhenti tepat di hadapan jazainta.

"Naik, lu mau nunggu sampe subuh juga gabakal dijemput sama El.."

"Vie, ko lu bisa disini?"

"Buruan naik, udah mau gelap!!"

"Ngga nanti kalau El jemput gimana, gw mau nunggu El aja disini"

"Cihh, keras kepala.." Vie pergi meninggalkan jazainta, namun sebenarnya ia tetap mengawasinya dari kejauhan.

19.00
20.00
21.00

Jazainta terus menunggu berharap El akan menjemput nya..

"El kenapa ngga diangkat angkat sihh, lu dimana gw takutt.."

Viezan berjalan mendekati jazainta yang masih saja menunggu kedatangan El

"Bego nya disimpen dulu liat udah jam berapa, lu mau kejadian 2 tahun lalu terulang?" Ucap Vie yang membuat jazainta terkejut.

"Vie lu ko masih disini.."

"Gw anter pulang, gausah nungguin El.."

"Emm oke"

Melihat hari yang sudah semakin larut, akhirnya jazainta menerima ajakan viezan. Perjalanan begitu hening tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya. 10 menit berlalu vie mengajak jazainta untuk makan malam. "Turun, makan dulu.."

Jazainta menggeleng tanda menolak "ngga laper"

"Udah pucet gitu masih bisa bilang ngga laper? "

"Pulang aja ya pengen ketemu buna"

"Klo lu ga makan sekarang yang ada lu bukan ketemu buna tapi ketemu Allah!!"

Jazainta kembali menuruti perkataan vie, jazainta memang hanya sarapan sepotong roti tadi pagi, dan belum sempat makan siang ataupun malam. Iya pun berjalan membuntuti viezan dan duduk di kursi pojok, ya karna memang itu kursi yang tersisa.

"Mang nasi goreng spesial 2 yg satu ngga pedes, makan sini ya, sama teh anget 2.." pesannya

"Siapp 10 menitt"

Vie menghampiri jazainta yang sudah tertunda dengan menumpangkan kepalanya pada tangan yg ia telungkup kan di atas meja

"Ta.." Vie mengusap siku jazainta bermaksud untuk mengajaknya bicara, namun betapa terkejut saat Vie melihat darah segar yang mengalir dari hidung jazainta. "Ta, lu mimisannn..."

"Hah mimisan?" Jazainta segera mengambil tissue dari dalam Sling bag nya, dan membersihkan darah yang terus mengalir itu. "Kita ke rumah sakitt sekarang yaaa" ucap Vie panik

"Udah, sekarang kamu duduk tenang ya, nggausah ke RS udah biasa kok" jazainta tersenyum, mengisyaratkan jika dia baik baik saja

"Serius?" Tanya vie memastikan

Jazainta hanya mengangguk, dan mengambil ponsel dari tasnya, melihat tak ada balasan satupun dari El, jazainta meletakkan kembali ponsel miliknya diatas meja, belum sampai 10 menit nasi goreng pesanan mereka datang "ini mas pesanannya, 2 nasi goreng spesial 1 tidak pedas dan 2 teh hangat..."

"Makasih mang"
"Makan nih biar ga mimisan lagi.."

Jazainta mengangguk dan mulai memasukkan nasi goreng tersebut ke dalam mulutnya, dengan ritme makan yang pelan dibarengi dengan rasa pusing yang sangat mengganggunya, jazainta berusaha untuk menghabiskan setengah porsi dari nasi goreng itu.

El Zafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang