01. Bestie

472 56 8
                                    

Sorry for typo
Enjoy this story'
_____________________🦋

Sesuai yang di katakan Jennie kemarin, hari ini Ariel benar-benar menjalani hukuman atas perbuatannya. tak tanggung-tanggung, Irene selaku guru BK- memberikan hukuman kepada Ariel untuk membersihkan perpustakaan.

Salahkan saja Ariel kenapa ia bersekolah di sekolah elite sehingga perpustakaannya pun tak bisa di bilang kecil. Di tambah ia harus membersihkan perpustakaan seorang diri -mulai dari jam masuk pertama hingga istirahat pertama.

Kali ini Ariel tak bisa memberontak apalagi berniat untuk kabur, pasalnya Irene mengawasi pergerakannya lewat kamera cctv.

Ariel mengerjakan hukumannya dengan mulut menggerutu. tak lupa sumpah serapah yang terus ia lantunkan sejak mulai menjalani hukuman hingga akhirnya bell istirahat berbunyi.

"Huh, akhirnya selesai juga nih hukuman sialan" maki Ariel sambil melempar sebuah kemoceng yang tengah ia pegang ke sembarang arah.

Ariel duduk meluruh di lantai kemudian menyandarkan punggungnya di rak buku. Ia benar-benar kelelahan sekarang, bahkan keringat tampak bercucuran di keningnya.

Setelah merasa cukup, Ariel bangkit dari duduknya. Ia harus segera ke kantin untuk mengisi amunisi yang tadi terkuras habis.

Sebelum benar-benar meninggalkan perpustakaan, Ariel melirik sekilas dua buah jendela yang beberapa hari lalu pecah karena ulahnya -sepertinya jendela itu sudah di ganti dengan yang baru. Ariel mengangkat kedua bahunya acuh kemudian berjalan melenggang meninggalkan ruangan penuh buku tersebut.

Bertepatan dengan Ariel yang keluar dari perpustakaan terlihat dua orang gadis yang tak lain adalah sahabatnya Ariel datang menghampirinya.

"Iyuwh.. you jangan deket-deket inces, you bauk!" ucap seorang gadis cantik yang langsung mengambil jarak setelah melihat kondisi Ariel yang terlihat berantakan serta bermandi keringat.

Ariel mendelik tak terima mendengar ucapan gadis tersebut "Gue jambak lo ya" kesalnya.

"Aaaaa Ruru bantuin inces, mak lampir ngamok"

Gadis cantik yang menyebut dirinya inces itu segera berlindung di balik tubuh mungil sahabatnya yang ia panggil Ruru.

Runa, nama gadis mungil itu, hanya tertawa melihat kelakuan dua sahabatnya.

"Sabar Riel" Runa berujar sambil menepuk bahu kanan Ariel dengan masih tertawa kecil.

"Temen lo tuh" Ariel berucap kesal.

"Padahal inces ngomong faktanya" gadis cantik itu kembali berucap dengan nada polos. "Ariel kan abis bersihin perpustakaan terus keringetan, pasti bauk lah" lanjutnya lagi.

"Ngomong apa lo barusan?" Ariel bersiap mengambil ancang-ancang.

"Huaaa.. Buna, inces takut"

_____________🦋

Untuk pertengkaran antara Ariel dan inces Riri tadi, tak perlu di ambil pusing -karena hal itu sudah sangat biasa terjadi.

Riri yang anaknya polos dan kelewat jujur, berteman dengan Ariel yang bersumbu pendek serta kesabaran setipis tisu bagi tujuh -sungguh sebuah perpaduan yang sangat pas. Untungnya ada Runa yang selalu menjadi penengah di antara keduanya.

Mari kita doakan agar Runa memiliki kesabaran seluas samudera untuk menghadapi kedua sahabatnya itu.

Setelah seluruh tenaganya terkuras habis saat menjalani hukuman tadi, Ariel memilih memesan nasi goreng untuk mengembalikan energinya. Nasi goreng adalah salah satu menu favorit murid-murid di sekolahnya, begitupun dengan Ariel yang juga sangat menyukai menu andalan kantin tersebut.

ME vs MOMMY [Ahyeon ft Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang