7. Skincare alami
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Felix dan kelima teman-temannya tengah berada di area parkiran dengan menduduki motor mereka masing-masing.
Felix mendengus kesal. "Lama banget tuh bocah!!" ucapnya meluapkan kekesalan.
"Adek lo lagi piket dulu kali" Genta menyampaikan opininya.
"Telfon aja biar cepet" saran Ali yang tengah sibuk membuat balon dari permen karet yang tengah dimakannya.
Felix merogoh saku jaketnya mengambil handphone didalamnya, ia mulai sibuk mengetikkan beberapa kalimat untuk Anin dengan raut wajah datarnya.
Felix : Gue duluan, mau ke markas Xeiver buat bahas anniversary nya
Felix : Lo pulang sama supir, jangan mampir-mampir dulu, langsung pulang pokoknya
"Gimana fel?" tanya Evan yang tengah memandangnya serius.
Felix mengalihkan pandangannya. "Kita berangkat aja, Anin udah gue suruh pulang sama supir" ujarnya seraya mengantongi handphonenya kembali.
"Gapapa emang?" tanya Keanu ragu-ragu.
Felix hanya menganggukkan kepalanya. "Aman kok aman"
"ALIANJING!!!!!" teriak Vero histeris hingga beberapa orang didekat mereka memandangnya penasaran.
Genta mengernyitkan dahinya bingung. "Kenapa sih?" tanyanya heran.
"Ribut mulu lo berdua, lama-lama gue kawinin juga" timpal Keanu.
Vero membelakangi mereka semua, sehingga mereka tidak dapat melihat apa yang sebenarnya dialami lelaki itu, sedangkan Ali tampak gelagapan.
Evan mendekati Vero dan membalikkan tubuhnya. "Kenapa sih lo?" tanyanya.
Setelah tubuh Vero sempurna menghadap ke arah mereka, mereka hanya diam dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi diantara kedua temannya itu.
"Lo pftttt......." Keanu tampak berusaha menahan tawanya agar tidak meledak.
"HAHAHAHAAHA" akhirnya tawa mereka menggema memenuhi area parkiran.
"Sumpah ya, kayaknya gue habis ini harus mandi kembang tujuh rupa deh" ujar Vero dramatis.
Genta menyeka sudut matanya yang berair. "Ambil lah itu permen karetnya, jangan didiemin gitu aja" ujarnya dengan tawa pelan.
Vero mendengus kesal. "Jijik gue ngambilnya, bekas jigong si alianjing" ketusnya.
Bagaimana Vero tidak kesal, wajahnya yang tampan membahana itu terdapat permen karet Ali yang menempel di dahinya.
"Itu gimana bisa sampai jidat si Vero si Li?" tanya Felix tidak habis pikir.
Ali cengengesan. "Gue tadi lagi bikin balon, eh engga sengaja malah loncat itu permen karetnya" ujarnya menjelaskan.
Mereka kembali tertawa bersama, tampak tidak mempedulikan wajah Vero yang sudah menahan kesal.
"Sorry deh ver, gue engga sengaja" ujar Ali seraya menggenggam tangan Vero dan meletakkannya diatas dada bidangnya.
"Iwwww lepasin tangan gue!!!" ujar Vero dengan dendam yang tertera jelas.
Ali menggelengkan kepalanya tanda tidak mau melepaskan tangan Vero. "Maafin gue dulu bwang" ujarnya.
Vero menampakkan wajah jijiknya. "Jangan sentuh aku mas, aku jijik sama kamu, aku jijik!!!" ujarnya dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERITY OF LOVE (ON GOING)
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang kedua remaja berlawanan jenis yang bernama Safa Maisha Camila dan Felix Rajendra, mereka berdua menjadi korban perjodohan orangtuanya. Kedua remaja ini awalnya sama-sama menolak perjodohan tersebut, namun suatu hari s...