Yasa memasukan kedua tangannya kedalam saku celana abu-abunya, mata tidak bisa berhenti menatap cewek disampingnya yang sedang sibuk menunggu angkot tiba.
"Lo gamau duduk dulu?" tawarnya.
Gania hanya menggelengkan kepalanya karena masih sibuk melihat mobil yang lewat, memang dijam-jam segini angkutan kota itu lama atau kalau adapun pasti sudah penuh. Jadi, Gania harus siap berebut dengan penumpang lainnya.
dari ujung jalan Gania melihat kedatangan angkot merah yang sedang ditunggunya, tanpa mengalihkan pandangannya tangannya dengan cepat meraih lengan Yasa. Sontak Yasa terkejut dengan kelakuan cewek itu.
"Cepet sini! angkotnya sebentar lagi sampe," ujar Gania sambil menarik lengan cowok hitam manis itu. Yasa mengarahkan pandangannya kearah yang sama tapi menurutnya jaraknya masih jauh, masih bisa ditunggu sambil piknik dulu.
Tapi, menurut Gania angkot itu sudah sangat dekat. Setelah angkot itu benar-benar ada didepannya Gania masuk terlebih dahulu dengan membungkukan badannya sambil mencari tempat yang kosong. Gania mulai mendaratkan bokongnya di bagian pojok angkot itu sambil melihat jalanan yang terlihat dari dalam angkot itu.
Yasa yang duduk berhadapan dengan Gania Lagi-lagi cowok itu memperhatikan cewek yang ada didepannya. "Lo seneng banget ya ngeliatin jalanan begitu?" tanya Yasa yang juga melihat jalanan, pandangan Yasa terfokus kepada ibu-ibu yang membonceng 4 anaknya sekaligus. "Iya, banyak hal gak diduga bisa terjadi dijalanan," jawabnya.
"Lo liat itu?" tunjuknya pada seorang banci yang mengendarai motor dengan baju ketatnya.
"Belom pernahkan seumur hidup lo ngeliat banci naik motor?" Gania menatap Yasa dengan seksama.
"Yas, lo pernah dikejar orang gila?" Yasa langsung menggelengkan kepalanya, alisnya berkerut kenapa tiba-tiba Gania menanykan hal aneh seperti itu. Orang waras mana yang mau dikejar orang gila, kecuali orang itu hampir gila juga.
"lo mau nyobain gak?" kali ini Yasa tidak bisa menganalisa eskpresi Gania, dia tidak menyangka kalau rumor tentang pemikiran Gania yang tidak terduga benar adanya. contohnya sekarang Gania mau ngajakin Yasa buat dikejar orang gila. Oh, ayolah Gania ini tergolong cewek cantik yang ditaksir seantero SMA PANDAWA tidak mungkin kalau dia itu gila.
"Gamau. Orang waras mana yang mau dikejar orang gila?" dengus Yasa tidak suka.
"Lo ternyata beneran gabisa diduga ya? dapet pemikiran kaya gitu darimana sih?" lanjut Yasa. Setelah penolakan Yasa, Gania kembali ke aktifitas sebelumnya.
Tidak ada percakapan dari dua orang yang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Gania mengalihkan pandangan kearah cowok yang berada dihadapannya, dia mulai memperhatikan penampilan Yasa dari ujung kepala sampai kakinya. sepersekian detik, cewek itu menganggukan kepalanya sambil ber "oh" ria.
Yasa yang melihat gelagat aneh dari Gania, "Ngapain lo?" heran Yasa sambil menautkan alisnya.
Gania menggelengkan kepalanya, "Enggak kok, kepala lo bentuknya bagus," balas Gania santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream Love Story
Teen FictionGania Arshavina, si cewek maniak es krim tidak bisa hidup tanpa es krim dan tentu saja menghabiskan waktunya untuk makan es krim lebih banyak lagi. Yasa si cowok tampan dan famous diseluruh antero SMA PANDAWA yang tidak sengaja masuk ke kehidupan G...