PROlOG

12 0 0
                                    

"Aku hanya lahir hari itu, salah kah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku hanya lahir hari itu, salah kah?. Orang bodoh mana yang mengatakan itu salah? Orang bodoh mana yang mengatakan aku membunuh ayah ku sendiri?."

28 Maret 2005

"Ayah, ayahh bangun yah !!! Ayah jangan tinggalin Reno yah huaaa!"  bocah sembilan tahun itu menangis dan berteriak keras di samping tubuh ayahnya yang tergeletak.

Beberapa menit lalu ayah Reno mengalami kecelakaan tabrak lari, orang² di sekitar sudah menelepon ambulans serta polisi dan juga berusaha menenangkan Reno yang nampaknya sangat sia-sia.

Drrttt drrrttt

Mendengar deringan ponsel itu Reno si bocah tadi segera mengambil ponsel di saku ayahnya. Terlihat kontak yang di namai "istriku" sedang memanggil. Di angkat nya oleh Rais dan mulai menangis kembali di telepon.

" Sayang kenapa belum dateng? adek laki-laki Reno lahir dengan selamat, dia lucu sekali mirip banget sama kamu. Ah Reno mana?" Ucap ibu Rais di sebrang telepon.

"Bundaaaa huaaa Ayahh."

"Reno? Ayah kenapa sayang?"  Kekhawatiran langsung menghantui ibu Rais mendengar Reno menangis.

"Ayah ga mau bangun bundaaa, ayah berdarah. Huaaa bunda maafin Reno bundaaa."

"Reno?"

S to M

29 Maret 2006

"Kondisi sang ibu sangat buruk pak. Di karenakan penyakit bawaannya, melahirkan adalah hal paling resiko baginya. Kita hanya bisa berdoa supaya beliau bertahan. Kami juga sudah sangat berusaha merawat nya, serta menyelamatkan bayinya." 

Seorang ayah berusia tiga puluhan menggenggam tangan istrinya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, di tatapnya dalam wajah istrinya yang katanya hidupnya tak akan lama lagi. Sang istri juga memandang suaminya lalu beralih pada ketiga mutiaranya. Dua anak laki-laki kembar yang tidur di sofa rumah sakit dan si bayi cantik yang baru saja melihat dunia.

"Tolong jaga mereka dengan baik." Ucap nya sambil memegang erat tangan suaminya.

"Kau bisa menjaganya lebih baik dariku." jawabannya tak memalingkan pandangannya dari wajah pucat sang istri.

"Sayangi Anna ku dengan baik, ajari dia sopan santun dan ajari dia kebaikan."

"Aku tau kau akan melakukannya"

"Kau akan menyayangi apa yang ku sayangi kan?"

"Jangan tinggalkan aku!"

"Tolong jaga mutiara-mutiara ku"

Wanita pucat itu mengucapkan segala pesan-pesan terakhir nya sebelum benar-benar pergi untuk selamanya. Suaminya yang sedari tadi menggenggamnya kini mulai menangis melihat orang yang menjadi rumahnya pergi meninggalkan nya dan mutiara nya

"Bukan aku yang menyebabkan semua ini terjadi. Aku hanya lahir hari itu, salah kah? Aku juga butuh ibu dalam hidupku, jadi bagaimana bisa aku menjadi pembunuh ibuku?"

 Aku hanya lahir hari itu, salah kah? Aku juga butuh ibu dalam hidupku, jadi bagaimana bisa aku menjadi pembunuh ibuku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja Untuk Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang