"Kenapa kau kemari?"Alice mendengus meratapi kedatangan Sehun yang seperti jelangkung, datang tak di undang pulang tak diantar.
Sehun berdecak lalu merebut pisau dan melemparnya asal "Kau pikir dengan mati, semuanya akan berubah? Bodoh! Aku masih membutuhkanmu, jangan harap kau bisa mati begitu saja jalang!" dengan menekan kedua bahu Alice.
"Apa perduli mu sialan" Alice menepis tangan Sehun dari bahunya, dan lebih memilih berjalan ke arah ruang tamu.
"Jelas-jelas kau ingin bunuh diri tadi!" Sehun mengikuti Alice dan ikut mendudukan diri.
"Apa rencanamu selanjutnya? Jangan menyuruhku yang aneh-aneh lagi, aku melakukan ini terpaksa demi kembaranku"
"Jadi kau sudah mulai mencintai Chanyeol?" Tanpa basa-basi, Sehun kembali menyembur pertanyaan pada Alice.
"Memangnya kau tahu apa yang ada di pikiranku? Jangan salah menyimpulkan" Alice merengutkan wajahnya.
Sehun berdecak, ia merongoh sesuatu dari jaket, dan melemparkan sebuah map coklat diatas meja. "Bukalah, kau akan senang jika melihatnya"
Tanpa basa-basi, Alice langsung membuka amplop tersebut yang menampilkan foto rose tengah membuat cake dengan kedua gadis disebalah kanan dan kirinya.
Alice menolehkan kepalanya pada Sehun dengan pandangan terkejut "Bagaimana bisa kau-"
Sehun mengangkat bahu, melipatkan kedua tangannya di dada "Masih ragu bekerja sama denganku? Aku bisa saja memberikan informasi lebih jika kau mau"
"Bagaimana mana keadaannya? Apa dia sehat? Apa dia makan dengan baik?"
Sehun mengangguk "Dia baik, dia juga sangat dijaga oleh mereka" bohongnya, tidak mungkin jika ia memberitahu Alice bahwa rose disana diperlakukan sebaliknya.
Alice menghembuskan nafasnya lega, rasa takutnya sedikit berkurang, namun tetap saja rasa cemas dihatinya masih ada.
"Kau kenal winwin kan?" Tanyanya, Sehun mengangguk.
"Ada apa dengannya?"
Alice kembali menggeleng, ada rasa ragu didalam hatinya, entah kenapa "Tidak jadi"
Sehun berdecak, pria itu berdiri "Dimana Chanyeol aku ingin melihatnya"
"Kamar, aku sudah memberikan bius dalam dosis besar, kemungkinan dia akan bangun tujuh hari"
Sehun melotot "Kau gila!"
"Tanggung jika dua hari!"
"Dasar bodoh"
Sehun bergegas naik kelantai dua menuju kamar Alice detik berikutnya Alice hanya berfokus pada foto rose mengabaikan saat Sehun berteriak marah padanya.