HOLAAAA
BADUT BADUT KUU 🤡🤡🤡---
Club di kota besar yang cukup terkenal di golongan anak muda. Suasana gelap, lampu remang-remang, bau alkohol yang menyengat itu sudah hal wajar di club.
Sepasang mata elang memantau kelinci kecil yang sedang meliukkan tubuhnya bersama teman-temannya.
Tiba-tiba ada pria dewasa yang mendekat kelinci kecil itu, sang elang pun tidak terima. Dan ikut mendekati kelinci itu.
"Gadis nakal!" Bisik pria bermata elang itu.
Dia Alsakha Alexander, anak tunggal kaya raya dari pasangan Daren Alexander dan Lyra Alexander.
"Pergi kamu sana!" Gadis itu tida sadar seratus persen, karena efek alkohol yang ia minum tadi.
Dia Syila Anjani.
Saat Syila mendorong tubuh Sakha, Sakha langsung menarik pinggang Syila dan menciumnya secara paksa.
Syila memberontak karena itu ciuman pertamanya. Sakha semakin memperdalam ciuman dengan menahan tengkuk Syila. Syila yang tak kunjung membuka mulut itu untuk bertukar saliva, Sakha menggigit pelan bibir Syila.
"Akh!"
Dengan begitu Syila membuka mulut dan lidah Sakha masuk dan menyapa lembut langit-langit atas milik Syila.
Sakha sudah tidak tahan lalu ia memasuki kamar VIP club tersebut. Ia membanting pelan tubuh Syila di kasur king size itu. Lalu Sakha naik di kasur dan membuka kancing Syila satu persatu.
"Jangan!" Stop Syila dengan mata memohon.
"Nikmatilah, manis"
Syila mencoba menutupi dadanya, tapi tangannya sudah di cekal oleh Sakha di atas kepala.
"Tidak! Tidak! Jangan!" Syila mencoba memberontak semampunya. Tapi naas kekuatan tidak sebanding dengan tubuh Sakha yang sudah menguncinya.
"Stttt"
Jari telunjuk Sakha berada di atas bibir Syila sebagai syarat untuk diam. Syila sudah mulai tenang. Tapi tangan Sakha tidak bisa tenang, tangan Sakha malah sudah bertengger di dada Syila.
"Ahhh" Syila merasa dada bulatnya sedang di mainkan. Ini baru pertama Syila rasa!
"Desah namaku manis, Sakha... thats my name"
Sakha melepaskan dasinya dan menali kedua tangan Syila di taruh di atas kepala. Setelah selesai menali, Sakha bermain kedua dada bulat milik Syila.
"Ouhhh Sakhahh" rintih Syila kegelian mendapatkan remesan halus di dada bulatnya.
"Sangat manis"
Sakha memainkan dada itu hingga chips yang ada disitu sudah tegak sempurna. Sakha mendekat wajahnya dan menjilat chips itu.
"Emhhh" Syila mendapatkan sensasi baru di hidupnya.
"Calm down baby, don't be tense!" Sakha menyesapnya perlahan tapi dalam.
Syila sampai merem melek mendapatkan sensasi ini dari Sakha. Dada Syila terasa kebas mendapatkan sesapan seperti ini.
Tanpa di sadar Syila sudah tidak memakai apapun. Sakha sudah membuang dress sialan yang sudah berani membuat ia sedikit marah.
Tubuh Syila di balik menjadi tengkurap di atas paha Sakha. Syila pasrah karena masih tak sadar diri.
Plak!
Tamparan pertama mendarat di pantat mulus dan putih Syila. Syila langsung kaget dengan tamparan keras itu.
"Akhh! Apa yang kamu lakukan" tanya Syila dengan nada tinggi.
"Hukuman buat gadis nakal sepertimu!" Sakha masih menampar pantat Syila.
"Hentikan! Ini sakit... Akhh he-hentikan!"
Bukannya berhenti Sakha malah makin gencar menamparnya.
"Hiks... Hentikan... Ini sangat sakit Sakha!" Syila menangis menahan panas di pantatnya.
"Don't cry, ini hukumanmu manis" Sakha masih saja menampar pantat putih itu.
(Aslinya ada GIF nya, tapi di hapus admin WP)
Dirasa Sakha cukup menghukum gadis nakalnya, Sakha langsung mendudukkan tubuh Syila di pangkuannya. Sakha mendekap tubuh mungil yang terisak tangis itu.
"You are mine!" Bisik Sakha telat di telinga Syila.
"Cowo gila, aku tidak mengenalmu!"
"Jangan mengumpat di depanku manis, atau kamu mau mendapatkan hukuman lagi hm?"
Syila cepet-cepet menggeleng dan menangis lagi. Sakha mendekap erat tubuh itu lalu berbaring bersama.
"Tidurlah!" Sakha mengelus surai panjang Syila berulang kali dan akhirnya Syila pun tertidur lelap.
Cup.
"Jangan nakal lagi" bisik Sakha lalu ikut tidur.
---
Lanjut ga?
_-&-_
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ALSAKHA
Teen FictionPlak! Tamparan pertama mendarat di pantat mulus dan putih Syila. Syila langsung kaget dengan tamparan keras itu. "Akhh! Apa yang kamu lakukan" tanya Syila dengan nada tinggi. "Hukuman buat gadis nakal sepertimu!" Sakha masih menampar pantat Syila...