bersama

104 13 2
                                    

karena sibuk dengan monster yang ada didepannya J tak menyadari sedari tadi ada yang mengikuti dan melihat semua hal yang ia lakukan dari kejauhan sampai gerombolan monster itu membuat ancang-ancang dan menyerangnya secara bersamaan yang membuat gadis itu kewalahan. peluru pistolnya habis J tak kehilangan fokusnya mencari peluru lain dikantongnya namun hal itu tak semudah yang ia bayangkan ketika ada monster yang langsung melompat kearahnya dan mengigit lengan kananya

"Akhh!" J menarik kasar monster itu guna melepaskan tanganya namun mengetahui kekuatan monster itu J mulai menggunakan belatinya dan menusuknya kearah kepala monster itu hingga monster mati dan melepaskan gigitanya. dilenganya terdapat bekas gigitan besar dan darah yang yang mengalir derasnya

"cih!" J mengambil garnat yang ada dipinggangnya mengigit ujung garnat untuk melepas kuncinya sebelum melempar garnat itu kearah segerombolan monster didepannya. J diam ditempatnya tak berniat berbalik untuk melindungi wajahnya dari ledakan hingga sesosok tubuh kecil menghalangi pandanganya dari depan.

melihat J yang tak berniat menjauh untuk berlindung Jisoo reflek berlari kearah gadis itu dengan rasa khawatir yang membuncah didadanya. tanganya meraih kepala J dan menariknya kearah dadanya melindungi tubuh gadis itu dari ledakan.

belum selesai dari keterkejutannya J dibuat terkejut kembali oleh monster bertubuh panjang layaknya ular yang tak memiliki mata, monster itu melata cepat kearahnya dengan mulut yang terbuka lebar mempertontonkan gigi tajamnya  yang runcing. melihat gelagat monster yang bersiap mengigit pinggang gadis didepanya J dengan cepat melindungi pinggang gadis itu yang membuat monster tadi mengigit tangannya serta pinggang kecil Jisoo.

"sshh"

Duar!

tubuh kedunya terhempas jauh dengan punggung J yang membentur keras batang pohon dibelakngnya "akh!" Jisoo merintih begitu beberapa puing-puing yang berterbangan menghantam punggungnya. mata J membelak tak percaya diantara dada Jisoo yang mendekapnya erat

J mendorong kasar tubuh Jisoo begitu ledakan tadi mereda. matanya menatap marah pada Jisoo yang terus meringis dengan tangan mencengkram erat lengan baju hitam J.

"s-sakit"

"kau gila?! kenapa kau melakukan hal itu?! kau bisa mati!?!!" matanya menatap tajam pada wajah Jisoo yang meringis kesakitan.

"J-Jen" kedua alis J bertaut mendengar suara kecilnya "s-sakit Jen hiks" air mata mulai mengalir melalu sudut mata Jisoo. J tak mengerti gadis itu menangis karena rasa sakit di punggungnya atau hal lain.

sedangkan disisi Jisoo dia terus mengigit bibirnya keras menghilangkan rasa sakit yang membakar punggungnya belum lagi tatapan marah gadis yang ditolongnya.

"Jisoo!" J menoleh menatap seorang laki-laki dengan kemeja cokelat lusuhnya yang berlari tergesa ke arah keduanya dengan segerombolan orang

"Ji, kau baik-baik saja?!" Jin laki-laki itu menarik tubuh Jisoo kearahnya, namun Jisoo sama sekali tak berniat menjauh dari J hingga tanganya yang tadi mencengram baju gadis itu beralih menggengam lemah jari kelingking J.

"J lenganmu berdarah" gadis bermata kucing itu menoleh kearah R yang menghampirinya dan menarik lenganya yang terluka "ayo cepat ke tenda, kita harus segera mengobatinya" J yang berniat berdiri mengikuti R menatap tangannya yang lain ketika merasakan ada seseorang yang menarik lemah jarinya. matanya terangkat menatap Jisoo yang menatapnya nanar seolah tak ingin dia pergi.

"kau harus mendapat pertolongan secepat mungkin" ujarnya melangkah pergi membuat genggaman Jisoo terlepas.

>>>

"kau yakin tanganmu sudah membaik?" J menoleh kearah N yang datang dengan seragam tempurnya "kau bisa istirahat dulu, misi kali ini dipimpin zodiak kau tak perlu khawatir"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

end world?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang