Salah satu impiannya adalah menjadi pembalap, tapi cassie tidak akan mungkin bisa mewujudkannya untuk sekarang. Atau waktu yang lama.
Jadi dia hanya bisa berkhayal, yang menjadi nyata, cassie berseru disepanjang jalan, ia mengendarai salah satu mobil digarasi, rambutnya menjuntai indah, dengan kacamata hitam, cassie menyalip tiap tiap kendaraan yang ia temui.
"Kemampuanmu boleh juga, Mara Jo." Suara dari sebelahnya, cassie memutar mata malas. ia keluar dari mobil mengambil tasnya.
"Ingat tentang kita tidak saling tertarik?" Ucap cassie.
"Aku pikir kau tertarik padaku."
"Hanya pikiranmu, mick."
"Namaku nick. Apa kau memiliki masalah dengan pendengaran?"
"Tidak. Aku suka micky mouse."
Nicholas tersenyum kecut, ia sempat berhenti sebentar sebelum menyusul kembali cassie. Nicholas pria itu senang sekali dengan headband, yang cassie sendiri tidak mengerti apa bagusnya?
Justru terlihat seperti tikus terlilit tali.
"Apa terjadi sesuatu dengan kepalamu? Kau seperti baru terbentur."
Cassie berhenti, menghadap nick. Ia mendengkus kecil, nicholas ikut menatapnya dengan tatapan menggoda. Pria itu tersenyum miring, yang mana membuat cassie ingin meraup wajahnya.
"Apa kau selalu mengangguku?" Tanya cassie.
"Tidak, aku menjauhimu selama ini."
"Kenapa?"
"Karena kau terlihat payah, dan sangat lemah. Aku tidak suka gadis yang mudah ditindas. Setelah mendengar ceritamu dengan denisse, aku mulai berpikir."
"Apa?" Cassie menanggapinya datar, sungguh nicholas itu pria yang sangat menganggu.
Apa kepalanya yang baru terbentur?
Apa alasannya, dulu tidak menyukainya mengapa sekarang menganggu?
Apa ini juga berarti tujuannya mengubah hidup mara?
"Kau berproses untuk menarik."
"Apa itu pujian?"
"Kau bisa menganggapnya sebagai ya."
"Tapi, aku lebih suka tidak ada yang mengangguku. Jika kau dulu menjauhiku, maka tetap seperti itu."
"Semua orang menyukaiku. Hanya kau yang tidak menyukaiku, jadi aku akan membuatmu menyukaiku. Aku punya tujuan menganggumu."
Tujuan hidupnya sangat tidak penting, apa jika satu orang tidak menyukainya dunia akan tamat atau nick akan mati? Cassie hampir kehabisan tenaga menghadapi pria narsis satu ini.
Apa dia serius? Bisakah memilih tujuan hidup lain.
"Apa sebelumnya kau melakukannya?"
"Tidak." Nicholas menjawab cepat.
"Kenapa?"
"Karena aku tidak menyukaimu. Sudah kukatakan." Cassie mengangguk dibuatnya, gadis itu mulai tersenyum aneh.
"Jadi... apa itu berarti sekarang kau menyukaiku?"
"Apa? Ridiculous, tentu saja tidak." Elak nick cepat. Cassie, mengapa dia memasang wajah menyebalkan seolah mengejek?
"Tidak. Hei! Jangan terlalu percaya diri." Nick kembali memperjelas.
Rasanya lucu melihat wajah panik nick, cassie tertawa menepuk pundak nick yang tengah meratapi ucapannya tadi. Bel sudah berbunyi, cassie meninggalkannya kekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIAW
FantasyMara Josephanie Lester- semua orang memanggilnya mara, gadis payah menyedihkan. mengapa aku harus terjebak dalam tubuhnya? Cassie Hidalgo- ya, itu diriku yang asli. aku suka hidupku, meskipun aku tinggal sebatang kara dan harus bekerja keras tidak s...