17

7 1 0
                                    

" Maaf guys! Gue nggak bisa ikut. Gue dipanggil sama Bu Yui" ujar Xie Mi.

" It's Ok. Loe pergilah! Siapa tau itu penting" kata Yao Shi.

Xie Mi akhirnya pergi menemui Bu Yui. Sedangkan, Yao Shi dan So Yun bergegas menuju Jalan Sakura. Sementara itu, Ivee menghampiri Feng Li, Si Pangeran Liu Xiang yang ada di tempat Parkir Sekolah Hannaku. Ivee dan Feng Li berencana untuk meyelidiki kecelakaan yang pernah dialami Lee Na.

" Akhirnya Loe datang" ujar Feng Li saat melihat kedatangan Ivee.

" Iya. Maaf lama tadi Gue buat drama dulu!" ujar Ivee.

Feng Li menepuk pundak Ivee.

" It's Ok. Gue mana mungkin marah sama adik angkat sendiri" tutur Feng Li.

"Dih, singkirkan tangan Loe ini! Ada yang lihat kan gawat" pintah Ivee.

Ivee lalu masuk ke mobilnya Feng Li. Feng Li menatap Ivee dari belakang.

" Baru punya adik, udah galak aja dia. Mentang-mentang sudah punya tunangan" gerutu Feng Li.

" Gue denger loh, Kak. Udah ayo jalan!" pintah Ivee dari dalam mobil.

" Iya... Iya"

Feng Li bergegas masuk ke dalam mobil. Ia menyetir mobil meninggalkan tempat Parkir dan keluar dari Sekolah Hannaku. Awalnya keheningan menghiasi di perjalanan mereka berdua. Hingga Feng Li berinisiatif memulai percakapan dengan Ivee.

"By the way Ivee, Loe buat drama apa tadi?" tanya Feng Li.

Ivee melirik Feng Li yang lagi tengah menyetir itu. Ia menghembuskan nafas panjang.

" Huh.. Masalah berawal dari Chan Yi. Dia mencintai Ivee sama Putri Sei Lee sekaligus" tuturnya

" Maksud Loe, dia mencintai satu cinta dalam dua orang sekaligus?" tanya Feng Li.

" Ya begitu lah. Seharusnya, dia yang menemukan Gue lebih dulu. Tapi, kenyataannya nggak" ujar Ivee menghela nafas panjang.

Ivee lalu menceritakan kejadian yang terjadi di Kelas Yoseisaku.

".... Dia memang Pangeran Ceroboh, sampai hampir semua penyamaran terbongkar. Apa lagi, Loe tahu kan di kelas Gue ada Ratu Sihir Qia Jie dan Putri Vampire Meangmeang?"

" Iya gue tahu itu. Loe nggak Cape apa buat drama kayak gini terus?" tanya Feng Li balik.

" Nggak lah. Lagi pula, sebentar lagi drama akan selesai" jawab Ivee enteng.

Feng Li tersenyum mendengar jawaban dari Ivee. Dia kembali fokus untuk menyetir mobilnya. Sementara itu disisi lain, Xie Mi menemui Bu Yui.

" Yang Mulia Ratu Qia Jie, ada apa gerangan memanggil saya?" tanya Xie Mi sambil memberikan hormat.

" Putri Meangmeang. Akhirnya kau datang. Aku memanggil mu, karena ada hal penting yang aku bicarakan dengan mu" ujar Bu Yui sambil tersenyum.

" Apa itu, Ratu?" tanya Xie Mi pada Bu Yui.

Bu Yui berjalan menghampiri Xie Mi.

" Putri Meangmeang, Klan Indigo yang merupakan salah satu musuh yang membuat ayah mu meninggal, keturunannya telah muncul. Kau cari kesempatan yang tetap untuk menghacurkan Klan itu. Ingat, Klan Indigo juga salah satu pendukung Putri Sei Lee!" tegas Bu Yui.

Xie Mi mengepalkan tangannya. Mata merah delimanya menyala terang. Bu Yui yang menyadari hal tersebut, hatinya tersenyum senang. Xie Mi meredakan amarahnya dan menengok ke arah Bu Yui berada.

" Ratu Qia Jie. Menyangkut dengan Ivee, saya awalnya curiga dialah Putri Sei Lee. Sebab, sebelumnya saya melihat arwah Lee Na adalah sebuah bayangan semata" ujar Xie Mi.

" Hm, tapi waktu di kelas tadi arwah Lee Na adalah arwah asli, atau jangan-jangan Lee Na adalah reinkarnasi dari Putri Sei Lee. Terus semala ini Lee Na belum mati, dan dia kerja sama dengan Ivee" tebak Bu Yui.

" Bisa jadi Ratu. Putri Sei Lee dia kan Putri Alam"

Bu Yui mengangguk dan berpikir keras. Ia berbalik dan menatap ke arah Xie Mi.

' Hm, ada benarnya juga perkataan dari Putri Meangmeang. Lebih baik aku menyuruhnya agar meminta kakaknya Pangeran Xie Zhen Qing, menghadapi pedukung Putri Sei Lee itu' batin Bu Yui.

" Putri Meangmeang, untuk masalah ini lebih baik kau minta bantuan pada kakak mu Pangeran Zhen!" pintah Bu Yui.

" Baik Yang Mulia Ratu" ujarnya sambil memberikan hormat kepada Bu Yui.

Xie Mi akhirnya pergi dari Sekolah Hannaku, ia hendak mencari kakaknya yang berkelana entah di mana. Sementara itu, Chan Yi dan adiknya Hyun sampai di jalan Sakura. Mereka hendak pergi ke Danau Annasa. Danau yang menyimpan kenangan mereka bertiga yaitu, Putri Sei Lee, Pangeran Chan Yi, dan Pangeran Hyun.

" Putri Sei Lee, maafkan aku yang tak sengaja hampir menduakanmu! Aku menyesal" lirih Chan Yi teringat masa lalunya saat di Danau tersebut.

Tak terasa air matanya menetes, dan jatuh ke kelopak bunga yang menempel di karenakan tertiup angin di baju Chan Yi. Tiba-tiba, angin berhembus dengan kencang menerpa semua Kelopak Sakura yang sudah berguguran.

" Kak, lihat itu!" seru Hyun sambil menunjuk Kelopak Sakura yang diterpa angin.

Angin membawa Kelopak Sakura mengelilingi Danau Annasa. Kelopak Sakura seolah-olah sedang menari karena liupan angin. Chan Yi dan Hyun sangat kagum melihat hal itu.

" Kak, Gue ingat perkataan Putri Sei Lee di sini. Bahwa, Sakura sudah seperti ibunya" ujar Hyun.

" Iya, Gue juga ingat itu. Perkataan misterius Putri Sei Lee Kini terjawab" ujar Chan Yi sambil menunjuk ke arah Danau Annasa.

Hyun mengangguk pelan dan beralih melihat ke arah Danau Annasa. Tiba-tiba, kelopak Sakura tersebut menyerbu serta, mengelilingi Chan Yi dan Hyun. Menyeret mereka berdua ke atas tengah Danau Annasa. Kelopak Sakura yang terkena tetesan air mata Chan Yi jatuh ke Danau Annasa. Beberapa detik kemudian, percikkan air menyembur dari Danau Annasa mengenai Chan Yi dan Hyun. Begitu menyegarkan terkena air tersebut, sesegar ingatan dan kekuatan mereka berdua telah pulih. Terbesit juga, sebuah gambaran keberadaan Putri Sei Lee selama ini.

Tak lama kemudian, Chan Yi dan Hyun berubah menjadi peri yang menawan. Kedua orang tersebut, matanya berubah warna menjadi hijau zamrud. Warna mata khas dari Klan Peri. Sayap mereka mengembang, terbang ke arah tepi danau. Saat turun seketika sayapnya menghilang, dan baju bangsawannya bertukar kembali menjadi seragam sekolah Hannaku.

" Jadi, selama ini Lee Na adalah Putri Sei Lee. Juga, yang di kubur itu bukan Lee Na, terus dimana sekarang keberadaannya?" tanya Chan Yi.

Mendengar perkataan dari kakaknya, Chan Yi. Hyun menatapnya dengan seksama.

" Ini juga termasuk beruntung, walau telat mengetahui hal ini. Karena dia tunangan Loe" jawab Hyun dengan enteng.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Jangan lupa vote dan comment ya!!

The Nature QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang