"Wah Abang, bonekanya bagus banget! terus besar lagi!
Galvin suka!! makasih bang Kyler, Galvin sayang abang!"Sore ini Galvin baru saja mendapatkan boneka
beruang besar dari Kyler. anak itu tidak percaya kalo
Kyler akan membelikan boneka beruang ini dengan cepat.Kyler menganggukan kepalanya, mengelus rambut
Galvin dengan lembut. "Sama-sama. oiya, abang tidak
hanya membelikan mu boneka saja. masih ada satu lagi
yang harus kau dapat" ujar Kyler."Masih ada lagi bang? apa itu? Galvin mau liat!"
Kyler melirik ke Luke. paham maksud dari tuan nya,
dengan cepat ia memberikan paper bag pada pemuda itu.Kyler mengambil nya dan memberikan itu pada sang
adik bungsu. "Ambillah" ucapnya begitu dirinya sudah
menyamakan tinggi anak itu.Tangan mungil Galvin mengambil itu dengan perasaan
senang sekaligus penasaran. ia mencium kedua pipi abang
sulung. "Sekali lagi makasih bang!"Kyler mengacak-acak rambut Galvin. "Gemasnya"
Dari lantai tiga, terdapat Liam dan si kembar sedang
menatap Kyler penuh kecemburuan. bisa-bisanya dia
mendapatkan ciuman dua kali dari si bungsu.Mereka kompak berdecih. "Berani sekali bang Kyler
memonopoli Ino" celetuk Kai tak suka..
.
.
Galvin meletakkan boneka beruang pemberian Kyler
di sisi kanannya, karena sekarang ini dia sedang sibuk
dengan buku gambar yang diberikan oleh Kyler tadi.Di paper bag tadi terdapat buku gambar yang besar,
alat tulis, pensil warna dan krayon dengan berbagai
macam warna. dan itupun sudah komplit semua warna
nya.Anak itu menggambar sebuah pemandangan yang
ada gunung, matahari, sawah beserta orang-orangnya.
terlihat sangat bagus, walaupun gambar nya belum di
berikan warna apapun.Tok tok tok
"Ino?"
Galvin mendongakkan kepalanya, tersenyum
menatap kedatangan Kai di ambang pintu kamar nya.Kai ikut tersenyum, menghampiri sang adik sambil
membawa segelas susu hangat untuk si kecil beserta
dengan cemilan ringan nya.Ia duduk di samping Galvin, yang sedang tengkurap
di lantai beralaskan karpet berbulu tebal. "Lihat, abang
membawakan susu dan cemilan untuk mu" ujar Kai.Galvin merubah posisinya menjadi duduk,
menatap berbinar ke arah makanan dan minuman itu."Makasih abang!"
Kai mengangguk, memberikan segelas susu hangat
nya pada Galvin. sedangkan cemilannya di letakkan
di dekat buku gambar si kecil.Tangan kekar Kai bergerak untuk mengambil buku
gambar sang adik. "Ino? apa kau yang sudah membuat ini?" tanya Kai.Galvin menganggukan kepalanya sebagai jawaban,
karena sekarang dia sedang menegak susu hangat nya."Indah sekali. abang tidak menyangka kau sangat ahli
dalam menggambar. gambaran mu benar-benar bagus"
puji Kai mengelus rambut Galvin. tapi dirinya malah di
kejutkan oleh beberapa helai rambut anak itu yang rontok
di sela-sela jarinya.Galvin yang melihat itu tentu saja panik. dengan
cepat ia mengalihkan perhatian abang keempat nya,
sebelum abang nya itu mulai melontarkan pertanyaan."Bang, bantuin Galvin warnain ini yuk" ucap Galvin,
membersihkan rambut rontoknya dari sela-sela jari Kai.Kai membuyarkan lamunannya, menatap Galvin
dengan tatapan bertanya. "Ada apa ini? kenapa rambut
mu--"
![](https://img.wattpad.com/cover/340577142-288-k750498.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino
Roman pour AdolescentsGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...