**✿❀ Happy Reading ❀✿**
"Aluna dan lukanya"
..🍁..
"Tuhan sengaja nepatin posisi kamu di sini, karena kamu kuat!"
_Lukas Jaiz Althair_***
Setelah selesai dengan sarapannya, Aluna memilih untuk pergi ke kamar orang tuanya.
Sesampainya di depan pintu kamar, ia tatap nanar sekelilingnya, kemudian membuka pintu lalu masuk ke dalam.
Gelap dan sunyi, itu yang Aluna rasakan. Dia pun mencoba membuka tirai agar cahaya masuk ke dalam kamar tersebut.
Setelah seisi kamar terlihat, ia mendapati sebuah kotak berukuran sedang di atas ranjang, kemudian beralih mengambil kotak tersebut, lalu membukanya dan menemukan sebuah surat di sana, kemudian membacanya.
Isi surat....From "Mamah&Papah"
To "Aluna-nya Mamah&papah""Hallo... Aluna, putri kecilnya mamah dan papah. Enggak kerasa ya, sekarang anak papah dan mamah sudah mulai beranjak dewasa, sekarang umur kamu udah 14thn sayang. Tapi, meskipun kamu beranjak dewasa, kamu tetap putri kecil mamah dan papah, selamanya tetap begitu. Sebelumnya selamat ulang tahun ya, sayang. Semoga selalu diberikan kesehatan dan selalu dimudahkan dalam segala urusan, do'a mamah dan papah selalu ada untuk kamu, semangat sayang. Maaf ya, disaat kamu bertambah usia, mamah dan papah gak ada di samping kamu untuk merayakan hari lahir kamu, pekerjaan di luar negeri mendadak banget soalnya, jadi mamah dan papah buru-buru ke sana, itu pun gak sempat ngasih tau ke kamu. Maafiin kita ya sayang..., sekali lagi selamat ulang tahun, dibuka ya kado dari kita, setelah mamah dan papah pulang nanti kita piknik bareng, oke! See you Aluna, putri kecil mamah dan papah."
Terdengar hembusan nafas kasar setelah Aluna membaca surat tersebut, ia senang membaca surat itu, tetapi disisi lain ia pun sedih, karena orang tuanya lebih mementingkan pekerjaan dibanding dirinya, selalu seperti itu. Aluna selalu mengalah dengan pekerjaan orang tuanya, ingin sekali rasanya ia berbicara pada mereka bahwa dirinyalah yang terpenting bukan pekerjaan mereka.
"Luna seneng kalian masih ingat ulang tahun Luna, tapi sekali aja Mah, Pah, pengen rasanya kalian rayain di sini bareng Luna, meskipun tanpa kado, Luna udah senang banget." lirihnya sambil menatap sendu kado tersebut.
Di dalam kado tersebut terdapat dua buah kado, satu berisi sebuah gaun berwarna biru navy, dan satu kadonya berisi sebuah buku, mungkin itu pemberian dari papahnya.
"Buku ya, Pah? Sebenarnya tanpa Papah ingetin aku juga udah tau, kok. Tapi maaf, Pah. Menjadi penerus perusahaan Papah bukan impian aku, memakai jas putih dengan stetoskop yang tergantung di bagian leher, itu impiannya Luna," ucap Luna sambil menatap buku panduan tentang perusahaan dengan nanar.
"Aku simpen kadonya ke kamar aku ya, Mah, Pah. Makasih kadonya, aku suka." gumam Aluna, lalu beranjak dari kamar tersebut dan berjalan ke luar menuju kamarnya dengan wajah yang penuh dengan kekecewaan.
***
Disaat sang art yaitu bi Lasmi yang sedang membereskan meja makan, tiba-tiba saja dirinya melihat Aluna yang keluar dari kamar orang tuanya, berjalan dengan tatapan kosong menuju ke arah balkon kamar, hal itu membuat bi Lasmi keheranan.
![](https://img.wattpad.com/cover/344447860-288-k211767.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Hati Sepuluh Satu
Teen Fiction*HATI-HATI BACA CERITA INI KARENA MENGANDUNG UNSUR KEBUCINAN, KEKOCAKAN, KESEDIHAN, DSB, POKOKNYA BACA AJA DAH* ... Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, ada sebuah kelompok yang dikenal sebagai Kumpulan Hati Sepuluh Satu. Dengan sebelas jiwa yang...