perbatasan

91 10 1
                                    

gadis bersurai hitam dengan bibir hatinya berjalan santai dipinggiran sungai yang jernih. meski area sekitarnya terlihat segar dengan pepohonan yang rimbun dan daun hijaunya pakaian gadis itu terlihat lusuh kotor dan robek dibeberapa tempat. wajah cantinya juga penuh dengan luka kecil namun terlihat bersih dan basah oleh air.

gadis itu mendudukan dirinya dibawah salah satu pohon besar yang ada ditepi sungai. melurusakan kakinya untuk beristirahat sejenak setelah tadi berlari. matanya terpejam dengan kepala mendongak keatas, dadanya terangkat menghirup udara segar yang ada disekitarnya sebelum menghembuskannya secara perlahan.

matanya terbuka menatap langit diantara dedaunan. senyum kecil terbit dibibirnya ketika melihat helikopter yang lewat diatas sana.

"JISOO!" kepalanya segera menoleh cepat keasal suara begitu mendegar seseorang memanggil namanya

"JISOO!" lagi suara itu terdengar membuatnya tersenyum makin lebar

Jisoo gadis itu menarik nafas dalam-dalam untuk menyiapkan diri sebelum bertriak dengan kerasnya "JIN AKU DISINI!" begitu dia mengkonfirmasi keberadaannya suara langkah cepat mulai terdengar

"Jisoo!" sungguh gadis itu tak lagi memiliki tenaga untuk sekedar bersuara hingga dia pasrah dengan kepala yang bersandar dibatang pohon menunggu Jin sang penolongnya

"Jisoo!" kepala gadis itu terangkat menoleh kearah kanannya dimana ada seorang pria dengan baju dan wajah kotornya sembari membawa senjata api yang berlari cepat kearahnya.

"Jin!"

"hei, kau baik-baik saja kan?" dengan nafas yang berderu cepat laki-laki itu bertanya. raut wajahnya begitu khawatir apalagi matanya yang samar terdapat rasa risau yang tak terlelakan

Jisoo mengangguk sebagai jawaban "aku hanya terjatuh ketika berlari" jelasnya sembari meletakan tanganya di bahu Jin berniat menghilangkan rasah khawatir laki-laki itu

Jin mendesah lega mendegarnya "ayo, sepertinya bantuan dari markas pusat sudah tiba" Jin berdiri sembari mengulurkan tangannya yang dibalas gelengan dari Jisoo "kenapa?"

"aku masih sedikit ketakutan dan..." Jin yang paham langsung kembali berjongkok namun dengan punggung menghadap kearah Jisoo

"ayo naik, aku tidak ingin kau tambah takut jika aku mengatakan aku juga lari dari para monster" Jisoo mendesis kecil mendengarnya sebelum merangkak naik kepunggung Jin. "menurutmu kali ini siapa yang akan dikirim GR?" Jin berdiri sembari mengangkat tubuh Jisoo yang ada dipunggungnya

"aku tidak yakin setelah dua bulan kemarin mereka mempermainkan kita dengan mengirim anggota biasa padahal mereka tahu yang kita butuhkan itu para code yang terlatih seperti zodiak mungkin" Jin menagguk mengerti

Keduanya berjalan dalam diam yang sesekali diselingi pertanyaan random yang terlontar baik dari Jin ataupun Jisoo. Begitu mencapai kamp Jin segera menurunkan Jisoo yang bilang sudah baik-baik saja dan ingin berjalan. keduanya memasuki kamp yang terlihat ramai akan para manusia yang sibuk dengan urusan masing-masing

"Jisoo! Jin!" keduanya menoleh pada anak laki-laki yang berlari dengan senyum lebar ke arah mereka sembari membawa sesuatu ditangan kanannya.

Jisoo berjongkok menyamakan tingginya dengan anak itu sembari merenatangkan tangannya menyambut tubuh anak itu yang menubruk dan memeluknya erat

"aku senang bisa memelukmu lagi Sam" ujar Jisoo dengan suara lembut sembari mengusap surai hitam anak yang ia panggil Sam itu

"aku merindukanmu" Sam mengertkan pelukannya yang membuat Jisoo terkekeh kecil

"hm kau hanya merindukan Jisoo Sam?" anak itu mendongak menatap Jin yang menunduk menyamakan tinggin dengannya

"hm tidak aku juga merindukanmu Jin!" dengan cepat anak itu melepas pelukannya pada Jisoo dan berganti memeluk kaki Jin. karena Sam tak cukup tinggi untuk memeluk pingang Jin, Sam malah memeluk kaki Jin menyebabkan Jisoo terkekeh kecil sebelum matanya menangkap kertas yang ada ditangan Sam.

end world?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang