damn it

0 0 0
                                    

"avond pamit tante, permisi"

5:45 pm

Avond baru saja sampai dirumah dengan keadaan sehat wal afiat, setelah mengantar bulan pulang kerumahnya.
Tapi aneh nya? kenapa dirumah hanya ada bibi? adik dan bunda nya kemana?

"bii, ibun sama adara kemana?" tanya avond kepada bibi nya, karena hanya bibi yang terlihat disini dan bisa ditanyain.

"eh tadina di imah Tuan Besar, cenah Tuan Besar datang ka Indonesia, nganjang ka dinya, ceuk Ibuk, mun si Aden ka imahna langsung ka dinya cenah, aranjeunna méakkeun peuting di dinya." kata bibi dengan bahasa sundanya.

"ohh nuhun kalau gitu bii, iya nanti avond kesana, avond naik dulu bi" pamit avond menuju kamarnya.

Sampainya ia dikamarnya, yang ia lakukan pertama pasti adalah mandi karena badan nya sangat sangat lengket, dan sedikit bau keringat.

Setelah mandinya selesai, dengan keramasnya sekalian biar wangi asekk, ia ganti baju rumahan yang santai, tidak lupa mengambil baju untuk balap nya nanti malam, walaupun menginap dirumah kakeknya ia harus tetap balapan, karena itu tidak menutup apapun.

Akhirnya setelah semua yg dipersiapkan untuk besok selesai, dari seragam sepatu, tas sekolah, kaos kaki, dan setelan balap nya, ia lgsg menuju kedapur untuk menemani bibi nya makan sebentar dengan dirinya sekalian.

"bii"

"ehh aden, dahareun tos siap" kata bibi sambil menyajikan nasi goreng ala orang sunda asli wkwk.

Setelah menyelesaikan masak, bibinya tadi ingin keluar dapur dan kembali membersihkan ruang tamu, tapi tidak jadi karena panggilan dari avond.

"bii kadieu, tuang sasarengan, engke upami seueur, bagikeun ka Mang Jaja"

"nggih den"

Setelah makan selesai, seperti dugaan avond bahwa nasi goreng tadj masih tersisa lumayan banyak, ia meminta bibinya untuk memberikan ke satpam depan rumahnya.

"lamun kitu, avond pamit bi" avond pun berpamitan dengan bibinya seraya mencium tangan nya, yaa karena ibunda nya selalu mengajarkan untuk hormat dan sopan santun terhadap yang lebih tua.

"iya den, hati hati nggih" ucap bibi menyalimi tangan avond

"pastii" ucap avond seraya berjalan keluar rumah.

Selama perjalanan ke arah rumah kakeknya, avond melewati rumah bulan , ya karena rumah bulan lebih dekat dengan gapura komplek mereka. Disana terlihat bulan, mama nya dan papa nya yang bersamtai menikmati teh sore hari, sambil bercanda ria.

Okee, Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam an, yaa karena Mansion atau rumah kakek nya yg di indonesia itu sedikit jauh dari kota. Setelah jalan 1,5 jam akhirnya Avond sampai dimansion kakek nya, ternyata disana tidak hanya ada bunda nya dan adik nya, tapi juga ada tante, om, dan budhe nya (atuh maaf author lupa bahasa indonya budhe😭)

ngiekkkk

ABANGGGGG!!
EL HERMANO!!
-teriak adik dan sepupunya sembari berlari memeluk kakaknya

"emm ¿cuándo entrar en Indonesia? ¿cuánto tiempo ha pasado?"

"no. mamá y yo fuimos con los abuelos" jawab sepupu laki laki nya yang sedikit lebih tua dari adik nya dengan bahasa spainsh nya, karena dia lahir dan akan dibesarkan disana.

"ok, hermano al abuelo primero, ok, jugaremos de nuevo despues" ucap avond sembari melepas pelukan adik sepupunya.

"hola abuelo, abuela, lo siento, avond acaba de llegar" ucap avond menyapa kakek dan nenek nya.

SELENOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang