Dimanakah harus mengorbankan diri kali ini?
Seorang anak laki-laki bermonolog pada dirinya sendiri diantara tebing dan juga lautan yang siap menenggelamkannya. Ia tak bisa menahan semuanya lebih lama lagi. Suara deburan ombak seakan memanggilnya untuk segera menjatuhkan diri. Menyerahkan tubuDimanakah harus mengorbankan diri kali ini?
Seorang anak laki-laki bermonolog pada dirinya sendiri diantara tebing dan juga lautan yang siap menenggelamkannya. Ia tak bisa menahan semuanya lebih lama lagi. Suara deburan ombak seakan memanggilnya untuk segera menjatuhkanh miliknya pada sang penguasa lautan.
"Tolong, buatlah aku agar bisa menjadi yang paling kejam diantara yang lain," kalimat terakhir yang ia ucapkan sebelum berjalan maju menuju kematiannya. Tubuh lemahnya yang penuh luka. Darah yang mengalir secara langsung tercampur dengan air lautan. Seketika membuat sekitarnya menjadi bewarna merah. Petir yang memecah langit seakan menyambut hari kematiannya.
Ia menutup kedua matanya perlahan seiring dengan tubuhnya yang semakin jatuh ke dasar laut. Semuanya begitu gelap, ia benar-benar kehilangan arah akan segalanya. Namun ia melupakan satu janjinya yang tak lagi bisa ia wujudkan. Kenyataan yang ia telan memang pahit, namun ia sudah terlalu lama bertahan dengan rasa pahit yang meracuninya tersebut.
Pikirannya bukan buntu, namun rasa takut menjalari setiap langkahnya. Ia mengerti bahwa kematian bisa mendatanginya kapan saja. Sepersekian detik pun rasanya dapat membunuhnya jika ia lengah dengan sekitar.
***
Ia bertanya-tanya mengapa anak perempuan itu terlihat lemah. Mengapa ia tidak melawan balik tindakakan yang ditujukan padanya?
Apa yang dilakukan pemuda itu tak lain hanya mengamatinya dari jauh. Walaupun jika ia mendekat pun tak akan ada seorangpun dari mereka yang menyadari keberadaannya. Ia hanya bisa menyaksikan anak perempuan itu menerima cambukan dari seorang pria tua yang ia asumsikan sebagai ayah dari anak tersebut. Namun apa yang membuatnya bisa mencambuk kaki putrinya sendiri hingga kaki mungil tersebut mengeluarkan luka yang akan terus membekas?
Ia yang mengamati dari jauh tak tahu akan hal tersebut. Ia hanya bisa melihat anak itu menangis setelah sang ayah pergi. Sang pengamat tersebut turun dari persembunyiannya yaitu dibalik pohon rindang yang tak jauh dari sana. Ia mulai menampakkan dirinya. Melihat tatapan anak kecil yang mengarah padanya membuatnya langsung mengerti bahwa ia sudah bisa melihat sosoknya dibalik pakaian serba putih.
Sang pengamat tersebut membawa selembar kain yang ia sobek menjadi dua bagian demi menutupi luka yang ada pada kedua kaki anak tersebut. Anak itu terdiam dan hanya menundukkan kepalanya. Bahkan hingga sosok sang pengamat telah menghilang pergi. Ia tak sanggup untuk mengangkat kepalanya. Air matanya tumpah ketika ia menyadari masih ada orang yang mau membantunya sekalipun hanya membalut luka hasil cambukan yang ia terima.
Hingga hari berikutnya tiba, gadis kecil tersebut membawa beberapa batang bunga mawar putih,sebagai tanda terimakasihnya pada orang asing yang menolong dirinya sebelumnya. Jujur saja,ia juga tak yakin dengan apa yang ia lakukan saat itu. Ia hanya berpikir bahwa orang asing yang menolongnya tersebut akan datang kembali ke hutan dimana mereka bertemu. Hingga Ia mencuri sebelas tangkai bunga mawar putih dari tukang kebun dirumahnya.
Sang pengamat ada dibelakangnya. Ia tak menduga bahwa gadis itu akan datang kembali untuk menemuinya. Ia sempat ragu untuk mendekat namun ia juga tak tega jika mematahkan harapan seorang gadis kecil yang menunggu kedatangannya. Dia akhirnya memutuskan untuk berjalan perlahan. Kedua kakinya menginjak dedaunan kering yang berguguran dari pohon-pohon disana. Suara renyah dari sepatunya yang menginjak dedaunan seketika memancing atensi gadis kecil tersebut. Ia membalikkan badannya pada sang sumber suara lalu mendapati pria bersurai hitam dengan pakaian serba putih berdiri disana. Ia nampak bersinar, walaupun hari itu langit tengah mendung tanda hujan kan turun dan anak itu harus segera pergi pulang sebelum hukuman berikutnya datang menjemput.

KAMU SEDANG MEMBACA
WINGS OF DESIRE : BE AWAKE
Fantasithe original story plot for quasi una fantasia (drama project)