3.Kalah

6 4 6
                                    

Vote dulu buru!!

"orang lain hanya melihat hasil akhirnya saja, tanpa tau lelahnya proses

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"orang lain hanya melihat hasil akhirnya saja, tanpa tau lelahnya proses."

{@K4muD4nSemest4 on telegram}

-
-
-
-
-

~ A  N  D  A  L  U  S  I  A ~

Pritt

Saat peluit itu di bunyikan wasit segera melempar bola ke atas membuat dua kubu memperebutkan bola tersebut.

Venus tersenyum remeh ke arah Razkal saat bola itu berada di tangannya, segera ia men-drible bola membuat pertandingan benar benar di mulai.

Perbedaan tinggi yang tidak sama membuat Razkal sedikit kesusahan, tapi dengan skill nya yang bagus ia mampu menandingi kekurangannya.

Skor sudah tercetak 10-0, Razkal berdecak kesal.

"MAINNYA YANG BENER SIALAN!" Seru Razkal.

"LO MAINNYA GA BENER BEGO!" Sahut teman satu tim nya.

Venus yang melihat tim lawan kacau pun tersenyum smirk. Ia masih saja melempar bola ke tim nya membuat skor benar benar jomplang.

Dengan tekad yang kuat Razkal segera mengambil strategi lain, lelaki itu berlari ke laki laki yang memegang bola, saat bola itu di lemparkan Razkal menahan bola itu dan menangkapnya.

Kini bola sudah berada di tangan Razkal setelah berkali kali mereka tidak dapat bola, Laki laki itu mampu membuat skor yang tadinya jomplang menjadi hampir seri.

"Ck sialan tuh bocah!" decak Venus. Tidak akan ia biarkan Razkal menang!

"KAL GUE KAL!" Saat akan melempar bola ke arah laki laki yang berteriak, ia melirik dari ekor matanya bahwa Venus menyuruh anggota nya mem-blokir lemparan Razkal sehingga ia mengganti target lemparan.

Kini skor hampir seri dengan skor 30-25.

Pertandingan babak final kali ini sungguh menegangkan, dimana skor stuck di 30-25 dimana SMA KARTANEGARA 30 dan SMA BROWN HIGH SCHOOL 25

"RAZKAL SEMANGAT SAYANG!" Razkal sedikit terganggu dengan teriakan cempreng itu, tak perlu menoleh pun ia tau siapa yang berteriak mengalahkan suara lainnya.

Menit per menit hingga tepat pada pukul 10 Pluit di bunyikan pertanda pertandingan berakhir.

Razkal mendesah kecewa, lagi lagi ia gagal menjadi ketua.

Bugh!

"Ketua tolol! Strategi Lo gaada yang berguna!" Razkal mundur beberapa langkah saat orang setim nya memukulnya dengan keras.

Suasana kini senyap, melihat kejadian di tengah lapang.

Razkal meradang, berani beraninya bocah ini!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Razkal kalap! Lelaki itu bahkan tidak peduli dengan rintihan kesakitan dari orang di bawahnya.

Bugh!

Krak..

Tidak ada yang berani menghentikan 'Kurama' yang sedang mengamuk.

Sampai....

"Stop Kal!" Teriakan seseorang dibarengi dengan pelukan yang menenangkan mampu membuat Razkal menghentikan aksinya dan memandang tajam ke arah laki laki yang sudah mengenaskan.

"seenggaknya gue nyetak skor di banding Lo yang masuk tim basket cuma pansos!" Sentaknya, lalu setelahnya ia meludahi laki laki itu.

"UDAH!" Bentak Tamara, lalu gadis itu menarik Razkal menuju bangku di koridor.

"berapa kali aku bilang tahan emosi kamu!" Omel Tamara sambil mengobati lebam di wajah tampan Razkal.

"kalo gue diem, mereka bakal seenaknya! Cukup ke Nifa gue tunduk dan di peralat!" balas Razkal. Kini keduanya saling beradu tatapan tajam.

Tamara menghela nafas, lalu gadis itu beranjak memeluk Razkal agar lelaki itu tenang.

"Ekhem," deheman seseorang membuat pelukan mereka terurai. Tamara menatap Orang itu dengan malas sedangkan Razkal sama sekali tidak menatapnya.

"kehadiran Lo ga di butuhin, syuh minggir minggir!" usir Nifa membuat Tamara mendelik.

"gue jelas di butuhkan, Lo yang ga di butuhin dongo! minggat Lo jangan ganggu gue sama Razkal lagi berduaan!" Tamara berucap dengan mendorong tubuh Nifa.

"Razkal, aku atau dia?" tanya Nifa dengan nada mengancam.

Laki laki itu menghela nafas, bisakah Nifa lenyap saja?  "Lo," Jawabnya pelan.

Nifa tersenyum penuh kemenangan ke arah Tamara, sedangkan Tamara tentu tau jika laki laki itu terpaksa mengatakannya.

"Kal ayo dong lawan! Masa kamu mau aja di setir gini!" ucap Tamara.

"ribet lu Tamara, gih pergi Razkal butuhnya gue bukan Lo!"

"sialan, jelas gue yang di butuhin! Liat! muka nya tertekan waktu ada Lo jamet!" sahut Tamara sambil menunjuk wajah melas Razkal.

"Pulang Ra," titah Razkal.

"aku pulang sama kamu!" tegas Tamara.

"Eits mana bisa, Razkal balik sama gue!"

"Jelas bisa, gue prioritas nya Lo siapa?!" setelah mengatakan itu Tamara menarik tangan Razkal menuju parkiran.

"RAZKAL BERHENTI!" teriakan itu membuat kaki Razkal menghentikan langkahnya.

"udah ayo orang gila jangan di peduliin!" ucap Tamara, ia segera menarik kencang tangan Razkal.

"jadi Lo lebih milih dia dari pada gue, oke tunggu aja hukumannya." gumam Nifa.












Iyalah emang Lo siapanya?

Next 5 vote dan 5 komen

Find me on Instagram : jihantrynd_
Follow me on wattpad : Jihantriand

And join to my channel telegram : K4muD4nSemest4 or tap link di bio

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗔𝗡𝗗𝗔𝗟𝗨𝗦𝗜𝗔 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang