1. taman

11 12 27
                                    

Vote dulu buru!!!

Nb: cast dari aku cowo lokal ya, kalo ga sesuai sama ekspektasi kalian, bayangin aja sesuai yang kalian mau.

Nb: cast dari aku cowo lokal ya, kalo ga sesuai sama ekspektasi kalian, bayangin aja sesuai yang kalian mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu slalu punya kesempatan untuk memberi ku luka ... tapi aku tetap bertahan mencintaimu dengan banyak cara.

{@K4muD4nSemest4 on telegram}

-
-
-
-
-

"Besok kamu tanding basket kan kal?" tanya Tamara. Lelaki yang di panggil 'Kal' itu mengangguk sambil melahap ketopraknya.

Sore ini keduanya tengah menikmati ketoprak di alun alun Raya, suasana sore hari begitu tenang di tambah dengan pemandangan orang berlalu lalang juga bercanda ria.

"aku nonton ya!" Seru gadis itu. ia membayangkan bagaimana ia memberikan lelaki itu semangat lalu mengelap keringatnya juga menyiapkan minum, hal itu membuatnya mesem mesem sendiri.

"Kenapa senyum senyum gitu?" Tanya Razkal bingung.

Tamara gelagapan saat Razkal memergoki dirinya yang tengah menghalu, "g-gapapa kok hehe."

Tamara menepuk jidatnya sambil meringis Malu membuat Razkal terkekeh pelan, ada aja tingkah lucu nya.

"yuk pulang, udah sore banget." Lelaki itu bangkit seraya membenarkan bajunya lalu mengulurkan tangannya, melihat itu Tamara segera menerima uluran tangan Razkal kemudian mereka bergandengan tangan menuju motor yang di parkir samping gerobak ketoprak.

"makasih ya," ujar Tamara. Lelaki itu hanya mengangguk sambil memfokuskan pandangan pada jalanan.

Setelah melewati jalanan yang lengang dengan angin yang berhembus kini keduanya sampai di rumah bergaya eropa.

"hati hati pulangnya, jangan ngebut ngebutan!" ucap Tamara. Razkal mendengus, selalu seperti ini gadis itu akan selalu berpidato jika ia akan pulang.

"hm."

"Ham hem ham hem denger ga?!" tukas Tamara.

"denger, dah ah gua balik," seperti biasa lelaki itu akan mencium keningnya baru setelah itu beranjak pergi dari area komplek nya.

"susah banget di bilangin!" gerutu Tamara, berkali kali ia memperingati kalau mereka sudah besar tidak perlu melakukan rutinitas saat kecil.

melangkah masuk gadis itu mendapati ayah nya tengah fokus dengan laptop yang berada di pangkuannya.

Bisa di lihat lelaki dewasa berusia 40 tahun itu terlonjak kaget saat merasakan pijatan di bahunya yang mana pelakunya adalah Tamara, gadis itu yakin pasti ayahnya lelah.

"Kopi atau teh yah?" tawar Tamara di sela aksi pijatnya.

"kamu baru pulang istirahat aja sayang, biar bibi yang buat," tolak Ayah halus.

"aku ga cape cape banget kok, bikin teh doang mah gampang," Ujarnya.

terkekeh pelan pria itu berujar, "boleh deh kopi hitam aja ya."

Tamara mengacungkan jempolnya setelah itu segera membuatkan kopi.

"ini yah kopinya, ayah jangan kecapean istirahat sebentar ga bikin ayah bangkrut kok!" gurau Tamara membuat lelaki itu terkekeh lagi kemudian mengangguk menuruti perintah putri tercintanya.

"iya sayang, gih mandi dulu bau," Ayah berpose menutup hidung membuat Tamara mendengus lalu pergi ke kamar.

"Dasar," gumam ayah.

sedangkan di kamar, Tamara sudah selesai mandi dan kini ia tengah bersiap menonton VI* dia tidak tau Drakor apa yang sedang trend oleh karena itu ia hanya menonton Drakor yang ada di beranda VI* saja.

Drrttt

Drrttt

Dering ponselnya membuat fokus gadis itu teralihkan, awalnya ia ingin abai namun saat melihat nama yang tertera buru buru ia mengangkat panggilan itu.

"Lama."

"Segitu aja di bilang lama cih."

"lagi ngapain?"

"nonton, kenapa nelfon kal?" tanyanya.

"besok gabisa bareng, gue berangkat sama Nifa."

"kamu udah janji bareng aku Kal." raut wajah Tamara menyendu saat laki laki itu membatalkan janjinya.

"Sorry, Lo naik taxi aja ya soalnya bokapnya rese."

Gadis itu menghela nafas, "oke."

Tut.

setelah mematikan telfonnya, gadis itu tidak mood untuk melanjutkan tontonannya akhirnya ia hanya melamun sambil menatap langit langit kamar.

Tamara muak dengan Nifa, mentang mentang berkuasa ia seenaknya menyetir kehidupan Razkal.

Lagi lagi gadis itu menghela nafas kasar, "ck kasian Razkal."

padahal dulu Razkal sangat merdeka hidupnya, sekarang ia tak ayal seperti budak yang jika tak nurut akan dapat hukuman.

"aku janji bakal ngeluarin kamu dari lingkaran Nifa!" seru Tamara. Ia janji akan memberikan kebebasan untuk Razkal, lelaki itu harus hidup seperti dulu!


Next? 5 vote 5 komen.

Jangan lupa join ch telegram @K4muD4nSemest4

Find me on Instagram : Jihantrynd_
Follow me on wattpad : Jihantriand

To be continued ...

𝗔𝗡𝗗𝗔𝗟𝗨𝗦𝗜𝗔 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang