"Takdir yang sama belum tentu mempersatukan kita. Ada kesedihan dan rasa sakit yang menghalangi kita" -Anna
"Namun walaupun ada kesedihan yang tersembunyi, mari kita tetap saling mencintai " - Albi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu sebelumnya
Anna mendesah lesu setelah keluar dari supermarket kecil di tengah kota, ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Anna bekerja paruh waktu setelah pulang sekolah.
Padahal David ayah Anna seorang pengacara yang gajinya lebih dari cukup untuk mengayomi tiga anak, Tapi tidak ada yang tau bahwa ia mempunyai seorang putri yang malang seperti Anna. David selalu melimpahkan harta dan kasih sayangnya pada si kembar dan tidak tersisihkan sedikitpun untuk Anna. David hanya sekedar membiarkan Anna tinggal di rumah nya dan memberi makanan, itu saja tidak lebih. Sebab itulah Anna mencoba bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang lain dan juga biaya sekolah, masih untung dia adalah murid beasiswa jadi tak terlalu membebaninya.
"Capek banget gua, mamaaa Anna pengen peluk mama" monolog Anna sambil berjalan menuju halte.
Namun ada sebuah hambatan yang menghalang Anna saat menuju ke halte bus. Di perjalanan menuju halte, Anna di jambret oleh dua orang pria bermotor, namun Anna yang cepat tanggap langsung menahan tasnya.
"Tolong copett, tolonggggg" teriak Anna yang mencoba mencari bantuan tapi nihil, Yang benar saja ini hampir tengah malam semua orang pasti sudah beristirahat.
Walaupun sulit Anna berhasil merebut tasnya kembali, lantas Anna berlari sekuat tenaga untuk mencari bantuan. Bohong kalau Anna tidak takut, si jambret saja mengejarnya saja pakai sepeda motor. Anna mempertahankan tasnya karna tadi siang ia mengambil tabungan nya di bank.
Anna sudah benar-benar capek ia berharap mama nya yang sudah di surga memberikan bantuan padanya. Dan benar saja ada mobil yang menghalangi motor si jambret.
Mengetahui itu si jambret langsung putar balik. Anna langsung berlari menuju mobil itu dengan niat berterima kasih.
"Nak ini sudah tengah malam kenapa masih keluyuran?" Tanya pria paruh baya yang mengendarai mobil itu menghampiri Anna.
"ah saya ada urusan pak. Ngomong-ngomong terima kasih banyak atas bantuannya" Ujar Anna sambil membungkuk hormat berterima kasih.
"Oke gapapa, tapi ini udah malem banget. Mau saya antar pulang?"
Anna nampak ragu, apa benar pria itu orang baik, atau malah mau menculiknya? Melihat Anna ragu sang pria merogoh saku nya dan memberikan kartu nama nya. Jujur Anna semakin takut setelah bapak ini menawarkan tumpangan, tapi setelah memberikan kartu namanya membuat Anna memilih untuk menumpang pria paruh baya itu. "Gapapa kan?" Batin Anna yang tak luput dari kegugupan.
"Tenang aja bapak ini orang baik, dah ayo masuk" Semua penculik pasti bilang begini.
Tapi karna Anna sudah capek dan kelihatannya emang bapak itu orang baik-baik,Anna pun percaya saja dan masuk ke mobil nya. Setelah masuk mobil Anna semakin ragu dan takut.
"Rumah mu mana dek?" Tanya penawar tumpangan memecahkan lamunan Anna