Bab 2

18 1 0
                                    

Kanava terbangun di ruangan yang penuh dengan warna biru navi serta hitam dia merasa asing dengan tempat yang dia lihat bahkan tempat tidur itu berwarna hitam. Semua seisi ruangan terlihat sangat mewah dengan adanya kerlapkerlip lampu yang menempel di seluruh ruangan.

Kanava ingat kalau dirinya diantar oleh seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali karena Modian yang hilang entah kemana saat dia berteriak karena terkejut dengan fakta bahwa yang membuat cerita novel itu adalah sepupunya mahen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanava ingat kalau dirinya diantar oleh seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali karena Modian yang hilang entah kemana saat dia berteriak karena terkejut dengan fakta bahwa yang membuat cerita novel itu adalah sepupunya mahen.

Dia bersungguh-sungguh untuk memaki dan memarahi Modian yang meninggalkannya sendirian.untunglah dia bertemu sesorang dijalan yang mengaku adalah tetangganya namanya pak mahmud.namun dijalan dia pingsan dan diantarkan langsung kerumahnya oleh pak Mahmud karena kecapean.

Kanava ingat Sebelum pingsan dia tertawa karena merasa lucu dengan nama Pak Mahmud kalau di dunia nyata yang artinya mamah muda. tidak sesuai dengan badannya yang kekar ada tato dimana-mana dan dia ingin sekali menampol kepala botak pak Mahmud karena suaranya kayak banci yang pake kata Eike bahkan tangannya kalau bicara digerak-gerakan seperti banci dipinggir jalan yang mau mangkal.

Kanava yang mengingat itu tentu saja ketawa Sambil memukul-mukul kasurnya."astaga haha pak Mahmud kemaren lucu banget sumpah mana pake sendal jepit Hello Kitty hahaa,"

"Nanna sayang kamu udah bangun cepat turun nanti kamu kesiangan loh,"suara lembut perempuan Diluar kamarnya membuat aksi kanava terhenti.

"Si-siapa?"tanya Kanava kepada orang itu.'Apa itu nyokap gue ya didunia ini astaga jadi bener kata Modian kalau Bonyok gue reinkarnasi ke dunia ini?'sambung nya di dalam hati.

"Astaga kamu lupa sama suara mamih sendiri,mentang-mentang trauma kamu udah hilang sekarang ingatan kamu yang hilang gitu? Cepet ini udah pagi anak perawan bukannya bangun pagi-pagi malah ketawa-ketiwi gak kesurupan kan,"cerocos wanita itu dibalik pintu kamar.

"I-iya mih,"kanava menyibakkan selimutnya dan bangun dari tidurnya berjalan menuju ke kamar mandi."trauma? Emangnya disini gue juga pernah kecelakaan yah,apa si Modian lupa ceritain itu? Entar gue samperin aja deh ke tempat kemaren meskipun inget-inget lupa jalannya,"guman Kanava.

Beberapa menit kemudian Kanava sudah selesai acara mandinya dan keluar dari kamar mandi sekaligus sudah rapih dengan baju seragam yang melekat di tubuhnya memang walk in closet nya ada di samping kamar mandi jadi memudahkan untuk dia mengganti langsung bajunya.

Kanava berjalan ke arah cermin untuk menata rambutnya Dia mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.

"Waw muka gue makin cakep aja sih ini, apa orang-orang yang ada disekolah bakalan terkejut melihat perubahan gue yang dulunya bisu jadi bisa ngomongg.pastinya gue bakalan terkenal nih hari ini,"ucap Kanava seraya menaburkan bedak diwajahnya serta mengoleskan sedikit Liptin di bibirnya yang terlihat pucat pasi.

Dia memakai jam tangan Warna navy blue ditangan kirinya yang terlihat cocok untuk dia memakainya. Menyemprotkan parfum yang tertera di depan cermin.

"Gue bakalan memulai kehidupan baru ini dengan senang hati,tugas gue apaan ya kok jadi penasan sih,"

Kanava (Transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang