#12兄弟姉妹

555 23 8
                                    

21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21+

ᴴᵃᵖᵖʸ ᴿᵉᵃᵈⁱⁿᵍ



Sae menatap jendela yang terguyur ribuan tetesan air hingga membentuk embun...

Sae memandangi Rin yang tertidur suasana itu mengingatkan pada suatu kejadian tragis tahun lalu yang Sae sendiri malas untuk mengingatnya.

Rin bangun dari Tidurnya karena petir yang bergemurun, Rin menatap suasana sekitar Netra hijaunya mencari Sae yang ternyata Sae sendiri sedang duduk menatap jendela di kamar yang tidak terlalu besar itu.

Rin menghampiri Kakanya yang terduduk dekat jendela itu menepuk bahu sang kaka lalu berbisik di telinga nya "Kalau Rin udah engga ada Ni-Chan ga boleh sedih ya" Rin berbisik sangat pelan tapi suara itu masih terdengar oleh Telinga Sae.

Sae mendorong Rin untuk menatapnya Sae meneteskan air matanya karena tidak percaya akan kata-kata Rin.

Sae bercermin pada bayangan mata Rin. melihat dirinya sendiri kilas balik tentang Sae terulang lagi[!]. Kilas balik itu terlintas begitu cepat di benak Itoshi tertua itu dia menangis sejadi mungkin.... dirinya baru sadar Rin mempunyai penyakit bawaan sejak lahir yang sekarang penyakit itu sudah menguasai tubuhnya.

Mungkin itulah yang melandasi kenapa Rin menjadi aneh setelah kepulangan Sae dari spanyol.

Rin mengusap air mata Sae yang terjatuh membasahi baju Rin. Rin memeluk Sae menenangkan Sae dalam dekapannya. "Tuhan selalu adil memberi jalan untuk mahluk ciptaanya" itulah kata Terakhir yang Sae dengar dari bibir Itoshi bungsu itu. Sae memastikan detak jantung Rin masih berdetak atau tidak tapi nihil jantung Adiknya tidak berdetak Sae memeriksa Nadi di tangan adiknya itu juga Nihil tidak ada tanda kehidupan di dalam tubuh Rin.

Rin tidur selamanya dalam dekapan Sae... Semua bagai mimpi buruk untuk Sae tapi semua itu memang benar adanya Rin telah tiada.

"Lo janji buat selalu sama gw!?,Lo lupa lo bohong!" Sae mengoyangkan tubuh Rin supaya bangun tapi semua nya hanya sia-sia Rin tidak kunjung bangun.

Untuk terakhir kalinya Sae mencium bibir Adiknya dia tengelam dalam setiap ciuman itu.

[Beberapa hari telah berlalu.]

Rin sudah di berisirahat di tempat ternyamannya.

Sae[?] Ia masih terus sendiri mengurung dirinya di kamar tidak percaya mimpi buruknya menjadi kenyataan. Dia kehilangan semuanya sekarang dia sekarang hidup sendiri.

Kamar yang biasanya Riuh oleh canda-tawa mereka sekarang sepi. kamar yang selalu di isi oleh Rin juga sekarang tidak ada yang menghuni.

kamar itu terkunci rapat beserta dengan kenanganya.

Sae terduduk di balkon Rumah nya menghisap ciggrates di tanganya menghembuskan asapnya.

Sesuatu terlintas lagi di benak nya.
Kalau saja dia tidak pergi ke spanyol dia tidak akan mengalami ini kan[?].

Sae menyalahkan dirinya sendiri.

Sae kembali masuk ke dalam Rumah sepi itu... ponsel nya berdering hanya pesan yang sama yang terulang beberapa hari terakhir ya 'pesan duka cita'.

Karena muak Sae membuang ponsel itu entah kemana hingga ponsel itu retak. "Rin sudah tiada kenanganya masih ada!" Kalimat terucap dari bibir Sae mungkin inilah kalimat pertama nya semenjak kejadian Rin tiada ia jarang berbicara apalagi berinteraksi. Bahkan yang mengurus pemakaman Rin itu bukan dirinya melainkan Kaiser dan Reo.

Sae hanya mengurung diri di kamar masih tidak percaya pada Takdir ini.

Sae meneguk obat pereda sakit kepala lalu tertidur di kamarnya

Keesokan harinya Sae di temukan tewas di Kamarnya dengan luka sayatan di Nadi dan luka ikatan di leher. Yang menemukan Sae adalah Michael dan Isagi yang niatnya mau mengantar jersey dan barang-barang yang Rin tinggalkan.

Tapi semua itu di urungkan niatnya karena melihat Sae tewas di hadapan mereka.

Beberapa waktu Sae sudah tenang begitu juga dengan Rin sekarag hanya tersisa Reo,Michael,Bachira, Isagi Nagi yang berada di tanah pemakaman.

"Adik Kaka yang akan selalu kami kenang." Ucap Michael di pemakaman.

"Bachi minta maaf ya Sae." Ucap Meguru Bachira.

"padahal belum selesai ngajak main Truth or Dare." Reo mikage berucap sedih.

"Kalian akan selalu kami ingat selamat berisirahat. Mungkin kami juga akan menyusul entah cepat ataupun lambat." Kata-kata terakhir Remaja-remaja itu lalu mereka meniggalkan pemakaman itu.

______________________________________
⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝♡ Lapak author

(╥﹏╥) hehe Tamat~
Terimakasih untuk kalian yang mengikuti cerita ini. Sampai jumpa di cerita Author lainya.

_____________________________________

[𝐢𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐛𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫] °•°兄弟姉妹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang