Roku{6}

359 49 55
                                    

Hai saya kembali

Semoga kalian masih disini ya...

Happy read guys

Tinggalkan jejak yaa

Tandai juga typonya

And... Inilah hasil kegabutan saya semalam 😁

💚💜 🐻🐰

Udara sore sedikit hangat karena matahari masih bertahan duduk di singgasananya. Musim panas sudah di mulai 2 Minggu yang lalu dan mengubah sedikit waktu. Siang sedikit lebih panjang dan lama, meski senja mulai turun namun suhu udara masih terasa hangat.

Angin bertiup sepoi-sepoi menerbangkan surai kelam menjadi sedikit berantakan. Sesekali tangan itu akan membenahi rambutnya yang menutup sebagian wajahnya. Mata bulat terus fokus memandang jauh dimana matahari mulai merayap turun dari peraduan. Sementara bibir tipis terus saja mengulas senyum penuh kekaguman.

Debur ombak terdengar nyaring memanja pendengaran, air laut bergelombang berkejaran menuju pantai memanja mata. Duduk diatas hamparan pasir putih menikmati keindahan alam yang menakjubkan. Sungguh suasana yang syahdu dan romantis apalagi jika di nikmati bersama pasangan.

"Sudah mulai gelap, ayo masuk."

Suara barusan menjadikannya menoleh cepat demi menemukan sosok bermata sipit yang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya duduk. "Sebentar lagi paman, aku masih mau melihat senja." Ucapnya sembari tersenyum polos serta kembali pada fokusnya

Ck

Jimin berdecak malas lantas mendekati Jungkook. "Apa bagusnya senja? Konyol" Ucap Jimin ketika sudah berdiri disamping Jungkook

Jungkook menghela kasar, melirik kearah paman Park lantas mendengus kesal. Sungguh sangat disayangkan ia harus menikmati momen syahdu ini bersama paman Park si pria tua kaku yang tak ada romantisnya sama sekali. Harusnya tadi ia menikmati momen ini bersama pujaan hatinya bukannya malah ditemani pria bantet bermata sipit yang menyebalkan ini

"Paman mana tahu momen indah seperti ini. Indahnya senja, menakjubkannya matahari tenggelam, merdunya deburan ombak juga serunya ombak berkejaran.. paman mana tahu." Ungkap Jungkook panjang lebar. "Paman kan jomblo mana tahu hal hal indah seperti ini." Imbuh Jungkook mencibir

"Apa hubungannya semua ini dengan aku yang jomblo?" Jimin bertanya ketus

Jungkook menggedikkan bahunya tak acuh. "Ya tidak ada. Aku cuma mau membalas paman karena mengataiku konyol tadi." Kata Jungkook sekenanya.

Jimin mendengus kesal. Sungguh menyebalkan sekali. Jika saja boleh memilih Jimin lebih baik mengangkat pedangnya dari pada menemani Jungkook. Bocah setan ini sangat menyebalkan sekali karena selalu ceplas ceplos seenaknya.

Keheningan menyeruak diantara keduanya. Hanya deburan ombak yang terdengar mengiringi senja yang semakin temaram.  Langit merah seolah terbakar mulai lenyap perlahan digantikan gelap yang mulai turun perlahan.

"Orang itu bilang aku harus membunuh Kakka."

Kalimat Jungkook memecah kesunyian diantara keduanya. Netra kelam menatap kosong kearah lautan sementara Jimin hanya diam. Menunggu, karena Jimin tahu masih ada kelanjutan dalam kalimat Jungkook.

"Orang itu juga bilang kalau dia adalah ayahku, ayah kandungku." Jungkook menoleh menatap Jimin. "Apa itu benar paman? Apa benar orang itu adalah ayahku dan wanita itu ibuku?" Tanya Jungkook dengan suara pelan

Meski ia penasaran namun raut wajahnya tak sedikitpun menunjukkan tuntutan jawaban atas pertanyaannya. Justru raut wajah Jungkook lebih pada datar dan kosong.

The Kidnaper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang